Mama Wamena Adalah Indonesia

Foto : ilustrasi puis
Mama Wamena Adalah Indonesia
Oleh : Pena Langit

Adakah kau terbuang saudaraku?
Apakah Jawa telah pelik menatapmu?
Adakah aku jua yang di tengah-tengah menjadi penonton?


Tidak saudaraku
Kalian adalah saudaraku
Terlahir dalam satu rahim Pertiwi
Cendrawasih adalah semboyanmu juga Aku
Kita sama-sama dalam satu sistem yang menyesatkan

Tapi dengarlah kata-kataku
Kita harus lebih pintar dari para perintis revolusi
Bukan membunuh diri dengan mengibarkan yang bukan Merah Putih
Cukup Timor-timor yang hitam yang telah menjadi legam

Kita jangan lagi
Lihatlah saudara ku
Kita adalah Kata Indonesia
Satu huruf terhapus maka akan bermakna ambigu
Lihatlah saudaraku
Kulitku juga hitam
Darahku merah
Tulangku putih

Satu kata tak berperikemanusiaan tidak akan merubah warena itu
Kecuali kita selipkan mick-up untuk mendadani mama Wamena.

Cobalah tengok
Mick-up itu mesiu OPM
Mick-up itu peluru paham radikal
Kita bukan itu
Kita Indonesia

Tanyaku padamu saudaraku
Dari dalam lubuk hati yang paling dalam
Tentang sakit yang membuat menawarkan darah
Dimana pembaringan Mama wamena?
Agar bisa ku selipkan doa dalam setiap hariku.

Bukan itu saudaraku
Kita adalah satu
Jauh didalam kata-kata para sampah adalah propagandis
Bukan kita yang berbicara
Namun uang dalam Rekening Barat yang telah meng-gema-kan gaungan itu

Lihatlah saudaraku
Kritik dari timur telah aku pahami
Namun kita sama
Kita dekat dengan Ibu kota
Namun hanya kata ibu yang ada dalam diri kita
Kota nya telah lama mati
Kota mati

Ya
Kota mati yang isinya para makhluk hidup
Di dalamnya segala spesies tercampur
Namun satu yang di lupakan
Peradaban etika dan estetika

Lihat saja

Kita sama-sama mengenal gedung dari buku
Kita sama-sama melihat megahnya metro politan di dalam TV
Kita sama-sama melihat Monas akan di terbangkan ke Kalimantan lewat imajinas

Lihatlah
Betapa besar skenario sistem
Ia menghegemoni pikiran seluruh makhluk
Bahkan jika mampu
Tuhan-pun akan di tipu

Suadaraku
Ini adalah kataku
Kata pena sang penyair
Yang menulis tentang hati
Bukan kepentingan bubuk hitam apalagi emas mentah

Saudaraku
Dengarlah
Lihatlah
Kembalilah
Kita damai
Kita Indonesia
Sajak Gie
05 September 2019
^Kopi_kenangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk