![]() |
Foto : ilustrasi |
Ingin bebas dari belenggu neraka
Doa yang tak sempat terikrar
Ia terpendam nun jauh dalam kholbu
Hendak apa kemana ia merebah
Dosa tertelan di atas ranjang empuk
Ada doa di balik jeruji
Seorang pecandu terpenjara karena membunuh diri
Membunuh generasi dari dalih mereka
Sedang di dalam megahnya kantor birokrasi
Tangan besi siap membunuh seluruh hak rakyat
Ada doa di balik gubuk peot di pematang sawah
Seorang lelaki buta terkantuk menunggu istri
Di sana-sini tak ada cahaya
Ia melamun meratap diri
Doa terkabul mata tak mungkin bisa lagi
Melihat apa lagi
Ada doa di pinggir trotoar
Sang penyair jalanan yang sedang membaca
Suara semesta tengah berbisik
Lihai pada dunia
Hilanglah adab pun etika jua estetika
Terlindes peradaban produk milenial
Terlahir dari rahim kapitalis
Generasi tanpa produksi inovasi
Terbunuh dengan keji di atas meja warung internet
Ada doa di balik puisi
Semoga kau berkata dan berteriak sepertiku
Disini sana
Kita terbitkan fajar kebenaran di bumi mbari
Kita hidupkan peradaban di tanah sanggili
Mari berjanji
Dana ma mbora
Dana ma mbari
Kerajaan yang hilang di tanah Bima
Adalah simbolis dunia peradaban mulai
Kembali di rajut untuk sebuah reinance ketiga
Benahilah
Beranilah
Gie
23 Mei 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk