 |
Ilustrasi sang suami #sumber gambar : fb |
Masa lalu kelam kita masih terukir
Dosa-dosa kita dalam pengap dan sepinya kamar kontrakan
Membubuhi telur yang mengisi rahimmu
Mendakwah semua hitam dalam setiap masamu
Kenangan itu
Memaksa ikrar terucap di depan saksi
Hingga Tuhan ku hadirkan dalam ucapanku
Menyaksikan dosa dalam linangan air mata orang tuamu
Aku bukanlah pencipta aib dalam keluargamu
Aku bukanlah penista ulung dalan hidupmu
Hanya saja syahwatku tak mampu menahan
Sesuatu yang mencuat menghasilkan hasrat
Aku tengah membisu saat ini
Disini bersama penyesalan semua rentetan petistiwa
Menghasut pikiran pada penyesalan
Atas nama Tuhan yang telah ku khianati
Aku bukan lagi sesuatu yang bisa kau rebahkan kepalamu
Aku bukan lagi tempat kau curahkan isi hatimu
Aku bukan lagi jalan-jalanmu
Aku bukan lagi penyebab tawamu
Aku bukan lagi
Pengadilan agama berpihak padamu saat itu bukan?
Kau dan janin yang telah ku sia-siakan
Menjadi pangkal kebrutalan waktu
Hingga surat pemutus semua tali tergenggam di tanganmu
Aku disini di tempat pembaringan
Di ruanga ICU
Aku menulis surat ini
Surat untuk mantan istriku
Demi janin dalam perutmu
Demi anak kandung yang tak pernah ku namai
Aku menulis surat ini
Mungkin dengan ini kau akan tau
Bahwa aku disini tengah meratap akan dosa kita saat itu
Ini bukanlah surat permohonan maaf
Sebab ku tau lukamu tak akan bisa terobati
Sebab sakitmu tak akan mampu di sembuhkan
Sebab ego keluarga kita tak akan pernah terkikis
Sebab aku telah menelantarkanmu bersama anakmu
Aku disini di tempat pembaringan
Dokter telah memvonis
Aku tak akan lama lagi
Aku tak akan bisa melihat seorang anak yang tak pernah ku tau kelaminnya
Aku menyesal
Aku menyesal
Aku menyesal telah pergi darimu sebelum anak kita lahir
Aku bahkan sekarang disini tengah meratapi itu
Istriku yang telah menjadi mantan
Aku tidaklah meminta kau melayat di kuburanku
Aku tidaklah meminta kau menjatuhkan air mata di tanah merah yang menguburuki nanti
Tapi ijinkan anakmu tau siapa ayahnya
Ayah yang telah mengkhianatinya
Ayah yang telah memperlakukannya dengan kejam
Ayah yang tak tau malu
Istriku yang kini menjadi mantan
Aku tak meminta kau hadir di upacara pemakamanku besok
Sebab itu adalah hal terlalu besar bagiku
Tapi ijinkan anakmu
Anak kita
Melayat dan memberikan doa untuk ku
Agar kiranya arwahku dapat tentram di pembaringan abadi
Istriku yang menjadi mantan
Aku masih mencintaimu
Tapi ego orang tua kita memaksa kita harus berpisah
Memkasa kita untuk saling tak lagi bersentuhan
Aku menulis surat ini
Bukan untuk mendapat maaf darimu
Karena itu terlalu berat untukmu
Aku menulis surat ini agar engkau tau
Bahwa hati yang dulu masih sama
Masih mencintaimu sebagai istriku
Dari : mantan suamimu