Berkarya Atau Mati...???

Apa yang terjadi adalah sejarah kita
Biografi yang akan kita tulis bersama
Yg selalu menjadi kata penuh makna
Untuk kita ingat dalam catatan biodata

Beginilah semesta
Kadang membuat hati merana
Kadang membuat hati bahagia
Tapi jadikanlah dirimu cinta
Niscaya kau akan terbiasa
Merangkai kata dalam luka
Untuk menjadikan karya

Maka
Jadikanlah dirimu cinta
Agar engkau bisa membaca dengan mata
Makna apa yg tertera dalam masa
Bahwa kau adalah jiwa yang bahagia
Atas cerita setiap terlewati oleh mata
Maka hadirlah pena langit merangkai aksara
Kata-kata berkeliaran di pinggir trotoar
Hadirkan radikal dalam jiwa
Maka akan datang lautan abjad
Dalam naungan gibrani dalam Arasy

Semoga
Setelahnya
Setelah kau memulai
Setelah kita menggantung asa

Maka biarkanlah
Biarkan orang berkata " jika kata tak lagi bermakna lebih baik diam saja "
Biarkan orang berkata " jika ada tak mampu berkaca lebih baik mati saja "
Biarkan orang berkata " jika berkelana hanya mencari suasana lebih baik menderita "
Biarkan orang berkata
Yang pasti kobarkan semangat dalam dada
Agar orang tak bisa berkata kata
Setelah melihat hasil karya kita
Bima 05 Oktober 2019
Ginanjar Gie

Memandang Kedalam

Dengan dua lensa ku berkaca
melihat semua yg tertera
Memandang dalam berbagai titik cakrawala
Memandang ke dalam hingga aku ingin berasa
Menuang semuanya dalam hitamnya tinta,
Coba ku usik pikiran dengan sejuta olesan warna,
Coba ku rangkai kata agar menjadi bermakna,
Semoga laksamana ini menjadi pelita, Penuntun jalan dalam segenap cita
agar doa terkabul dalam setiap takbiran berirama
Gie
11 Sep 2019
#Terawang

Berdikari Untuk Meraih Makna Kehidupan Yang Hakiki


Berdiri dengan satu kaki untuk meraih kekuatan sejati
Dari alam yg tersembunyi di balik pandangan mata
Dan ketika semuanya tercapai
Akan keluar cahaya kebenaran dengan wujud bara
Yang akan menyilaukan mata para pendusta kitab suci
Jika kebenaran telah terkikis di hati
Maka tak ada lagi rasa yg akan membuat hidup berwarna
Semua yg kita lewati terasa tak bermakna dan nisbi
Dan perlahan hati akan mati.
Cobalah bangun di dalam malam yg sunyi
Bersandar pada cakrawala berkaca pada masa
Setelah kau termangu dengan mimpi.
Maka ambillah satu pilihan yg keluar dari dalam hati
Yg tersembunyi selama ini ditutupi awan dan pelangi
Karena selama ini kita terlalu mementingkan diri
Hingga tak pernah berkaca untuk mengingatnya
Itu saja hari ini, sempatkan diri untuk mengingatnya
Meski dalam penat yg sangat berasa
10 September 2019
Gie

Aliran Listrik Perpisahan



Masih paling lengkap semua kenangan
Kenang-kenangan saat pengorbanan menjelang maut
Meremas dada menahan pilu
Dalam detak detik ia tergeletak di tanah

Rayuan maut datang melamar
Saat menyambung aliran kehidupan
Kau membuatkan aku satu kayu pelukan
Kemudian menghilang selamanya

Kepergianmu ukan waktu yang sedikit
Namun waktu masihku rawat dalam nostalgia
Meski kerap menjumpai nestapa
Namun mengenangmu adalah candu dalam buah hati yang kau tinggal

Aliran listrik perpisahan
Menyedot nyawa sang lelaki perkasa
Memberi luka menelan nyawa
Ia tergeletak tanpa sesiapa

Ia hilang tanpa ada yang melihat
Kehilangannya begitu cepat
Ujung kabel bertemu ujung jari
Hingga membawa dan juga cinta pada ujung maut
08 September 2020
Ginanjar Gie Abdul Latif
°Sastrawan_sesat
^Kopi_kenangan

#NB
Puisi atas permintaan akun fb an. Takwa Sangiang guna untuk mengenang suaminya yang telah hampir 10 Tahun meninggal akibat sengatan listrik

Aksara Yang Selalu Tergenang Dalam Tenang

Percakapan yang tak mampu teruntai

Terjuntal-juntal dalam lintang semesta

Pikiran memeluk sunyi

Bahasa-bahasa sabda berambisi ingin bersuara


Konak yang menolak

Majazi pada rangkaian tujuan

Terhimpit katulistiwa ketakutan

Lalu membias menjadi peribahasa


Aksara itu tergenang dalam kenang yang  terbalut

Dalam kubangan pikiran yang kalut

Dalam rangkaian doa yang takut

Terkungkung dalam situasi kemelut


Meramu dalam nuansa sasar

Menenggelamkan makna di balik arti

Kemudian meng-ambigu dalam susunan kata

Biarkan saja


Kata-kata yang tak pernah istrahat

Terkulai ia dalam godaan pena

Merangkai satu titik setelah tanda koma untuk menjeda

Lalu terhenti selamanya.

31 Agustus 2020

°Sastrawan_sesat

^Kopi_kenangan