AIR MATA DI MEDAN JUANG

Foto : para pejuang HAM
Lelah lunglai di tengah hamparan hutan belantara
Harum kasturi tercium semerbak
Hilang dahaga di sapa angin yang menelisik dedaunan
Matahari tenggelam di tengah rimbun rimba semesta

Sesak menyapa memberi isyarat untuk berlalu
Menjauh dari amukan nurani diri yang tak kunjung mau mengerti
Sebilah harap telah tertoreh namun enggan menjumpai wujud dari asa yang terimaji oleh cita
Namun tetap selalu berharap pasa satu

Angin mengusik kulit
Rambut terurai tersapa angin
Sepoi-sepoi kadang bak kencana
Helai demi helai bertebrangan di tempias muka

Ku tunggu tanganmu di setiap kemiskinan yang melanda
Dari kerajaan hingga penjajahan belanda
Dari romusa sampai proklasmasi kemerdekaan indonesia
Kemiskinan ini tetap kerontang dalam jiwa, bersimpah air mata

Air mata darah di medan juang
Tak terlihat di tugu kemerdekaan
Ia terpendam dalam ego kekuasaan
Jiwa-jiwa mati dan tertindas bukan apa-apa

Jiwa muda para pemuda
Semesta telah mengukir kisah
Sejarah telah mencatat semua
Perjuang kawula muda adalah perintis kemerdekaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk