CINTAKU BISU

Foto : Penulis

Bila hati dapat berbicara
mungkin ia akan bercerita tentang rindu
rindu pada sang empunya
yang terpenjara dalam dinding hati

Bila hati dapat berbicara
mungkin ia akan menjerit karena rindu
rindu yang terus menerus menindihnya
membuat ia sulit untuk bernafas

Bila hati dapat berbicara
mungkin kau akan mengerti
perihnya merindu
yang mengikat setiap langkahku
yang mencuri setiap helaan nafasku

Penulis : Indra

PELITA SANG HATI

Foto : penulis
Lidah sulit untuk berkata
Bibir sulit untuk berucap
Sebab mereka terkesima
dengan cinta luar biasa yang kau berikan untukku

 Kau hadir...
ketika aku hampir terbunuh oleh perihnya cinta
ketika aku merindu cinta tanpa kepastian
dan kau datang...
menyadarkan aku dari semua itu

Aku tahu...
Tidak ada yang sempurna di bumi ini
Termasuk aku...
Namun biarkan aku menjadi sempurna
Dengan terus berada disisimu.

Karya : Indra

SURGA ITU INDAH JIKA BERDUA

Foto : ilustrasi puisi

Paha dan dada kini semakin memupuk nafsu
Pada dunia lama yg sudah ku jauhi
Seiring berjalannya waktu
Amukan indah dari pedomanmu
Kian membesarkan uratku

Pesonamu memaksa aku berlari
Menujumu di atas ilusi
Menelajangi semua helaian pembungkus tubuhmu
Hingga terwujud silau mutiara tak ternilai

Dalam bait surga tak akan indah jika sendiri
Berdua adalah kenikmatan sedang bertiga adalah kedzoliman
Kata bapak Tua di dalam label anggur merah

Surga itu indah jika berdua dalam sepi
Menyusuri lorong demi lorong
Mengusuri lembah sunyi
Hingga sampai pada gua keabadian

KERUDUNG MERAH DI PERSIMPANGAN BOLO

Foto : ilustrasi puisi

keindahan yang begitu mempesona
hingga pikiran merasakan distopia
karena kau begitu indah
laksana jelmaan fatimah azahra

Kau bagai batari supraba
Indah dan molekmu tak pernah memuaskan mataku
Selalu ada rasa kerontang yang inginkan tetap menatap sendu wajahmu

Aku percaya dewi rengganis hanya ada dalam mitos halimunda
Aku percaya bahwa nawan wulan hanya ada dalam mitos jawa
Tapi aku percaya bahwa kau adalah lebih dari mitos itu
Kau adalah wujud dari kecantikan mereka

Laju tetap tertanjak gas di tangan kanan
Mata tertuju pada senja yang menghitamkan rautmu yang bercahaya
Memberi petaka pada aspal jalan
Sebab tatap tak lagi tertuju pada warna putih jalanan
Kau alihkan pandanganku pada intusiasi
Yang mengajak senja ikut berpaut pada kisah pada pandangan pertama

Kisah kita laksana senja
Hilang di telan pekat malam
Kau berlalu tanpa berjabat dan tau nama
Kau hilang di pelataran cakrawala mataku
Atas keindahanmu yang di tutupi dinding surau

Ya
Kerudung merah yang kau kenakan
Di persimpangan jalan bolo samping surau
Kau terhalang dinding adzan
Memasuki ruang sajadah
Bertasbih yang tak ku tau lafadznya

Bermuara bersama imam
Mendekap kebumi berbisik agar langit mendengar
Bahwa menjadi hamba adalah suatu keharusan
Mencintai doa di penghujung waktu

Apapun itu
Apapun yang kau lakukan di balik dinding
Akan ku gambarkan semua milik molekmu
Sebab cintaku adalah cantikmu

Aku bersama senja di tepian
Memaknai semua rentetan peristiwa
Kemudian terbesit di benakku
Bahwa hanya senja yang mampu hilang tanpa ada yang merasa tersakiti
Karena kamu adalah luka yang kau gores untukku
Bersama kerudung merah di persimpangan bolo
Di tepi senja aku beradu

AKSIONER BUTA

Foto : kawanan srigala tanpa taring

Aku adalah luka yang tersayat
Di khianati oleh dunia peradaban
Terpenjara dalam duka yang menyayat
Terhimpit oleh desakan suara gemuruh simbol
Pada tempat yang kini sedang ku pijaki

Aku adalah air mata api
Yang memisahkan api dari cahaya
Sebab panas bukanlah dari hasutan malaikat
Ia adalah jiwa murni dari nafsu sang kritis
Yang terpendam pada setiap jiwa aksioner

Aku adalah ayah dari serigala
Buyut dari singa yang telah lama giginya di cabut
Kekuatanku tanpa batas
Tak bisa tertandingi
Bahkan pola pikir mata dunia bisa ku rubah
Aku mampu

Amboy
Suara tak berwujud berbisik
Berbisik tanpa nada
Berucap tanpa suara
Mengurai semua hasutan jiwa kritis
Membentuk butir-butir aksara
Hingga terwujud si pembaca tanda tanya

Tanda titik adalah tanda yang paling ku takuti
Sebelum kata di dalam tanda petik bisa di akhiri oleh tanda seru atas tanda tanya yang menggugah jiwa

Penulis?
Ah bukan...
Aku adalah jiwa aksioner yang terpenjara
Yang berorasi di atas kertas

Aku adalah cinta yang terpaksa
Di paksa memilih agama
Di paksa memilih negara
Yang bahkan aku belum melihat dunia
Bahkan aku masih buta kala itu
Di celupkan aku di atas kertas bernama akta
Tanpa ampun
Nama tertuan tanpa setuju tuan

Aku adalah kasih yang di khianati
Di khianati ideologi
Di khianati bangsa
Sebab kesejahteraan hanya milik segelintir orang
Sebab kesenangan hanya milik sebagian orang
Sebab kebahagiaan hanya milik mereka yang bersenggama dengan pacar orang
Sebab kenikmatan hanya milik orang yang tinggal bersama pacar atau istri orang
Sebab kesengsaraan selalu tertuju dan di tuju
Sebab aku adalah sampah dari sumpah serapah manusia
Sebab Aku adalah aksioner buta
Tanpa huruf
Tanpa suara
Tanpa nada
Tanpa mereka