Ilustrasi puisi |
SUKA DUKA SANG KERTAS
Kertas itu sepi
Ia terdiam tanpa suara
Menguraikan semua tanpa desah
Ia terlahir setelah di lahirkan
Ia menggagas semua ide
Menampung semua jeritan tanpa tangis
Ia tabah dalam segala hinaan tinta
Menjeritpun enggan
Bagi jiwa sedang kesepian
Ia mampu mengeruikan semua keluh kesah di atasnya
Sebelum ia remuk dan mencabik si kertas
Kasian.....
Kau sungguh tak berarti
Suka duka sang kertas
Ia penyimak dari seluruh pengamat
Ia adalah keselurahan orchestra alam
Ia adalaIah pendiam dari semua yang bisu
Ialah si penurut dari segala budak
Murka si penulis adalah jawaban terhinanya sucimu
Pujiannya sang filsuf langit tetap mengotori kesucianmu
Sebab si pembaca tak tau apa yang tertuang di dalamnya
Keluh kesah sang kertas
Ia terdiam membisu di atas murkanya sang tinta penulis
Memberontakpun tak mampu
Bahkan tuk mengeluarkan tangisnya ia harus rela dinistakan kesuciannya
Kasian sang kertas
Kertas itu adalah aku
Kertas itu adala pikiranku
Ia suci tanpa noda
Menguraikan semua kalimat tanpa paksa
Sebelum si penikmat menistalan dengan tafsirannya
Kertas itu adalah dia
Dia yang ku umpamakan tuk mendengar
Dari setiap bunyi dari alunan guratanku
Mencapai kasih tanpa perlu di dendang
Menguraikan seluruh rasa
Entah kapan akan terbaca
Kertas itu adalah kita
Tersulam ikrar di atasnya
Namaku dan namamu berbaris rapi di atasnya
Sesudah wali berikrar tanpa paksa
Seperangkat alat sholat pengesah jalannya.