PALU BERDUKA

Foto : korban bencana Tsunami donggala dan palu
Di tengah meriahnya isu politik yang marak di perbincangkan di setiap media
Di timur indonesia ratapan duka melanda
Membubuhi mata dengan genangan air mata pun air laut yang ganas0

Tsunami melanda negeriku

Air bah limpah ruah
Menyapu sampah seluruh lautan
Membersihkan puing-puing bangunan
Meninggal mayat-mayat berserakan
Lukaaaaaaa

Semua luka adalah kita
Lombokku terendam dalam reruntuhan bangunan
Paluku terendam oleh air limpah ruah
Menghadirkan bahasa kasih di seluruh ujung negeri

Air mata
Air laut
Air dan tanah melebur dalam pemberian duka
Duka untuk kita
Kita indonesia
Indonesia timurku

Menangisku pun tak akan menghapus air matamu
Air mata duka Paluku

WANITA AKSIONERKU LEMAH DALAM ASMARA

Foto : Wanita aksioner yang lemah dalam asmara

Dalam urain dan guratan di wajahmu terlihat begitu tangguh semua mu
Semua terpapar kau begitu ganas dalam ucapmu
Kua wanita tanpa taring yang ku kagumi
Kau wanita pergerakan yang ku geluti semua aksimu

Namun di balik semua jiwa aksionermu
Terselip sebutir embun di sudut pipimu
Yang tertuang ketika luka lama asmaramu
Datang membabibu mengorek kembali bekas luka sayatan yang tengah kau sembuhkan dalam pengobatan kesendirianmu

Terselip dalam sunggikanmu
Sebuah kebencian yang amat dalam yang tengah kau tawarkan
Bukan untukku
Bukan untukmu
Tapi untuknya yang sedang membubuhi lukamu dengan racun kegilaan

Kau lemah sayang
Kau wanita asmaraku yang lemah pada asmara
Kata yang paling ku benci dalam hidupku
Ternyata pernah jua mendapatimu di masa yang telah silam

Wanita aksionerku yang tengah lunglai
Bangkitlah dalam keterpurukan
Kau harus kuat dalam segala menghadapi segala persoalan
Sebab kau harus tetap hidup
Untuk membela hak-hak mereka yang tengah di marginalkan oleh penguasa
Kau harus bangkit sayang
Percayalah dunia asmara yang tengah melandamu adalah racun yang tengah ingin membunuh semangatmu

Bangkitlah
Aku mengagumimu
Aku mengagumi semua pergerakanmu
Bangkitlah sayang
Jangan kau menjadi pecundang lantaran asmaramu pernah merasuki relung jiwamu

Bangkitt
Bangkit
Bangkit
Jangan biarkan dia mengungkit
Sebab hidup bukan tentang soal sakit
Tapi bagaimana kita menghadapi saat tersulit
Dengan cara menghasut jiwa agar tak lagi sulit
Memahami hidup untuk tetap bangkit

JALANG KU

Foto : ilustrasi puisi

Jalangku
Apa kabar hari ini
Masihkah kau dalam diammu dalam minyakapi rasaku?
Aku harap kau bersuara

Lonteku
Harus kau tau
Aku tengah berandai disini
Bersama mimpi semu yang kau toreh di sudut malam
Yang bergema ingin menjadi
Namun semuanya telah menjadi asa yang kau jual sebagai penghibur sepi
Di kala rindu meniduri pikiran picikmu

jalangku
kau baik-baikkah hari ini?
Apakah masih ada secercah luka yang masih kau rawat?
Ataukah bekas sayatan yang membuatmu membalaskan kepada semua pemilik cinta lawan jenismu?

Jalangku
Kau begitu naif sayang
Kau membalaskan sakitmu dengan cara menyakiti hati lain
Kau penjahat lebih dari pembunuh berdarah dingin
Kau pembunuh tanpa senjata tajam
Kau pembunuh tanpa bubuhan sianida di dalam cangkir kopi
Kau pembunuh rasa rasa indah dalam hidupku
Jalangku

Lonteku
Aku masih berharap sampai kini
Menunggu disini dengan kepastian hati
Bersama luka yang menganga
Menyambut hari dengan sejuta kesakitan kesaktianmu
Yang kau rajut bersama ajian pembasuh peluh saat penatku saat ku berkata doanya adalah kebencianku

Jalangku
Aku menunggu mu di tepi malam bersama mimpi
Tanpa ragu akan harapan
Sebab aku percaya pada seorang sufi yang berkata : tangan yang satu tak akan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain.

IRONI JAMAN NOW

Foto : ilustrasi puisi
Ku bisikkan dalam telinga mu tentang surga
Yang tak pernah tergapai jika kau tetap dalam kesendirian hidupmu
Bisikan ruh dalam nafsuku pun bergumam
Selaksa iblis dalam surga
Ku lucuti dirimu dengan bualan kholbu
Memberimu keindahan dan dosa saat ku pegang erat jemarimu di tengah bising dan sepinya kamar kontrak mu

Senyummu dengan bola mata tertutup rapat
Ku cumbui indahmu
Ku lumati seluruh bingkai keindahan tubuhmu dengan nafsu setanku.

Ahhhhhhh.......
Selesai sudah
Ku percikan air keindahan dalam rongga keabadian sucimu
Hingga kau menjerit meronta, menangis meratap

Lalu kubisikan lagi kata-kata terakhir ku
Aku akan menikahimu.

Kupun tersenyum dan memeluk erat tubuhku
Akupun berlalu
Akulah pecundang haha

SEUNTAI KATA UNTUK SENIOR KSR-PMI

Foto : Bendera KSR-PMI
Seuntai kata untuk para senior-seniorku

Senior..
Kami saling mengenal karna engkau ada dalam tubuh ini. Tubuh KSR-PMI Unit STISIP Mbojo-Bima

Senior..
Kalian yang mengajarkan kami tentang bagaimana itu kehidupan, bagaimana itu rasa kasih dan sayang, bagaimana itu rangkulan dan bagaimana itu kebersamaan.

Senior..
Engkau yang mengajarkan kami bagaimana kaki ini melangkah lebih jauh dari sebelumnya
Tangan berbuat lebih banyak dari sebelumnya
Mata yang memandang lebih jauh dari sebelumnya
Dan hati yang selalu berniat serta ikhtiar selalu untuk mencapai suatu tujuan

Senior..
Tak terasa KSR-PMI Unit STISIP Mbojo Kita sudah 11 (sebelas) tahun.
Tidakkah kau mengingat perjuanganmu 10 tahun ke belakang?
Tidakkah kau mengenang tentang kebersamaanmu selama 10 tahun ke belakang?
Semua dilewati dengan cucuran keringat dan air mata

Kami selalu mengingatnya senior..
Kami selalu mengenangnya, lewat sejarah yang kami terima..

Senior..
Kami Rindu..
Rindu akan rangkulan..
Rindu akan keramaian..
Rindu belaian kata yang tajam..
Pun rindu akan kebersamaan.


Senior..
Tahukah kau??
Tanpa kau kami bagaikan kertas yang tak mampu digoreskan oleh pena.
Tanpa kau kami merasa hampa.

Senior..
Kami berjuang demi semuanya
Kami bertarung melawan ego demi semuanya
Demi menampilkan yang terbaik untuk semuanya..
Untuk semua yang telah merintis KSR-PMI Unit STISIP Mbojo-Bima dari awal sampai sekarang.

Senior..
Bukan hanya kami saja yang merindu
Namun rumah ke dua mu pun rindu akan kehadiranmu, yaitu sekretariat KSR-PMI Unit STISIP Mbojo-Bima
Rindu akan gejolak-gejolak yang tertuah
Pun rindu akan bisingan yang sengaja dituah

Senior..
Tiada kata lain selain kata Terimakasih
Terimakasih untuk segala perjuanganmu yang tertuai selama ini.

Kami sayang senior
Kami cinta senior
Kami rindu senior

Dan Kami adalah KITA KSR-PMI Unit STISIP Mbojob-Bima.

Selamat ulang tahun UKM KSR-PMI ku..
Jaya Selalu KSR-PMI ku.. tetap berkarya.. dan eksis selalu..

"Salam Santun Dari Kami, Pengurus dan Anggota Baru KSR-PMI Unit STISIP Mbojo Bima"

Penulis : Ningsih Ulwansyah