![]() |
Foto : ilustrasi puisi |
Mencabik-cabik sisa daging empuk rasa yang ku miliki
Hentakkan tulang-tulang kekuatan rangkulan kasih
Retak beribu takdir yang telat
Rindu adalah kata yang selalu ku telan
Lalu mencoba memaksa tuk menuju mu
Jika tak hari ini, Kiamat pasti esok hari
Luka
Kemana ku raih
Rangkulmu menjelma pekat
Alam jingga
Langit biru
Semesta raya
Lazuardi dimana?
Hancur lebur dalam majazi mu
Imaji terkungkung -
Nasi telah menjadi bubur
Kita tiada upaya
Hilang engkau
Hilang rasa
Tiada cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk