Gila adalah ketidakmampuan lawan bicara (pendengar) memahami apa yang di sampaikan oleh si pembicara
RINDU TAK BERPENGHULU
![]() |
Foto : Ilustrasi Puisi |
Di ujung cakrawala
Lazuardi menjelma hitam kelam
Dalam siluet pelita maya matamu
Yang menerangi setiap imaji liar
Bulanku bukan bulan-bulanan
Sebab kesepian atas kerontang adalah cibiran pasti
Terbitkan amarah pada jiwa mati
Akidah lenyap dalam api nafsu pembenci jiwa sufistik
Itulah atheysme rasa
Matahari mata hati mata-mata para mata
Tetap pada bulan bualan penantian
Bulan yang mengitari seluruh galaxi tak lagi peduli pada kisah cinta
Sebab indahnya semu selaksa debu yang ia banggakan
Untuk menggoda para pendamba
Selaksa pungguk dalam malam purnama
Ialah rindu yang di abadikan laila majnun
Rindu tak berpenghulu
Dalam dekap penantian
Abadi
Abdi
AIR MATA DI MEDAN JUANG
![]() |
Foto : para pejuang HAM |
Harum kasturi tercium semerbak
Hilang dahaga di sapa angin yang menelisik dedaunan
Matahari tenggelam di tengah rimbun rimba semesta
Sesak menyapa memberi isyarat untuk berlalu
Menjauh dari amukan nurani diri yang tak kunjung mau mengerti
Sebilah harap telah tertoreh namun enggan menjumpai wujud dari asa yang terimaji oleh cita
Namun tetap selalu berharap pasa satu
Angin mengusik kulit
Rambut terurai tersapa angin
Sepoi-sepoi kadang bak kencana
Helai demi helai bertebrangan di tempias muka
Ku tunggu tanganmu di setiap kemiskinan yang melanda
Dari kerajaan hingga penjajahan belanda
Dari romusa sampai proklasmasi kemerdekaan indonesia
Kemiskinan ini tetap kerontang dalam jiwa, bersimpah air mata
Air mata darah di medan juang
Tak terlihat di tugu kemerdekaan
Ia terpendam dalam ego kekuasaan
Jiwa-jiwa mati dan tertindas bukan apa-apa
Jiwa muda para pemuda
Semesta telah mengukir kisah
Sejarah telah mencatat semua
Perjuang kawula muda adalah perintis kemerdekaan
GELAGAT SENJA
![]() |
Foto : ilustrasi puisi |
Di menara hatimu yang kian legam
Julang tertinggi marwah wibawa
Wibawa apa, harta siapa
Gelagat senja sedang bergurau
Merayu semesta untuk tunduk dalam naungan takdir
Tertawa ringkih bau tubuh lapuk lesat di telinga
Kemana berpangku disitu tertuju asa moga tercapai pun tergapai
Menara tinggi dengan suara walet
Kuburan tertata tanpa pagar
Tetangga bising jangan peduli
Sebab sebagian hartaku tertanam di rumah bertingkat
Kuburan tanpa nisan
Nisan hilang terganti lapang-lapangan
Ternak tak terurus salah siapa
Siapa peduli
Toh mereka telah lama mati
Kewibawaan ku adalah punya harta
Kaya harta bukan kayak monyet
Monyet nyengir di tiap acara
Mendengar jeritan renyah para budak tua
Ngeri meresap kedalam ulu hati
Nadi tersumbat darah berceceran
Hilang akal sehat dalam capaian pencapaian
Jati diri bukanlah jati kasi pahu
Lalu hak apa yang mau terluap dalam umpama
Bualan maut jua tak mampu memapah
Sebab kekayaan harta dunia adalah bualan kholbu untuk setiap semesta pikiran nafsu manusia
LABIRIN CINTA TERTINDIS
![]() |
Foto : ilustrasi puisi |
Menjelma intan dalam dahan pinus
Terkutuk tangan saturnus
Terpancar pintalan-pintalan cahaya dalam siklus
Ayu mu makin terlihat mulus
Namun watakmu mengalahkan kalkulus
Tak terpecahkan bak logika rumus
Meski jamak ingin terutara akal bulus
Tak dapat di terka jiwa mu tak mempan oleh ribuan jurus
Matamu laksana virus
Mengungkung ku bagai dalam dandan kukus
Terbuka dalam tirai pembungkus
Sepi melanda jiwa sepi para shopis
Kini menjelma dalam-dalam samudra atlantis
Terkekang dalam panas derajat minus
Hingga raga kian semakin kurus
Karena cinta ini kurasakan benar-benar tulus
Meski rasa cintamu selapis tirus
Padaku yang mendamba jiwamu wahai rengganis
Jiwa ini terlalu terlanjur di pandu miris
Tiap setiap selalu terkikis
Dalam bingkai jingga yang berbisik sinis
Akankah kisah ini selaksa manggis
Tanya sang iblis
Di beranda neraka jan manjan tak menggubris
Labirin cinta tertindis
Persis
Langganan:
Postingan (Atom)