![]() |
Foto : ilustrasi puisi |
Di menara hatimu yang kian legam
Julang tertinggi marwah wibawa
Wibawa apa, harta siapa
Gelagat senja sedang bergurau
Merayu semesta untuk tunduk dalam naungan takdir
Tertawa ringkih bau tubuh lapuk lesat di telinga
Kemana berpangku disitu tertuju asa moga tercapai pun tergapai
Menara tinggi dengan suara walet
Kuburan tertata tanpa pagar
Tetangga bising jangan peduli
Sebab sebagian hartaku tertanam di rumah bertingkat
Kuburan tanpa nisan
Nisan hilang terganti lapang-lapangan
Ternak tak terurus salah siapa
Siapa peduli
Toh mereka telah lama mati
Kewibawaan ku adalah punya harta
Kaya harta bukan kayak monyet
Monyet nyengir di tiap acara
Mendengar jeritan renyah para budak tua
Ngeri meresap kedalam ulu hati
Nadi tersumbat darah berceceran
Hilang akal sehat dalam capaian pencapaian
Jati diri bukanlah jati kasi pahu
Lalu hak apa yang mau terluap dalam umpama
Bualan maut jua tak mampu memapah
Sebab kekayaan harta dunia adalah bualan kholbu untuk setiap semesta pikiran nafsu manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk