![]() |
Foto: ilustrasi puisi |
Terlindes terinjak kaki pejalan jalanan
Hentak terkaget sang hati anak polos
Peluru karet bukan lagi kawan
Peluru itu berbentuk lonjong kuningan
Tertulis pin angka di ujung sisa
Dua digit digit dua
Entah apa maknanya aku tak mengerti
Peluru itu ku masukan dalam saku celana
Ku buang di pinggir kiri trotoar
Suara kiri tak boleh mati karenamu kawan
Karena kau bagian dari kiri mulai sekarang
Peluru itu misterius kawan ucap sahabat ketika bermain gitar
Peluru itu menembak seorang anggota berwajah kriminal
Hingga pahanya terkena peluru
Menjelma handphone sebagai pahlawan
Pahlawan telah retak bersama dengan selamatnya paha dari peluru
Sang anggota berteriak dengan lantang dengan emosi
Aku bunuh kalian semua jika benar aku berdarah
Sinisnya memandang karena paha yang satu terkena batu misterius pula
Kasian
Bahkan anggota mengamankan anggota
Bentuk dari terstrukturnya rencana propaganda
Alangkah indah stratag penguasa
Kalian mau lawan?
Intc adalah lawan stratag kutu buku
Hahaha bergidik semua bulu kuduk
Tak akan mampu tak akan bisa
Ingat kawan
Kalian adalah jalang jalanan bagi mereka
Kalian adalah sampah peradaban bagi mereka
Tapi jangan sampai kau berkecil hati
Karena aku selalu bersama jiwa-jiwa pembebas kaum tertindas