![]() |
Foto : ilustrasi puisi |
Merasuk hari tanpa cahaya
Keindahan ku hilang di terpa awan
Menghimpit pandang jauh tertekan
Karena matahari tetap juga angkuh
Karena matahari enggan memberiku
Karena matahari tak bergeming membagi
Karena matahari adalah cahayaku
Aku adalah budak dari gelanggang spartacust
Mengibas pedang adalah lemahku
Berontak ialah ketiadaanku
Melakoni seluruh wajibku
Aku tiada tanpa apa-apa
Aku adalah air di tengah bukit-bukit dahaga
Tak mampu mengalir namun tetap dinikmati oleh tenggorokan kering setiap yang bernyawa.
Aku adalah budak negara
Aku adalah keringat yang di oeras tanpa pamrih
Di gaji dari bau badan yang tak seberapa
Aku miskin karena produk yang ku buat
Aku miskin karena bangunan yang ku bangun
Aku miskin karena pelayanan yang ku beri
Aku miskin karena semua lakuku pada penguasa
May Day May Day My Day
Tolong aku tuan penguasa
Tolong bebaskan aku dari segala penindasanmu
Tolong aku dari jeritan para tetanggaku
Tolong bangun kembali suara ketiga
Sebab keadilan sosial adalah hak kami
Hak kita
Hak para buruh dan rakyat indonesia
Mari rangkul kami
Kami tiada tanpa kalian
Kalian tiada tanpa kami
Dari rakyat
Oleh rakyat
Untuk rakyat
Gie
01 Mei 2019
Pena langi di kota bima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk