Aksara Yang Selalu Tergenang Dalam Tenang

Percakapan yang tak mampu teruntai

Terjuntal-juntal dalam lintang semesta

Pikiran memeluk sunyi

Bahasa-bahasa sabda berambisi ingin bersuara


Konak yang menolak

Majazi pada rangkaian tujuan

Terhimpit katulistiwa ketakutan

Lalu membias menjadi peribahasa


Aksara itu tergenang dalam kenang yang  terbalut

Dalam kubangan pikiran yang kalut

Dalam rangkaian doa yang takut

Terkungkung dalam situasi kemelut


Meramu dalam nuansa sasar

Menenggelamkan makna di balik arti

Kemudian meng-ambigu dalam susunan kata

Biarkan saja


Kata-kata yang tak pernah istrahat

Terkulai ia dalam godaan pena

Merangkai satu titik setelah tanda koma untuk menjeda

Lalu terhenti selamanya.

31 Agustus 2020

°Sastrawan_sesat

^Kopi_kenangan

Orasi : Kekejaman Penguasa dalam Membunuh dan Memakan hak Rakyat

Foto : Marra
Oleh : Marra

Otak tumpul jadi andalan 
Membabi buta intruksi jalang sialan
Hati yang legam beku kini jadi sandaran 
Untuk jiwa mereka yang kini ditelan

Dengan ego dan mimpi bak kotoran
Gemakan kata iba pada kemanusiaan
Sementara dalam kenyataan
Ia bagai drakula yang menghisap darah perawan

Lantangkan suara menyambuk semesta 
Dengan salam hak asasi dusta 
Sementara dalam kitab yang tertera
Aturan yang semakin menjadi Bara

Ia membakar segala mimpi rakyat
Anala itu membakar semua yang terikrar
Janji dulu yang sewangi sekar
Kini diganti bau angus ban bakar

Lantang bergaya seolah sekata 
Dua-duanya sama saja
Akal bulusnya semakin meraja
Dan menguasai ambisi jiwa dan raganya

Sumpal pejabat dengan nota kertas nominal sejajar
Biarkan ribuan nyawa jadi korban asal untung besar terkejar 
Sumpah dipublik dan di bawah kitab suci kembali di ingkar 
Tindakan Si Tikus berdasi yang katanya punya gelar

Darah dan teriakan pembantaian manusia
Dianggap biasa dan dijadikan ladang usaha kerja 
Benar nian Kami memang umat akhir masa 
Di mana uang, lebih berharga dari nyawa

Agama dikuliti lalu di bombardir
Demi tahta dan uang yang bergulir 
Perdamaian jadi bumbu politik para pemilik suara bak api yang berkobar 
Sementara bualan Si kerah putih Bermuka dua yang berorasi kini tengah berkoar-koar

Fasih kini aku katakan
Hidup di zaman penuh kemungkaran 
Agama di monopoli, HAM tempatnya pencitraan 
Oleh mereka yang bangga bersenda gurau di atas penderitaan 
Kami yang tersiksa dan saudara kami di kebiri dengan kejam

Anak Zaman
Zaman fitnah 
Zamannya konspirasi 
Nyawa manusia dipandang enteng
Dalilnya toleransi
Saat bersuara kita dikecam induknya provokasi 
Kita diam tunggu mati jutaan saudara dihabisi.

Doa paling manjur dan muzarab untuk mengusir jin, setan dan sihir


DOA BERLINDUNG DARI EMPAT HAL


اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

Allaahumma innii a'uudzu bika min 'ilmin laa yanfa', wa min qolbin laa yakhsya', wa min nafsin laa tasyba', wa min da'watin laa yustajaabulahaa.

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu', jiwa yang tidak merasa kenyang (puas), dan dari doa yang tidak dikabulkan.

HR. Muslim no. 2722 dari Zaid bin Arqam.


PELAJARAN DAN FAEDAH

1.  Anjuran kepada kita agar senantiasa berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah ta’ala dari empat perkara yang disebutkan di dalam hadits ini.

2.  Di dalam hadits ini terdapat petunjuk bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam banyak berlindung kepada Allah dari empat keburukan, padahal beliau adalah hamba Allah yang paling bertakwa dan telah mendapat jaminan dari Allah berupa pengampunan terhadap dosa-dosanya yang telah lalu maupun yang akan datang. Maka kita sebagai umatnya yang menginginkan keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat agar semakin semangat dalam memperbanyak bacaan doa tersebut.
.

📎 KETERANGAN

1.  Ilmu yang tidak bermanfaat.
Maksudnya: ilmu yang tidak mendatangkan manfaat bagi pemiliknya di dunia dan akhirat. Akan tetapi justru ilmu tersebut menjadi bencana dan penyebab kesengsaraan dan kebinasaannya. Dengan sebab ilmu tersebut dia menjadi orang yang tersesat di dunia dari jalan Allah yang lurus, dan di akhirat menyebabkan dirinya disiksa oleh Allah di alam kubur maupun di dalam api neraka. Nau’udzu billah min dzalik.
.

• Beberapa ilmu yang tidak bermanfaat bagi pemiliknya :

a. Ilmu Sihir
Mempelajari, mengajarkan dan mempraktekkan ilmu ini hukumnya haram, dan bahkan merupakan kekufuran.

Allah ta’ala berfirman :
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia…”. (Al-Baqarah [2]: 102).

b. Ilmu Kalam dan Ilmu Filsafat
Ilmu ini termasuk ilmu yang tidak bermanfaat karena banyak mudharatnya. Bahkan dapat menjerumuskan orang yang mempelajarinya ke dalam keragu-raguan terhadap suatu kebenaran, kebingungan dan kesesatan.

Imam Ahmad bin Hanbal berkata :
“Tidak akan beruntung selama-lamanya ahli ilmu kalam”.

Imam Syafi’i menegaskan :
“Hukuman yang saya tetapkan bagi para ahli ilmu kalam adalah mereka diarak mengelilingi kabilah-kabilah dan dikatakan kepada mereka, ‘ini balasan bagi orang meninggalkan Al-Quran dan As-Sunnah serta menyibukkan diri dengan ilmu Kalam’.”

Imam Malik mengatakan :
“Seandainya ilmu Kalam termasuk kategori ilmu (yang disyariatkan) maka tentu para sahabat yang lebih dahulu membahasnya, akan tetapi ilmu Kalam adalah sebuah kebatilan dan mengajak pada kebatilan”.

c. Termasuk ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu syar’i yang bersumber dari Al Quran dan As-Sunnah namun pemiliknya tidak mengambil manfaat darinya; tidak diamalkan, tidak diajarkan dan tidak merubah perangai dan akhlaknya. Bahkan aqidah, ibadah dan muamalahnya bertentangan dengan ilmu syar’i yang dimilikinya itu.

Seorang ulama tabi’in yang bernama Hasan Al-Bashri pernah mengatakan:
“Ilmu itu ada dua macam: ilmu yang ada dalam hati, itulah ilmu yang bermanfaat, dan ilmu yang hanya ada pada lisan yang merupakan alasan bagi Allah untuk menyiksa seorang hamba”.

⤵️

2.  Hati yang tidak khusyu’
Maksudnya: hati yang tidak mampu menghayati dan merenungkan ayat-ayat Allah dan tidak merasakan ketenangan di dalam hatinya pada saat berdzikir kepada Allah, serta tidak merasa takut kepada-Nya.

Allah ta’ala berfirman dalam beberapa ayat Al-Qur’an tentang ciri-ciri orang yang beriman: 
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d [13]: 28).

Di dalam ayat yang lain

 A

llah berfirman: 
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan hanya kepada Rabblah mereka bertawakkal.” (Al-Anfal [8]: 2).

3.  Doa yang tidak didengarkan oleh Allah.
Jika kita berdoa kepada Allah dengan meminta segala hajat dunia dan akhirat, dan ternyata Allah tidak mendengar doa dan permohonan kita, apalagi mengabulkannya, maka ini termasuk musibah dan kerugian yang paling besar yang menimpa kita. Sebab kita semua adalah hamba-hamba-Nya yang sangat fakir di hadapan-Nya.

Doa atau permohonan seorang hamba tidak didengar oleh Allah disebabkan beberapa hal, di antaranya:

a. Tidak ikhlas dalam berdoa.
b. Doa untuk perbuatan dosa dan memotong tali silaturahim.
c. Tergesa-gesa agar Allah segera mengabulkan doanya.
d. Memperoleh harta dengan cara yang haram, serta mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram.
e. Meninggalkan kewajiban amar ma’ruf nahi munkar.

4.  Jiwa yang tidak kenyang
Maksudnya: jiwa yang tidak pernah merasa qona’ah (puas dan cukup) dan tidak bersyukur atas segala nikmat duniawi yang Allah anugerahkan kepadanya. Adapun tidak pernah merasa puas terhadap kenikmatan ukhrawi dan ingin agar selalu ditambahkan kepadanya, maka hal tersebut tidak tercela, bahkan sangat terpuji dan diperintahkan oleh Allah dan rasul-Nya, sebagaimana firman Allah: “…dan katakanlah: Wahai Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan (yang bermanfaat, pent).” (Thaha [20]:

REY (Rindu Engkau Yank)

Foto : Nurwaraihan
Ijinkan sederet kata menelusup kedalam jantungmu. 
Mendekapnya dengan sebongkah rindu yang tengah 'ku panen dari kebun hatiku
Agar nanar dan redupnya cahaya kembali bersinar
Menyemai tonggak-tonggak tua yang telah lapuk dan lebam karena cinta

Rey dari bilik reot ini 'ku laungkan bait-bait puisi guna menghiburmu yg sedang palka menjamu syairku rinduku.
Asrar yang selama ini ku pendam akan 'ku segerakan membuka tabirnya
Bersama teduhan rona wajah indahmu
Aku disini terkungkung dalam kenstapaan

Ketakutan akan cinta di tampar membuat hati takut untuk meluapkan segalanya

Ketahuilah

'Ku kirim sejagat doa dan sepintal harap pada langit yang telah memulai menyelipkan renjana pada hati hingga aku tak lagi bisa bergerak dalam penjara hatimu.

Bahwa

Hatiku adalah kuntum rindu dalam kulum dengan papasan senyummu yang sayu.
11 juni
Gie

Do'a Sang Pelacur



Ada doa di balik megah dan tingginya gedung prostitusi
Ingin bebas dari belenggu neraka
Doa yang tak sempat terikrar
Ia terpendam nun jauh dalam kholbu
Hendak apa kemana ia merebah
Dosa tertelan di atas ranjang empuk

Ada doa di balik jeruji
Seorang pecandu terpenjara karena membunuh diri
Membunuh generasi dari dalih mereka
Sedang di dalam megahnya kantor birokrasi
Tangan besi siap membunuh seluruh hak rakyat

Ada doa di balik gubuk peot di pematang sawah
Seorang lelaki buta terkantuk menunggu istri
Di sana-sini tak ada cahaya
Ia melamun meratap diri
Doa terkabul mata tak mungkin bisa lagi
Melihat apa lagi

Ada doa di pinggir trotoar
Sang penyair jalanan yang sedang membaca
Suara semesta tengah berbisik
Lihai pada dunia
Hilanglah adab pun etika jua estetika
Terlindes peradaban produk milenial
Terlahir dari rahim kapitalis
Generasi tanpa produksi inovasi
Terbunuh dengan keji di atas meja warung internet

Ada doa di balik puisi
Semoga kau berkata dan berteriak sepertiku
Disini sana
Kita terbitkan fajar kebenaran di bumi mbari
Kita hidupkan peradaban di tanah sanggili
Mari berjanji

Dana ma mbora
Dana ma mbari
Kerajaan yang hilang di tanah Bima
Adalah simbolis dunia peradaban mulai
Kembali di rajut untuk sebuah reinance ketiga
Benahilah
Beranilah