Bait-bait Sulit

Satu kata terlahir
Bersama cahaya sinar matamu
Tercurah dalam irama liar
Mengiringi bait-bait yang tersusun
Bait kedua telah melewati empat baris
Kata-kata di kepala mulai rumit
Mencoba mencari segala penjuru
Berharap masih ada kalam-kalam yang tertinggal
Namun semakin mencoba
Bait ketiga mulai melepuh
Kata-kata semakin rapuh
Begitu sulit untuk di rangkum
Apalagi untuk di rangkai
Coba mencari jejak pena
Berharap bisa memandu tetesan tinta
Dalam kosongnya buku kusam
Namun sekali lagi kata-kata semakin tak beraturan
Liar
Kata-kata itu terangkai
Namun tak terangkai
Dalam satu kolosal kata
Bahwa tubuh puisi ialah keindahan kata yang menjiwai
Kengge Nanga, 03 Mei 2023
Ginanjar Gie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk