![]() |
Foto : ilustrasi tulisan |
Menyeka bulir butir embun cahaya
Menyemai Nostalgia yang tengah nelangsa
Pada jiwa kini ia terpendam gundam
Rembulan menata diri
Dalam sunyi yang tak ingin bergeming
Gema gemuruh bak halilintar
Memecah keheningan dalam merangkai kalimat suci
Langit kini gelap
Sehampa senyummu yang kini tak lagi memberi seutas cahaya
Merenggut diri hingga tak menjumpai diri
Bahkan tersadar jiwa ini tak jua sadar
Jiwa-jiwa hampa
Terengah-engah di ujung pena
Merajut aksara di saat badai menerpa
Kasihan sekali jiwa pendamba
Terjungkal-jungkal di sudut-sudut Menara
Terpisah terhalang Gedung-gedung birokrasi dan perpus kota
Kini hanya asa yang masih tersimpan
Kenangan dan senyuman biarkan hilang bersama jalan-jalanan
Ginanjar Gie
14 Maret 2013
Pena langit di bumi sanggili nggoi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk