![]() |
Foto : Ilustrasi puisi |
Disuatu hari aku sedang membaca buku tentang cacatan revolusi rakyat yang di tuliskan oleh che guevara.
Aku digerakan oleh batin dan kesadaran politik untuk melibatkan diri dalam perjuangan rakyat kulonprogo yang melawan, rakyat sukoharjo melawan racun PT. RUM, kawan-kawan aktivis yang dikriminalisasi, dan bangsa papua yang dibantai, dijajah oleh negara kolonial indonesia pada 1961 tanggal 19 desember.
Aku sanggat malu, sanggat malu melihat kawan-kawan mahasiswa yang hanya berbondong-bondong untuk melibatkan diri dalam kegiatan konser, kegiatan yang hanya melahirkan watak hedonisme kegiatan yang tidak mampu membakar semangat perjuangan rakyat melawan.
Kini aku sadar bahwa pendidikan tidak mampu menciptakan kaum muda untuk terlibat dalam perjuangan rakyat, kini aku sadar bahwa pendidikan hanya dijadikan komersialisasi kepentingan modal.
Kaum muda harus sadar bahwa pendidikan bukanlah satu-satunya jalan untuk merubah nasib, kaum muda harus sadar bahwa melibatkan diri dalam ajang kampanye elit-elit politik busuk bukanlah jalan terakhir, kaum muda dan rakyat harus sadar bahwa menitipkan nasib pada elit politik borjuasi bukanlah jalan akhir.
Aku ingin mengajak kalian semuah belajar bersama, berjuang bersama dan mengorganisasikan seluruh rakyat-rakyat yang malawan hari ini untuk bisa mencapai apa yang diinginkan oleh petani, buruh, dan kaum miskin kota.
Aku ingin menyampaikan kepada seluruh kawan-kawan bahwa organisasi bukanlah alat untuk berkumpul seperti arisan, bukanlah alat untuk dijadikan tempat bergosip tentang kemiskinan dan ketidak adilan.
Kawan-kawanku tak usah lagi dicari penyebab kemiskinan tapi cari sistem yang mampu mempertangung jawabkan kemiskinan dan mampu mengatasinya, ajak pikiran kita dan baca kembali buku-buku yang dituliskan oleh kaum marxis-leninis dan apa yang sekarang perlu kita kerjakan dan gerakan sosial diberbagai belahan dunia, gabungkan diri kita semuah dalam gerakan rakyat, bukan gerakan LSM, tapi bersama rakyat miskin untuk membuat sistem produksi, tidak ada yang bermartabat dari seorang kaum muda, kecuali dua hal, bekerja untuk melawan penindasan dan melatih diri kita untuk selalu melawan kemapanan.
Aku ingin mengatakan kepada kalian bahwa organisasi adalah alat perjuangan, dan alat alternatif pendidikan agar kita tau realitas bahwa kapitalismelah yang memiskinkan rakyat, merampas tanah-tanah rakyat, dan melakukan PHK terhadap buruh.
Akun ingin mengatakan kepada kalian kawan-kawanku bahwa tulang punggung revolusi adalah buruh, karna suatu saat nanti kita akan menjadi burun, inggat kawan-kawan bahwa suatu saat nanti akan menjadi buruh, ingat, ingat.
Aku gusar memandang negeri, yang tidak lagi punya ksatria yang mau hidup dalam kesunyian dan gagah meneriakkan perlawan, kita harus berani mempertahankan nyali untuk selalu bertanya pada kemapanan, kelaziman, dan segala bentuk pidato yang disuarakan oleh para penguasa.
Rasa nyaman yang kini kusaksikan disekeliling kawan-kawanku seperti racun yang membuat lumpuh sehingga tidak mampu bergerrak untuk mencapai perubahan revolusioner.
Ada elit politik busuk yang duduk diparlemen memintah tambahan gaji, sedangkan sebagian kaum muda menyumbangkan tenaga menjadi preman bagi penguasa bandit, bahkan pendididkan hukum mereka gunakan untuk membela kaum pengusaha ketimbang orang miskin.
Kaum muda yang banyak lagak ini memang tidak bisa dibinasakan, karena mereka hidup ada kemiskinan, keculasan kekuasaan, dan lindungan proyek lembaga donor, aku enggan untuk bersekutu dengan mereka yang hanya mengandalkan titel, keperkasaan, dan kelincahan berdebat untuk membohohi rakyat.
Kawan-kawanku kita berhadapan dengan dunia pendidikan yang menghasilkan ilmu tentang bagai mana menjadi budak kapitalisme yang baik, bergulat dengan kawan-kawan yang bosan hidup berjuang tampa uang, yang bebal dengan parlemen yang dulu ikut memilih, tapi kini tambah membuat kebijakan yang anti demokrasi, kini apakah kawan-kawan hanya mampu perlahan-lahan jadi orang hanya mampu melampiaskan kemarahan tampa mampu untuk merubah.
Kawan-kawan apakah kemudian percaya kalau pemecahannya adalah melalui mekanisme, partisipasi, dan membrikan dukungan logistik, yang mencukupi,kin kawan-kawan diam tak lagi percaya dengan revolusi, apakah kawan-kawan yakin bahwa melibatkan diri dalam partai elit politik busuk dan masuk dalam parlemen mampu membawa perubahan.
Tanggal,16-mei-2018
Penulis : MORGAN GUEVARA