![]() |
Foto : visi dan misi capres dan wapres RI Sumber : Kompas.com |
Kita adalah rakyat bodoh yang belum mengerti tentang laju polimik politik nasional, maka dari itu di harapkan kepada capres dan cawapres bisa saling beradu argumentasi atau saling memperlihatkan bagaiman cara terbaik untuk menanggapi segala masalah di dalam negeri ini.
Kalian adalah calon pemimpin yang akan membawa perubahan bagi bangsa dan negeri ini maka sebab itu perlihatkan figure kalian yang bisa mengayomi dan mengajak kami (rakyat) untuk bagaimana bersikap demokrasi dan memilih pemimpin yang baik.
Janganlah kalian sebagai panutan dan cerminan kami sebagai rakyat mengajarkan kami tentang bagaimana menyikut kiri dan kanan agar apa yang di inginkan tercapai. Terlebih lagi, kami rakyat menghimbau agar isu-isu kelemahan lawan dalam setiap media di kurangi guna untuk menjaga kestabilan bangsa. Karena kampanye dan saling menghujat di berbagai situs sosial media setiap hari kerap terjadi.
Dari persoalan saling menghujat di dunia maya tersebut, itu adalah awal dari ketidakamannya serta tidak nyamannya rakyat dalam sebuah negara, sebab dalam hal itu, peran opini publik di dunia nyata akan juga ikut dalam hal tersebut. Boleh jadi bisa saling bacok membacok atau saling mengajak untuk bertemu guna untuk saling memperlihatkan siapa yang menang dalam adu isu atau adu jotos.
Maka dari itu penulis menghimbau seperti kata Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam salah satu media online nasional Kompas.com, bahwa jika hanya menggoreng isu kapan rakyat bisa pintar berpolitik.
Maka di harapkan kepada para capres dan wakil capres, untuk segera menarik dan mengurangi isu untuk menjatuhkan lawan politik, sebab itu adalah cacat untuk kami rakyat yang masih awan dalam hal politik demokrasi.
Satu hal lagi yang perlu di ingat dan di cantumkan oleh para calon pemimpin negeri ini bahwa, jika hanya menggoreng isu untuk menjatuhkan lawan, ibu-ibu di pasar pun bisa dan mungkin mereka yang lebih jago, dalam hal gosip dan isu-isu terkait aib atau kelemahan lawan politik.
Jangan lagi kalian, kita, atau siapapun yang merasa terdidik dan berpendidikan ikut juga dalam penggorengan isu seperti ibu-ibu di depan gerobak mas penjual sayuran.
Gie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk