PERTEMUAN YANG HANYA MENYISAKKAN KENANGAN

foto : ilustrasi puisi
Apakah kita hanya sekedar berjumpa di dunia maya lalu menghilang dan tak pernah kembali untuk sama-sama berusaha untuk bertemu dan saling bertatap untuk sekedar menyuguhkan kopi hangat sehangat pertemuan pertama?

Apakah kita hanya sekedar bertatap muka dan berkenalan dalam dunia hayal lalu menghilang dan tak pernah lagi saling tatap untuk sekedar saling sapa?

Apakah rasa itu adalah ketiadaan wujud lalu rindu menjadi gelandangan yang terbuang tanpa rumah untuk ia kembali sekedar singgah dan istirahat?

Apakah sederet kenangan maya menjadi beban luka dari ketidak pastian raut dan dunia yang kita geluti dalam perjumpaan ini?

Adakah sesayat luka yang ada dalam hati? Hingga ketiadaan menghampiri semestaku untuk pergi bersama rautmu yang memuakkan..!!

Ahhh...
Tidakkk...!!!!!!
Pertemuan hanya menyisakkan bayangan. Bayangan pahit dalam nostalgi yang akan memberi luka bertubi-tubi dalam ingin yang ber-asa untuk kembali berjumpa walau sekali lagi.

Tidak....!!!

Itu tidak akan terjadi, karena kita adalah jalan dari jalan lain yang memisahkan dimensi pikiran dari naluri akal budi yang pernah meng-ameng-anggap bahwa nyata adalah wujud maya dari sebuah potret.

Sekali lagi tidak..!!

Tidak dua kali berharap pada hantu yang telah memberi rasa nyaman pada hati lalu dengan sangat jahat meninggalkan luka yang teramat dalam.
#cerita tetangga
Gie : 19 Juli 2019






AKU INGIN BERCERITA MALAM INI

Foto : penulis dan penyair jalanan
aku ingin bercerita malam ini
aku ingin bercerita banyak malam ini
aku ingin bercerita tentang pacarku yang mengajakku nikah
aku ingin bercerita tentang pacarku yang ku tolak untuk menikah dengan dalih yang ku rangkai dari ketidak tanggungjawaban ku atas kata nikah.
aku ingin bercerita tentang mimpiku yang tak jua tak tergapai
aku ingin bercerita tentang siapa dan bagaimana semua mau mu, semua maunya.
aku ingin bercerita tentang dinamika sosial yang sedang terjadi di daerah ku.
aku ingin bercerita tentang politik yang sedang menggerogoti pikiran setiap manusia bahkan orok yang baru lahir yang di ajak berpolitik.
aku ingin bercerita tentang mimpi negeri dan juga mimpiku untuk negeri.
aku ingin bercerita tentang semua hal yang ku lewati baik bersamanya maupun bersama lainnya.
aku ingin bercerita tentang segala lekukannya yang menjadikan aku bisa tetap bertahan hidup.
aku ingin bercerita bagaimana perkembangan ekonomi desaku, daerahku, dan juga negaraku.
aku ingin bercerita bagaiman suara-suara gagap di tengah jalan, ludes hancur di sergap oleh para penguasa.
aku ingin bercerita tentang suara lantang para pemuda negeri yang di hantam oleh para keamanan sipil yang katanya.
aku ingin bercerita tentang segala yang ku lihat di muka muka bumi ini.
aku ingin bercerita tentang bulan yang tak indah jika tanpa matahari.
aku ingin bercerita tentang bumi yang magmanya lebih tebal dari pada mantelnya, namun kita tak mau hiraukan.
aku ingin bercerita tentang si gila yang tak waras, si gila yang waras dan si waras yang gila.
aku ingin bercerita tentang aku kau dan tuhan.
aku ingin bercerita.
siapakah yang mau mendengar ceritaku
siapa yang mau mendengar suaraku
suara seorang yang terbuang yang sedang duduk di tepi trotoar jalanan kota.
siapa yang mau mendengar??
siapa?
negeriku bukan milikku lagi
negeriku bukan untukku lagi
negeriku bukan lagi lagi bukan negeriku
Gie
17 Juli 2019

NIDAH KIRANI MENJELMA TIRANI

Foto : ilustrasi puisi
Janda sang pelita pemberi cahaya
Aura cahaya ingin di memperkosa
Memperkosa hak rakyat yang kini sedang melaknat
Tirani kejam sejarah kelam bima lebam
Mari menyelam dalam kalam
Kehancuran siap menghampiri kirana
Pelacur yang menggugat tuhan dibalik tirai

Bersatu kita teguh
Bercerai kawin lagi
Tinggalkan istri yang telah di ikat wali
Hancurkan masa depan generasi
Hancurkan masa depan daerah tercinta

Di satu sisi sang janda naik tahta
Meluluh lantakkan nafsu para penghuni birokrasi
Tunduk tertindas jadi babu sang ratu
Kasihan nasibmu sobat

Lihatlah...!!!!

Desahan nafas meracuni nafsu
Janda cantik yang sangat menarik
Mengundang imajinasi dalam intuisi
menelanjangi keindahan pelangi
Yang menari dalam tiap lenggok sang janda

Setiap media atur redaksi berita
Sang janda di sosial media kini mendunia
Nama selalu di sebut sebagai hama
Privasi kini jadi tempat masturbasi

Para politisi sibuk memaki
Para seniman sibuk merangkai imajinasi
para konseptor sibuk menyiapkan strategi
para calon sibuk jual diri
Para pakar salah menaksir
Emansipasi salah arti

JANDA JADI IDOLA

Foto: ilustrasi puisi
Janda jadi idola
Dari paris sampai sang pemilik keris
Terhipnotis hingga ingin berbaris
Karena kecantikan janda yang makin menggoda

Kini narsis  adalah daya jual yang sangat laris
Penunjang elektabilitas periodesasi bias
Kotak kosong lawan otak kosong
Wacana songong para oposisi di siang bolong

Dari sosial media sampai kaum pramoedya
Membahas sosok sebagai pucuk
Di tengah rakyat yang krisis kepercayan pada pemeritah bak malaikat
Tiap hari pencitraan dan pencitraan

Kini nasi telah gosong
janda bodong telah lama bolong
Aaa.... jahadnya sajak si gondrong,
kini sajaknya jadi incaran janda bodong.
Gie
17 juli 2019

TANGGA MENUJU LANGIT

Foto : HMI
Kesendirian merupakan inspirasi terhebat untuk meluapkan segala hal-hal indah dalam guratan tinta, menghasut imaji untuk terbang menuju dimensi langit, mencapai arasy hingga menyapu dinding penghalang antara ilusi dan rasa.

Melampaui ini, menjadikan diri merasa terkungkung di bawah majazi istimewa, memukhliskan segala skenario langit pada tiap tapak kaki dan pada sesuatu yang harus di gapai untuk membezakan sesuatu yang telah di beri oleh yang maha rahman dan yang maha rahim.

Kita sebagai insan dan makhluk yang paling sempurna di antara makhluk-Nya di tuntut untuk mencapai arasy dalam perjumpaan sebelum terpisah jasad dan ruh. Menemui sang khalik yang tersembunyi di balik netra yang tak terlihat. Ia kekal abadi di dalamnya namun tidak pula kita mampu melihat DzatNya yang maha Agung. Ia berada di antara dua sisi hamba yang di cipta dan hamba yang tujuannya untuk di ciptakannya hamba.

Manusia yang tinggi ialah manusia yang bisa melampaui segala aspek kehidupan sosial, kita terbangun di dalam gelap tanpa gemerlap cahaya, kita kembali meminta ncaha untuk di pancarkan dala jiwa melalui mata hati yang bersih dari pengatuh kemegahan dunia. Ikhlas yang sering di gaungkan itulah jalan menuju jalan maktifattullah yang di ridhoi Allah SWT.

Kita tertuntut dan di tuntut untuk mencapai langit. Namun di dalam hal tersebut tentu kita mencari jalan mana yang harus di lewati dan tangga mana yang di gunakan untuk sampai ke atas puncak tertinggi.

Tangga menuju langit yang di lafazkan oleh ibn arabi adalah jalan yang di lewati melalui maktifatullah, namun Jalalludin rumi menggunanakan jalan yang berbeda untuk mencapainya. Ia jauh dari kata pisah dan dekat dari kata jauh. Selalu bernaung di dalam lingkaran puncak tertinggi namun takdir dari skenario yang di rahmatilah yang akan menjumpai perjalanan setiap pencapaian.

Takdir, kita di haruskan untuk menemukan jalan dalam takdir, juga rahmat Allah bagi hamba yang menyerahlan firi dan yang menerima terkungkung di bawah majazi Tuhan semesta. Mengarungi lautan semesta yang tak berujung untuk melihat cerminan dunia dalam diri agar tercapai makrifat yang telah di janjikan Tuhan. Menjumpai perjumpaan diri dalam diri untuk menemukan cahaya yang abadi.

#hamba_yang_baik_ialah_yang_selalu_bangun_di_setiap_sepertiga_malam

Gie
16 Juli 2019
Kampo sarae Kota Bima