Pena Langit Dalam Intuisi Puisi

Pena langit saat tampil bersama peserta juara satu sampela mbojo Mone. (Teguh Setiawan)
Semua dialektika selalu punya asas
Realis didalam rasio cara pandang
Mengajak menyusuri langit akan terbawa
Bersama Pena Langit dalam intuisi puisi

Keberadaan kini di pertanyakan
Luapan emosi kembali bergejolak
Persoalan Negara syarat perdebatan
Laungkan kekecewaan pada adab kepemimpinan

Instrumen pikiran kembali bermain
Mengacak sejarah yang tertanam dalam memori
Luapan-luapan aksa kembali terangkai dalam media
Syarat menjadi pribadi di intervensi oleh kepicikan berdialektika

Dada-dada di busungkan dalam syarat mencari nama
Siapa yang berdalih menang dia yang pegang liang
Kuburan masal pelacur-pelacur intelektual
Syarat menggurui menjadi yang besar
Hadirkan wacana tanpa solusi
Niscaya kau jadi pejuang tanpa implementasi
Sajak Gie
25 September 2019
^Kopi_kenangan

2 komentar:

terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk