![]() |
Foto : ilustrasi puisi |
Hingga melebur menjadi si idiot buta
Membawa hati dalam nelangsa yang tak berujung
Hingga waktu inginku sumpal dalam kutukan
Menyekap dalam hitamnya lumpur kenistaan
Kian detak nisbih dalam majazi cita
Membungkam ambisi seirama gloming sunday
Mendentingkan instrumental pembunuh berwajah sufi
Yang menyamar dalam putih tak berparas
Haaaaaaaaaaaaa
Muak
Dekap lara begitu sempurna
Menjajal mimpi-mimpi yang kini lagi tak bertuan
Ah.....silau
Tak dapat lagi ku lihat cahaya dari bayangan ini
Hingga menghapus suka kian menertawakan
Tertawanlah ambisi
Begitu hitam takdir
Menjajahi tiap patah pikiran melampau
Hingga terpuruk kembali dalam kebimbangan
Menjemukkan
Memuakkan
Jengkel...!!!!!!
24 Maret 2020
^Kopi_kenangan
Ginanjar Gie
Pena langit di Bumi sanggili nggoi