KEBENARAN AL-QUR'AN DALAM ILMU PENGETAHUAN (Filsafat Langit)

foto : ilustrasi tulisan
Rimba dalam dirimu adalah arasy yang termanifestasi dalam bentuk kosmis. Ia adalah kejelian memilah yang terpendam di antara hah yang terlihat di antara tempat berhembus masuk dan keluarnya udara.

Geliat dalam tatanan kehidupan yang akan kita capai untuk tujuan yang hakiki terpendam di dalam diri insani yang mampu menerjemahkan yang tersirat lalu mengendalikan dalam bentuk keyakinan antara cahaya dan cahaya yang terpancar dengan keberadaan ada di sana. Nun jauh namun tak berjarak. Ia bersembunyi di dalam diri setiap diri.

Pencapaian adalah ketika kosmos dan kosmis mampu terkendali dalam tatanan rasional akal budi yang mampu mengendalikan ruang hampa pada setiap detak nafas. Ia adalah pengendali ke empat element dan yang akan menuju lima dimensi kebenaran dalam lingkaran tatanan rasi bintang.

Bintang-bintang arasy adalah cerminan capaian yang akan di pilah. Kedua wujud dan Dzat yang menyatu tapi tidak bersatu. Telah di pisahkan dengan terlahirnya hasan dan husen yang menjadi pedoman yin yang menyatu dalam satu rahim kasih sayang.

Namun kini adalah benar penyatuan antara keduanya adalah sebuah pencapaian yang syarat akan tangga-tangga menuju langit tidak terlompati dengan kata lain bahwa kita harus merumuskan dengan sistematika keilmuan agar tercapai tuntutan yang beruntun lagi benar guna mendapat kebenaran yang sebenarnya.

Kosmis dan kosmos adalah manifestasi dari hasan husen, ia akan di satukan dalam lingkaran hitam dan putih yang akan menjawab segala polemik dan dinamika semesta terkait grafitasi bumi dan astronomi yang tidak memiliki rumusan jelas dengan hukum newton maupun hukum renezct.

Keberimbangan antara teori dan hukum yang saling menuai kontroversi antara satu sama lain ini tidak akan mampu di satukan jika tidak di dasari dengan sebuah keyakinan bahwa tidak ada hukum yang mengatur alam semesta Kecuali yang hakiki adalah Allah. Karena setiap planet memiliki potensi listrik yang menggaungkan suara sonar yang memancarkan bahwa setiap rotasi memiliki kehidupan tersendiri.

Ini adalah jembatan yang akan membawa kita kepada kebenaran yang hakiki, dimana teori gravitasi akan terbantahkan oleh sebuah balon gas yang tidak mampu di tarik olehnya meski dalam teori-teori para ahli astronomi mengatakan bahwa Bumi memiliki gravitasi yang sangat besar bahkan mempengaruhi lapisan ozon maupun okto ozon. Dimana Bumi akan menarik dengan kekuatan besarnya yang bernama gravitasi yang akan mengendalikan segala bentuk benda untuk kembali menyatu dengan penyatuan penuh di atas mantel bumi.

Teori-teori barat yang terjewantahkan dengan sebuah kekuatan balon gas ini akan mengantarkan kita kepada pencapain tersebut. Dimana kita akan mencapai pribadi gas seperti yang di perlihatkan oleh kosmos kepada kosmis untuk di jadikan rahasia di dalam rahasia, supaya insan yang memiliki kesempurnaan ciptaan menjadi manusia bisa mencapai hal yang menakjubkan semua dasar ilmu pengetahuan tersebut.

Kesempurnaan teori ternyata tidak mampu membuka segala tabir ini jika tidak di barengi dengan kitab suci. Ia adalah jalan yang akan mengantarkan kita kepada sesuatu substansi subnatural multidimensi juga multifungsi berdasar pada pengendalian ke-empat element yang mengantar kita kepada angaka lima tersebut.

Maka yang demikian adalah kesempurnaan manusia adalah memiliki potensi menjadi malaika atau jin adalah kebenaran yang tidak mampu di bantah oleh ilmu pengetahuan yang hanya beradai yang hanya menggunakan akal rasio namun dalam kenyataannya adalah ilusi dan hanya sekedar intuisi yang bermain dalam tataran imajinasi.

Tidak sempurnanya teori dalam ilmu pengetahuan dan banyak pembantahan antara teori-teori yang telah di rumuskan adalah bukti bahwa semuanya adalah berdasakan kepada kesepakatan ahli untuk menunjang elektabilitas nama yang di sandang di dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.  Tidak ada bedanya dengan darwin yang memberikan tesis buta tanpa di barengi dengan uji laboratorium yang jelas. Dengan kata lain seperti yang tertaing adalah kegilaan uang tak mamoh terasionalkan.

Mari merenung sejenak sebab Kosmis yang memiliki potensi ini akan merujuk kepada teori albert einstein yang merumuskan kebenaran Tuhan dalam Sepuluh capaian. Ini akan berbanding terbalik dalam teori islam yang dimana alif dan kekosongan adalah satu kesatuan yang di nisbah kan untuk menjadi tempat bersembunyi di dalamnya.
Al abidu wal ma'bud wahiddun.
Wallahuaklam.
29 Juli 2019
Ginanjar Gie

Penulis dan Ironi Negeri

Foto : penulis
Lukisan : Aby Imam
Sajak-sajak berserakan di atas meja
Di atas ranjang tidur kertas-kertas bertumpuk
Berserakan dimana-mana
Ada yang di gerogoti tikus-tikus rumah
Ada yang telah kusut kusam pun kabur semua tulisannya
Tulisan tak bermakna. 

Kemana ku buang semua pikiran?
Lembaga-lembaga penerbit sulit di lobbyng
Meraup keuntungan demi perut Sendiri
Penulis mati dalam buaian abadi
Rupiah jangan di tanya untuk pena
Sebab selalu luput dari anggaran pembelanjaan Negara.

Penulis mati dengan pikiran
Mereka lunglai menelan mimpi
Terkenal dengan karya sendiri
Di kenang dengan pikiran-pikiran sunyi
Penulis mati
Penyair tak punya arti
Ironi negeri

Penulis pulang kedalam palung hati
Dengan segala ironi tetap berharap pada mimpi
Semoga waktu cepat membaca semua jeritan hati
Jeritan penulis di dalam negeri
Gie
29 Juli 2019
^Kopi_kenangan
pena langit di bumi pai

Nama-nama Novel dan Pesan yang Terkandung di Dalamnya

Foto : ilustrasi tulisan
Cantik itu luka adalah sebuah novel yang menceritakan tentang perjuangan perempuan melawan penindasan dan menghidupkan kebenaran.

Babi Hutan adalah sebuah novel yang menceritakan tentang siapa kekuatan dan kekuasaan yang berada di atas presiden.

Batavia adalah novel yang menceritakan tentang seorang wanita yang berjuang membebaskan rakyat Indonesia dengan sebatang Pena.

Memoar sang presiden adalah sebuah novel yang menceritakan tentang perjuangan aktivis yang mendekam dalam penjara karena tertipu oleh hasutan seorang perempuan.

Tuhqn izinkan aku jadi pelacur adalah novel yang menceritakan tentang seorang eanita yang inginkan ada kesetaraan gender dan memperjuangkan emansipasi wanita.

Hujan adalah novel yang menceritakan tentang perjuangan seorang wanita yang di tinggal mati oleh orang tuanya tapi mampu menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Rembulan tenggelam diwajah mu adalah sebuah novel yang menceritakan tentang seorang suami yang sangat cinta akan istrinya dan selalu berharap istrinya kembali meskipun dia telah lama meninggal. Dengan  kata lain harapan adalah kekuatan dan Do'a adalah energi penumbuh kekuatan.

Petala cinta adalah novel yang menceritakan tentang jika mencintai karena Allah harus ikhlas melepasnya karena Allah jua.

Dilan 1990-1991 dan pengakuan dilan adalah novel berkelajutan yang menceritakan bahwa dalam berhubungan tidak harus mengekang atas nama cinta dan kasih sayang karena itu akan membuat hubungan itu renggang dan berakhir dengan kata perpisahan.

Dunia shopies adalah novel yang menceritakan bahwa dalam berfilsafat bukan tentang menghafal teori sebagai ilmu pengetahuan, tapi tentang berjiwa ingin mengetahui.

Iblis menggugat Tuhan adalah sebuah novel yang menceritakan bahwa sebuah kesalahan bukan dari faktor eksternal melainkan faktor internal pribadi manusia dengan kata lain "Rubahlah dunia dalam dirimu niscaya dunia di luar sana akan berubah mengikutimu.

Agama Cinta adalah sebuah novel yang menceritakan tentang bagaimana seorang manusia harus tunduk dan patuh terhadap lingkaran skenario takdir yang di mainkan oleh pena Tuhan agar ia mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.

Bidadari untuk Ikhwan adalah novel yang menceritakan tentang bagaimana seorang lelaki harus menghargai wanita dan taat kepada Aturan Tuhan agar mendapatkan kenikmatan surga.

Ayat-ayat cinta 2 adalah sebuah novel yang menceritakan bahwa sesuatu yang hilang pasti akan datang jika kita mengharapkannya untuk kembali.

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin adalah sebuah novel yang menceritakan bahwa mencintai tidak harus memiliki.

Minak jinggo adalah sebuah novel yang menceritakan bahwa tidak selamanya di hina akan terhina, namun dengan hinaan tersebut kita menjadi pribadi yang lebih kuat untuk mendapatkan kekuatan juga kekuasaan.
Gie
^Kopi_kenangan

PEREMPUAN AKSIONER HMI

Spesial untuk Yunda Karni dan Yunda Fitry
Foto : karni & fitry

Laksana daun hijau pemberi oksigen
Hitam malam berikan ketenangan
Hijau hitam menyatu dalam pandangan
Menunduklah kader dalam satu bendera naungan

HMI yang permai
Jiwamu adalah ideologi kami
Semua yang bernaung berjiwa ksatria dibawa panji islami
Kami ada HMI untuk kemajuan negeri

Dikala organisasi terkena virus degradasi
Terlahir perempuan berjiwa insani
Menyatukan kader dalam satu persepsi
Nilai dasar perjuangan harus tertanam dalam hati

Jiwa perempuan super
Tertanam dalam tubuh perempuan suci
Perempuan aksioner sang revolusioner
Terlahir dari Tubuh ideologi HMI

Perempuan perkasa tanpa kasar
Berjiwa pemimpin demi mimpi besar
HMI dalam jiwa yang menyala dan berkobar
Hijau hitam pasti akan tetap berkibar

Aksioner sejati
Perempuan dengan jiwa kartini
Tertempa dengan ilmu-iman-amal yang mumpuni
Perempuan itu adalah fitryani dan karni
Yang telah memberikan segenap jiwa raganya untuk HMI

AKU MEMILIH PERGI

Oleh :Desti
Foto : penulis
Perjalanan Melupakanmu
Aku memutuskan untuk berhenti. Membiarkan remah-remah kenangan yang pernah kita ciptakan, tersapu angin bersama gugur daun kering yang merapuh. Dengan gemetar kututup kotak memori yang berisikan keping-keping hati yang dulu sempat tersusun rapi, kini berantakan nyaris tak membentuk. Kita; simpul yang telah tandas, ingin segera aku kuburkan dalam-dalam di dasar segara perasaan yang kau tinggalkan.
Aku memutuskan untuk berhenti.

Membiarkanmu pergi tanpa peduli telah menghancurkan harapku. Sedang aku harus mengemasi segala cerita yang pernah kita rangkai, menaruhnya di laci paling dasar dan menguncinya, agar tak lagi kubuka. Kuakui, melupakanmu bukan perkara mudah, terlebih ketika kenangan kita beterbangan seperti capung kala petang mencumbu senja; indah yang harus kuhentikan.

Aku dan kamu sempat menjadi kita yang melangkah seiring. Membunuh waktu dan rindu dalam riak tawa dalam ruang semesta tanpa batas. Hingga pada suatu ketika perpisahan mengalir dari birai kenestapaan. Beku; serupa gelas kaca yang kau biarkan menggigil dalam dekap musim dingin. Dadaku sesak, lidahku kelu. Ada hampa di sana yang sedang mempersiapkan diri, melepas ceria satu demi satu.

Air mataku gugur setiap kali kuingat kamu, setiap kali bayangan tawamu terlintas dalam anganku. Tidak lagi ada rindu sebagai alasan untuk jumpa denganmu, tidak ada lagi perjalanan untuk menuntaskannya. Kini dan selanjutnya, aku akan menanggung rindu sendirian, menikamnya dengan kejam. Meski akhirnya, jantungku layak terhunus pedang panas yang menyala saga. Tak apa, jika ini adalah jalanku untuk bahagiamu.

Pasca kepergianmu, ada yang harus berkali-kali kuhadapi. Sepi yang menggaungkan jerit nurani, pun dengan luka yang kian perih, dihujani derai yang mengalir dari sudut netra. Aku baik-baik saja, sejujurnya aku telah muak dengan pernyataan itu. Berulang kali kurayu diri agar mau berdamai dengan segala yang tersisa. Menyiapkan langkah untuk mengurungi perjalanan baru; perjalanan melupakanmu.

Pernah kamu bertanya, perihal apa yang bisa kamu lakukan untuk membuatku membaik. Berdoalah, berdoalah agar segala ingatan tentangmu segera terpangkas. Pun dengan aku sedang berusaha mengendalikan hatiku, menghapus aksara yang menyusun namamu. Menata kembali hari depanku yang tanpamu. Berdoalah untukku, dan aku percaya bahwa mengarungi perjalanan melupakanmu, aku mampu.

Satu Waktu, Ada satu waktu di mana aku membayangkan, bahwa bersamamu di masa depan adalah sebuah kebahagiaan.
Ada satu masa di mana kebersamaan denganmu, kukira akan selamanya hingga nanti menua. Namun waktu dan masa itu sudah usai, habis ditelan kecewa yang nyatanya hadir bertubi-tubi. Meski jujur saja, sesekali waktu aku masih akan tertawa mengingat kita yang dulu.
Seseorang pernah berkata, jika tawa sudah tercipta, maka tak lagi ada masalah untuk masa lalu itu. Mungkin kiranya itu benar, aku dan kamu sudah benar-benar saling melupa, hingga tak lagi peduli dengan apa yang kata orang-orang belum jua usai.

Untuk kamu yang pernah berada di penghujung harapku. Semoga kali ini kamu masih dan akan selalu baik-baik saja. Sebab di sini aku, sedang teramat baik karena telah merelakanmu untuk pergi.