![]() |
Foto : ilustrasi puisi |
Hegemoni tecitra lewat syair penidur yang ampuh
Dahsyat meramu imajinasi para pelacur
Pelacuran ada di tiap pikiran penjual idealisme
Hendak kemana pangkuan pertiwi merebah
Ambigu dalam penentuan
Tujuan hanyalah pada kantong dan saku
Para borjuis setan yang tengah menelanjingi gadis
Gadis itu ialah rakyat jelata
Tertidur dalam kamar empuk
Setelah di nina bobokkan oleh sistem
Ia terbangun dalam perawan yang telah terenggut
Perawannya ialah new mont
Perawannya adalah free port
Perawannya adalah lapindo
Perawannya telah legam bersama buas nafsu para elit
Negeri gadis perawan
Yang di renggut oleh hirarki kekuasaan yang tertata
Mengaumpun bagai sampah buangan
Jangan coba melantunkan kata ketidak-puasan
Sebab kau akan terlindas dan tertindas laksana marsinah
Gadis itu ialah marsinah
Marsinah telah mati dalam misteri
Misteri telah berkembang dalam gunung berapi
Mak lampir jelmaannya?
Sungguh diksi yang luar biasa
Dimana kau marsinah?
Apa kabarmu marsinah?
Sudah kah kau benar mati?
Sebegitukah semangatmu?
Atau kau telah lelag dari pembaringan abadimu?
Hy Marsinah
Kau mati sebelum ku jabat
Kita berkenalan dalam waktu yang salah
Aku mengenalmu setelah kau tiada
Semoga reinkarnasi jiwamu membara
Semoga kau di ridhoi
Semoga kau menikmati nikmatnya keabadian syurga
Gie
13 Februari 2019
Pena langit di bumi Pai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk