![]() |
Foto : pena langit |
Terawat dalam arungan waktu
Menghasut mimpi di sudut-sudut sunyi
Disisi terdalam bait-bait kepahitan
Luka ini
Menjejal di seluruh kulit yang masih utuh
Mengoyak hati dengan duka perih
Menjalar ketiap-tiap detakan saraf
Berpusat pusar tempat penampung segala
Lenggak lenggok menisbihkan kehadiran klausa
Muak melihat mual
Muatannya masih memberi keluh pada peluh dingin di ujung sunyi
Malam temaram
Tanpa sesiapa di peluk duka
Sunyi senyap tanpa suara
Muara kembali pada kegelapan tepi nian malam
Dalam keheningan
Tanpa Bulan dan Bintang
Berkaca pada cakrawala gelap
Bahwa hadir adalah luka jika hanya dalam ilusi
Luka
Aku
Kau
adalah Dua yang tak akan menyatu
Realis
Ginanjar Gie
13 Januari 2020
Pena langit di ujung Bumi
Kopi_kenangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk