SAJAK CINTA SEORANG JANDA

Ilustrasi cerita Nobel


SEBUAH PERCAKAPAN

sungguh tak ada yang abadi, ia berlalu dan berkata "cinta ialah ibarat bunga di negara tandus, ia tak akan hidup tanpa ia melewati kematian"

"perpisahan adalah kematian??" tanyaku

"ya, itulah jiwa yang akan mencari lagi raganya yang telah hilang"

"apa yang kau tawarkan padaku" sergahku

"aku tak punya apa-apa untukku tawarkan padamu, disaat kau bertanya tentang rasa di malam itu, aku lalu berpikir untuk berkata padamu (butuh satu malam untuk melewati seribu malam dalam keabadian niat sucimu)"

"Lalu apa yang salah dari ucapku?" sambil ku tundukkan kepala ku

"tak ada kesalahan dari ucap mu (sungguh)" kau memegang daguku lalu mengangkat kepala ku dengan tangan manismu

"lalu?"

"aku telah lama jatuh dalam lumpur yang menjijikan bagi para jiwa kerdil di sini, di mana tempat kaki ku dan tempat kakimu berpijak, engkau pun tau"

"lalu apakah tak ada di dirimu untuk membuka lembaran baru?"

"sungguh aku rasa dalam diriku ada rasa yang kian hari kian tumbuh, rasa itu datang dan menyuri tanpa sepengetahuan hatiku, aku tak ingin itu terjadi, tak ingin lagi, tak mau lagi jatuh dalam kubangan yang bertanduk tahta cinta kesemuan"

"Sungguh aku tau wanita itu adalah seseorang peka, mereka tak akan mengulangi kesalahan yang sama, meskipun masih ada sata atau dua orang dari 1000 orang wanita yang tetap melakukannya".

"Dan janda adalah wanita yg selalu belajar untuk bagaimana suatu hubungannya tak kandas lagi, sebab bagaimanapun juga, berpisah dari suami adalah kesakitan yang menganga bagi setiap wanita. Jangankan suami, kehilangan pacarpun sakitnya luar biasa".

"Aku bahkan satu katapun tak dapat ku rangkaikan untuk mewakili isi hatiku padamu, aku tau aku cinta padamu, namun juga ku tau jika hatimu telah di racuni oleh para pencuri hatimu sebelum ku mengenalmu, aku tau aku adalah balutan dari wujud dosa tersebut, namun Pagi ini ku menelanjangi dosa masa laluku
Menghasut batin tuk mau merebah
Melenturkan sakit pada dinding setia
Menjumpai bait-bait yang telah lama pudar
Atas kisah sakit yang pernah ku jumpai", rintik embun suci kemudian mengikuti aluran nada pengakuan dosamu, di pelupuk mata tulus sang seorang yang gagal menjadi seorang ibu.

"Heyyy, jangan menangis" ucapku sambil ku usap balutan kepalamu yang di tutupi oleh pembungkus aurat.

"aku telah lama hilang, bahkan sebelum kehilangan kamu ciptakan dalam kehidupanmu, aku sudah lama menghilang, menjumpai sebuah perjumpaan, namun hakikatku keluh dalam sebuah tali kata pengikat"

"Kau pernah sakit juga?" sahutmu

"ya, aku adalah jiwa yang sakit, sepanjang malam aku meniduri semua penyesalan, menyetubuhi pikiran atas kisah unik yang menerpa diri, yang talah membeli seribu luka bahkan lebih dalam alur kisah takdir Tuhan"

"maafkan aku yang telah lama membangkitkan cakra luka nostalgiamu, aku tak bermaksud membangunkan kesedihan dalam hatimu, sekali lagi maafkan aku" sambil kau beradu kepalamu di pundakku, selaksa aku adalah jiwa yang kau cari selama ini.

"uraian tentang cinta terkadang adalah sesuatu yang sangat mematahkan logika, ia mampu memberi kesakitan berikut kenikmatan dan kesenangan dalam menjalaninya, jadi hadapilah dengan selalu sabar, sebab cinta tak pernah mengenal cengeng, cinta tak mengenal putus asa, jadi yaaa siapkan dirimu untuk menyambut cinta yang entah pahit maupun manis.

Rembulan masih menemani kita malam itu, jam terus berputar tanpa suatu paksaan sesiapapun, memaksa nguap harus keluar dari mulut para insan yang suka akan kata insomnia. Lalu aku pamit pulang. Meninggalkan dirimu yang tengah di madu dilema atas lalu dan masa yang akan datang


Bersambung......

KEIKHLASAN DALAM MENCINTAI

Ilustrasi puisi
Kelakar angka dalam hubungan
Memvonis usia penghalang logika
Hingga tercecer sejuta tanya
As-sunah mana yang sedang kau fatwakan?

Usia adalah waktu
Usia adalah putaran
Usia bukanlah cinta
Sebab waktu dan usia tak ada hubungan apapun dengan cinta berikut maknanya
Sebab cinta akan tetap murni meski waktu dan jaman telah berubah

Semboyanmu adalah beda
Usia adalah jalan terpisah bagi hati
Yang tengah asik tuk memadu
Menjemput sakit dari luka yang tak tampak
Hingga menjurus pada penyesalan abadi

Aku rasa kau harus tau
Keikhlasanku dalam mencintai adalah suatu hakikat suci
Yang inginkan kau menjadi sesuatu yang sangat berarti bagiku dan juga hidupku
Sebab kau telah penjarakan hatiku yang telah lama merdeka

Wahai kau yang telah melumpuhkan jiwa
Aku ingin kau mengerti hadirmu bagi jiwa ini
Kau yang telah mengoyak hati menjadi kehilangan rasa
Hambar dalam segala nikmat
Hilang dalam dunia yang hingar
Jika tak kurasakan bayangan rautmu datang menghampiri pejaman mataku.

Aku telah menelanjangi semua rasaku malam ini
Namun jiwamu enggan memberikan jawab
Atas titah hati yang inginkan kau hadir
Menjadi pelibur lara dalam duka
Menjadi sesuatu yang luar biasa dalam hidup ini

Kau harus tau jika suatu saat kita tak berjodoh
Tolong ceritakan kisah ini pada anak-anakmu
Agar aku menjadi sebuah sejarah dan menjadi sesuatu yang berharga dalam hidupmu
Meskipun kau tak bisa kudampingi untuk yang sakina mawada warahman.

Aku telah ikhlas dalam mencintaimu
Meski bahagia mu adalah deritaku
Sebab pikirku mencintai tak selalu harus bersama
Mencintai tak selalu harus menikah
Karena mencintai dan menikah adalah suatu hukum alam yang berbeda.

AKU TENGAH MENCARI DIRIKU

Reverensi puisi

Sajak sunyi.....!!!!!
Hatiku terluka dalam durhaka para anak dalam sebuah tautan globalisasi yang ikut terjerumus pada pembodohan hati nurani dan kasih sayang.

Sebagai bentuk solidaritas, nurani yang suci ialah penopang dari segala kesadaran yang dizinahi oleh dunia perkembangan peradaban.

Masih adakah kasih sayang?
Tanya suara yang tak sempat terucap
Jawab nurani tak bertepi :

Entahlah.....
Aku sibuk menguraikan kata sunyi
Menjiwainya lalu ku uraikan dengan seribu aksara

Memaknainya??

Sunyi adalah untaian sepi Para perindu di balik jeruji
Menikmati genting yang menyayat puting
Menggelegar mimpi meraih bahasa sufi
belalang pun ikut sembah sujud medekapkan kening
Pada tiap altar suci di pelataran lazuardi

Sunyi adalah bunyi yang tersembunyi
di balik bising yang berdenting
Ia adalah jalan menuju diri
Tuk mencapai langit menuju arasy
Melewati batas tanpa giting
Menjumpai cahaya tanpa bling-bling

Sunyi adalah jalan peri tuk berdiskusi dengan dewi
Tuk meraih senang dengan ketenangan.

Sunyi adalah jiwaku
Jiwa pendamba

Aku tak lagi bisa mencerna semua dinamika
Sebab aku sedang mencari jalan kebenaran diriku
Tuk menuju tangga-tangga langit
Agar bisa ku lihat di atas puncaknya
Warna apa saja yang di gunakan oleh generasi

Aku sedang mencari diriku
Jangan lagi kau bebanlan aku
Dengan genetasi yang tengah di perkosa oleh peradaban dunia

SEMESTA JURANG PENGANTIN

Penulis waktu berkunjung ke jurang pengantin


SEMESTA JURANG PENGANTIN

lantas bagaimana bisa aku cepat bisa menyumbuimu dalam satu ikatan suci, sementara jiwaku masih ingin bernuansa dalam segala retorika alam. memahami sabda alam di setiap hembusan angin di puncak pengabdian para hamba sahwat yang ingin mengikat tali pernikahan, namun ambisi dan keinginannya di renggut oleh maut yang tak mau berunding.

sempat ku berjabat dengan rindu, namun ia menghilang di terpa angin ketika petaka kembali terngiang dalam benak, bahwa disini ialah tempat terenggutnya jiwa kedua pengantin remaja yang tengah asyik berpadu kasih di dalam keistimewaan cinta, lalu maut datang memperdaya kasih, menjumpai nirwana dalam dekap duka cinta.
hingga hilanglah semua cinta bersama rindu yang di rajut, mereka kembali berpadu kasih ke alam nirwana.

tersadarku dari semua dimensi yang mengapit pikiranku, menjumpai semua dilema di didi diriku, kemudian ku kembali memahami sabda alam.
memahami Segala retorika hikayat alam hingga ia bisa mengajarkanku untuk tetap meneduhi alam di bawah naungan alam semesta didalam pikiranku.

JIWA SASTRA ADALAH PEMENDAM


Jalaludin rumi, sang penyair dunia


JIWA SASTRA ADALAH PEMENDAM

aku memuji orang-orang yang tersenyum di kala duka karena di tinggal mati oleh orang yang di sayanginya karena itu adalah kegilaan yang bermartabat lagi benar. berbanding para sastrawan yang memaku hidupnya pada kerinduan juga kesepian hingga ia menciptakan karya yang mematahkan logika.

Kahlil gibran adalah sastrawan dunia yang mampu membuat sebuah karya yang mampu menjadi racun dalam debu, karyanya mampu menggoyahkan rumah tangga yang baru di berdirikan atas nama cinta. Karyanya mampu meruntuhkan hati seorang kekasih yang tengah kasmaran.

Jalaluddin rumi adalah sufistik dan penyair ternama dalam islam, beliau ialah tokoh yang paling populer di perbincangkan oleh khalayak ramai, dari timur tengah sampai ke benua Eropa, karya-karyanya sangat menyentuh jiwa yang kerontang akan akidah.

Namun ketika kita membaca biografi sastrawan tersebut, ternyata mereka adalah sesuatu yang pernah di hinggapi rasa sakit, jiwanya pernah di rasuki oleh kepedihan yang menyayat kholbu.

sang sastrawan mencetus sebuah dialek kepiluan dalam hidupnya hingga tercipta sebuah lukisan yang menjadi candu pada jiwa-jiwa hampa.

demikianlah sang sastrawan bisa menghipnotis para jiwa-jiwa yang gila akan cinta, ia mampu memberikan secercah harapan pada kecemasan  akan kehilangan kepingan-kepingan asa nya.

orang-orang yang selalu bahagia dalam hidupnya ialah orang-orang yang bijak dalam hidupnya sendiri.

sedang para sastrawan ialah jiwa yang mampu memberikan setitik harapan pada jiwa pendamba hingga jiwa-jiwa itu bisa berlaku bijak dalam memaknai hidupnya dalam pengharapan.

TANGISAN MALING DI UJUNG AJAL YANG MENGERIKAN

Ilustrasi puisi


TANGISAN MALING DI UJUNG AJAL YANG MENGERIKAN


Kebisuan malam memberontak
Membawa pada suatu peristiwa di ujung ajal
Membawa diri dari jiwa
Menjadi sebuah sejarah
Dimana nyawa kini tak lagi berharga

Kembali!!!!

Kedinginan ditemani para pengisap darah yang beterbangan
Meliarkan pikiran keji
Menghunus semua ambisi dari dalam rongga hitam
Hausssss
Lapaarrrrr

Amukan dari bayangan kegagalan dimasa lalu kini membawa pada dunia yang begitu hitam.

Kau dengar Tuhan
kini aku memberontak
Membawa neraka di depanmu
Agar kau tau, takdirku terlalu kau sia-siakan.

Seribu mimpi ku bisikan pada pemuda bujangku
Agar ia tak berjalan di hitam yang kini kutapaki
Agar ia berlari dari jerat mimpi besar yang ku bungkus di ujung senja

Seribu maaf untuk istiku
Maafkan atas mimpi yang kita bangun bersama
Kini telah menjadi sesuatu yang sangat menakutkan
Kini menjadi sesuatu yang sangat menyakitkan

Aku tak dapat lagi melihat si pemuda bujangku
Dan lagi tak melihat kelami dari anak yang sedang kau kandung maafkan aku istriku

Aku sedang berandai di kegelapan
Hingga mimpi itu menghantam pada ujung yang mengerikan.

kerumunan datang beramai-anai
Menghunus amarah dari dalam sarung jiwa murninya
Memberikan sebuah kesan
jiwa-jiwa suci kini tak lagi bermakna

Kini.......
Nyawa hanyalah seonggok daging yang telah busuk
Lalu di masukkan dalam mulut anjing yang tak berharga

Aku masih menganga dalam persembunyian
Ku susun dengan indah rangkaian cerita dalam benakku
Terbayang istri dan anakku memelukku pulang
Namun ilalang tak mampu lagi menyembunyikanku

Dan
dorrrrrrrr
suara peluru menembus kepalaku
Mengahapus semua mimpi di jiwaku
Menghardik keluarga yang tengah terombah ambing

Kini makin ciutkan nyali dari anakku.

Percikan minyak bumi melumuri sekujur tubuh
Melumasi disetiap bulu di tubuhku
Dan kini ku berjalan dengan kobaran api yang menyala

Kemudian

HITAAAAMMMMM


Reverensi puisi yang di tulis oleh penulis

Gie

AKU SI PENJUAL AKIDAH PENUNJANG ELEKTABILITAS

Ilustrasi puisi


Aku adalah pejuang agama
Menghasut elektabilitas dengan ayat langit
Aku mengerti pergerakan
Hingga sang Kondektur bisa aku penjarakan
Dan dia mendekam dalam jeruji besi untuk ucapan nistanya.

Aku adalah pejuang agama
Perjuanganku tak akan mungkin hilang
Aku selalu naik di tiap-tiap mimbar
Memberi secercah cahaya bagi umat
Yang tengah kerontang akan akidah dan falsafah

Aku adalah jalan menuju Tuhan
Fatwa ku adalah kebenaran dengan dalil ayat-ayat suci
Aku adalah semua rentetan peristiwa indonesiaku
Aku mampu menghasut semua jiwa suci
Aku menggrogoti setiap keyakinan mereka pada agamanya.
Lalu kubuat skenario besar dalam sikap politisku

Hinga aku nisbahkan semua rangkaian dinamika negeri
Bahwa ucapanku tentang ayat-ayat suci adalah segala-galanya
Kalian harus percaya itu

Bahwa

Aku tak lagi berbicara tentang konstitusi
Tapi aku berbicara ayat-ayat konstitusi
Hingga namaku menggelegar di segala penjuru nusantara

Aku menyuruh kalian penjarakan penista
Tapi kalian ingat, aku adalah pendusta
Aku tak mampu menjawab semua pertanyaan yang telah aku lontarkan.

Aku adalah kaum munafikkun

Hahahahahaha
Kalian masih ingat bukan?
Aku pernah menggadeng seorang gadis belia
Di depan walinya aku berikrar
Ku bawakan surga di hadapanmu mertuaku
Tanpa kalian tau aku bukanlah nabi

Hahahaha, kalian sekali lagi tertipu
Aku bukanlah penafsir ayat langit
Aku bukan sufistik
Tapi aku adalah penjual dalil penunjang elektabilitas
Itulah aku

CERITA TANGISKU

Penulis sedang menikmati senja untuk mengeluarkan imajinasi dalam hamparan kertas #madapangga


Mereka bercerita tentang pahit manisnya kehidupan,
sedang aku bercerita tentang bagaimana pahitnya melawan kematian.

mereka bercerita bagaimana ranumnya buah dada para gadis-gadis yang mereka jinaki dengan label janji, sedang aku bercerita bagaimana hidup melawan kesepian.

mereka bercerita tentang megah dan jayanya ruangan dan kendaraan mereka, sedang aku bercerita bagaimana terhimpitnya hidup dalam gubuk derita.

mereka bercerita tentang partai politik yang paling besar, sedang aku bercerita bagaimana menyikapi masalah yang paling besar

Mereka bercerita tentang indonesia yang merdeka sedang aku bercerita kelaparan di persimpangan jalan

Mereka bercerita tentang pancasilais yang memuat sebuah ideologi negara dan merupakan hukum untuk di agungkan, sedang aku menangis dalam dalam bisingnya kota, akibat tak dapat berpendidikan yang layak.

Mereka bercerita tentang luasnya lapangan pekerjaan, sedang aku bercerita tentang bagaimana menciptakan pekerjaan.
Namun ceritaku menjadi suatu kisah pilu
Mereka menganggap bahwa itu adalah sesuatu yang harus di kasihi.

Mereka bercerita tentang hidupku, sedang aku bercerita tentang bagaimana membuat mereka menjadi penonton di setiap episode kesuksesan ku

Mereka bercerita tentang miskinnya keluargaku sedang Aku bercerita kalian tak patut mengasihani apalagi ku kasihani

Mereka bercerita aku menangis


Gie

MATA WANITA PENYIHIR HIJRAH

Ilustrasi puisi


MATA WANITA PENYIHIR HIJRAH

Kau bagai Garwa padmi
Mengikis membabat habis semua muara kemerdekaan diri
Ketika rasa di rajam oleh naluri rasa
Ia menggali semua hirarki kehidupan

Menerkam semua ambisi, hingga lenyap dan mendekap dalam satu jiwa yang bersembunyi dalam jiwa dewi itshyar.

Sepenginang saja tatapan mata membentur
Membuai seluk beluk lirikan tanpa makna
Menjerumus mimpi dalam angan
Hingga jiwa seakan di geluti oleh pahatan asmara yang menggerogoti setiap kewarasan diri.

Menjenguk rindu dari dalam dasar kholbu
Yang selama ini tengah mati suri
Dari kisah amor yang mencuatkan gulana

Kau usik jiwa yang tengah bersemedi
Menjumpai diri dalam diri
Hingga bergejolak birahi asmara
Menutup hakikat menjumpai Dzatnya.

Kau penyihir ulung
Kesendirian dalam perjalanan fisabilillah bisa kau usik
Bisa kau goyahkan hingga terpancar kembali naluri kelaki-lakianku menggeluti semua lekukan rautmu.
Kau jahat dalam diam mu yang memuakkan
Kau jahat dalam hijrahku
Kau jahat dalam pencapaian ku menuju Tuhan
Kau jahat wanitaku
Kau jahat menyihir sukmaku.

AKU PERNAH DISINI BERSAMA MEREKA



Demi bumi yang tak pernah luput mentasbihkan untuk makhluk Tuhan

Demi Langit yang di dalamnya ribuan makhluk suci
Saksikanlah diriku

Saksikan bahwa Aku pernah disini bersama mereka
Menelajangi semua dinamika hidup
Yang di bungkus dengan canda
Hingga tercapai sebuah pikiran untuk kebersamaan

Menuju sastra ukiran Tuhan
Mencermati segala aksa
Mengilhami sebuah karya
Hingga terwujud sebuah cakra imaji
Menancap indah di hulu tempat saraf
mengetuk bait-bait hampa


Aku pernah disini bersama mereka
Besama gaungan Gong yang kian menderu
Membisiki jiwa yang telah lama hambar
Dari lingkar dentingan-dentingan budaya.
Menjurus pada semesta tepian air

Kualitas diri dalam menata keindahan budaya
Kemudian muncul bersama jiwa-jiwa mereka
Menghadirkan sebuah kehidupan baru
Yang tengah berkelana di hutan rimba yang tak pernah ada.

Patahan kata aku disini bersama mereka adalah cinta


Gie


MITOS PULAU ULAR






Bima adalah salah satu daerah di ujung timur pulau sumbawa yang memiliki banyak potensial sumber daya alam (SDA) yang begitu banyak, dan tempat-tempat pariwisata yang sangat indah. Salah satunya ialah "PULAU ULAR" yang terletak di Desa Pai Kecamatan Wera ini. Tempat ini merupakan salah satu tempat yang sangat mistis dan menyimpan cerita legenda yang begitu menakjubkan. hingga dalam penalaran akal sehat kita tidak mampu menelaahnya.

Menurut Siti Mariam (wa'i Ria), warga asli Desa pai, Pulau Ular merupakan peninggalan sejarah pada jaman kepemimpinan raja indra kumala, yang pada saat itu terjadi peperangan antara Kerajaan Bima dengan Kerajaan Flores, dalam peperangan tersebut kerajaan Bima berhasil menaklukan kerajaan Flores. Akhirnya seluruh wilayah dan peraturan kerajaan Flores di pegang penuh oleh kerajaan Bima.
Setelah sekian tahun tunduk dan takluk pada pemerintahan kerajaan Bima, Kerajaan Flores membangun kembali kekuatan pasukannya dan berniat untuk membebaskan wilayah kerajaannya dari semua aturan kerajaan Bima. Guna untuk meluruskan niatnya tersebut, kerajaan Flores melakukan perjanjian kerjasama dengan pemerintahan Belanda, dengan syarat kerajaan Flores harus membayar upeti kepada pemerintahan Belanda dan seluruh hasil SDA (Sumber Daya Alam), harus di jual kepada Pedagang Belanda.

Namun rencana pemberontakan dan perjanjian kerja sama antara Kerajaan Flores dengan pemerintahan Belanda di ketahui oleh Kerajaan Bima melalui Kabar dari mata-mata yg di kirim khusus oleh kerajaan Bima, Karena melihat kejanggalan aktivitas pemerintahan Belanda terjadi pada wilayah Flores. Mendengar berita yang di sampaikan oleh mata-mata tersebut, Raja Bima (Indra Kumala), kemudian Mempersiapkan pasukan perang guna untuk menghacurkan bibit-bibit pemberontak bersama antek-antek Belandanya.

Setelah pasukan Kerajaan Bima siap, Mereka menghadang musuh yg ingin melakukan pemberontakan di wilayah timur Bima (wera&sape), Terjadilah perang yg dahsyat, Pasukan Kerajaan Bima berhasil menaklukannya.

Sementara kapal Yang memuat Raja Flores dan para petinggi pemerintahan Belanda di tawan/tahan oleh pasukan armada Kerajaan Bima. Kemudian Raja Bima dengan Kemurkaannya Mengutuk seluruh  Awak kapal dan Raja Flores beserta para petinggi Belanda menjadi Hewan melata (ular) dan Kapal nya menjadi batu yang membentuk sebuah pulau, dan, tiang kapal tersebut menjadi pohon Kamboja yang sampai sekarang masih hidup dan tidak pernah tumbuh besar.

Karena batu besar yang membentuk pulau tersebut dan berpenghuni ular. Akhirnya Masyarakat di Wilayah tersebut menyebut tempat tempat itu dengan Nisa (pulau ular).

wilayah Pulau Ular tepatnya di wilayah Timur Kab. Bima, Ujung Kec. Wera, Di laut selat Sapeini menjadi sesuatu pemamdangan yang luar biasa, 

Namun jauhnya wilayah ini dari ibukota kecamatan membuat pulau yg satu2nya ada di belahan dunia menjadi tidak tersentuh oleh para wisatawan, di tambah dengan jalan yg rusak, membuat tempat yg keramat (ular laut jinak) sekaligus pemandangannya yg begitu menenangkan jiwa, menjadi tempat yg hanya mitos belaka,

letak strategis pulau ini menjadi ciri khas tersendiri untuk para wisatawan yg ingin berkunjung ke pariwisata ini,

letak strategisnya tempat ini ialah daya tarik yg begitu memukaukan hati bagi para wisatawan,

sebelah utara terlihat gunung berapi/ pulau sangiang, yg sedang di teduhkan oleh gumpalan awan putih yg memanjakan jiwa,

 di sebelah selatan terlihat dengan jelas biru kehijauan air laut yg di hiasi oleh pantai pasir putih yg menambah imajinasi kita bertambah gairah hingga kita ingin mrlukis indahnya itu dalam bentuk aksara,

di sebelah timur, di pagi hari tempat munculnya sang fajar di atas pulau gili banta, yg menjadi moment paling  berharga ketika kita berada di puncak gunung keramat yg membatasi dusun kalo dan desa payi,.

di sebelah barat ialah desa yg di kelilingi oleh tanah berpetak petak yg di hiasi oleh hijaunya daun bawang para petani, menjadi keindahan trsendiri.

Pulau ular terletak di selat sape, selat yg memisahkan, atau yg jadi pal batas wilayah antara NTB dan NTT, 

Pulau ini menyimpan sejuta sejarah pada masa kejayaan kerajaan Sang bima, (raja pertama bima yg di ambil namanya menjadi nama daerah bima). Dari kisah inilah yg menjadi nilai history yg logika kita tidak akan percaya dengan keramatnya pulau ini.

HIDAYAH MENUJU MAKRIFAT

Hidayah Menuju Makrifat

Rembulan menyeka air mata langit
Atas haru kasih tuhan kepada penduduk bumi
Membekas dalam kubangan
Menjalar menderukan sajak-sajak Tuhan

Terus mengalir penuh di ujung bibir mimpi-mimpi
Menjejak bekas pada hati yang telah lama hitam
Hingga terpancar sebuah alunan bahasa sabda
Diatas lazuardi ia terpental di sudut penjuru cakrawala

Menjumpai diri di dalam diri
Hingga terbesit suara tak berupa
Cahaya ku adalah wujudmu yang tak terlihat
Bezakan aku dari segala Sifat dan Dzatku

Hidayah makrifat adalah impian para jiwa suci
Yang bernaung di bawah lentera para jiwa sufi
Mencapai lauhil mahfudz melewati batas arasy
Hingga tak ada ruang pembatas di dalam kholbu


Lukisan Aby ima

PRODUK NASA ORIGINAL COCOK UNTUK SEMUA TANAMAN

Power nutrition organik utk semprot dibagian batang dan daun tanaman apa saja, terbukti dan di temukan oleh para pakar Ahli agraria dari Nasa dan telah lulus di uji di laboratorium. Dijamin kualitas dan khasiatnya buat semua jenis tanaman.


Power nutrion ini juga sangat cocok untuk jebis umbi-umbian, seperti ubi, singkong, kacang, apalagi bawang merah, yang paling populer di tanami para petani Bima. Nah Bisa di buktikan langsung deh bagaimana kulitas dan khasiat pupuk organik original ini.
Dijamin no HOAX🚫



Pupuk organik ini adalah produk original Nasa yang sudah teruji kualitas dan kemanjurannya dalam memberi Respon Honmon endorfil sekaligus klorofil, hingga daunnya lebat dan juga menghasilkan Buah yang lebat, berkualitas dan hasilnya di jamin memuaskan para Pegelut agraria.
Dijamin memuaskan seh hasilnya, yang berminat silahkan komen di kolom komentar atau langsung hubungi whatshap

Ginanjar Gie 085238875031
Putte putry muslimah
Wa : 085253393851

WANITAKU JALANG

WANITAKU JALANG

Wanitaku, kau jalang yang sangat ku cintai
Kau lapina yang sangat ku kagumi
Kau setan yang ku nasehati
Kau malaikat yang ku lukai
Kau wanitaku

Wanitaku kau adalah lagu yang tak pernah bosan ku nyanyikan
Kau adalah irama yang selalu ku senandungkan
Kau adalah lirik yang selalu aku lantunkan
Kau adalah senandung dari dawai-dawai nadiku
Kau wanitaku

Wanitaku kau adalah rindu yang selalu ku semai
Mendendangkan getaran-geraran kasih
Membungkus mimpi pada satu munajat
Membunuhmu dalam satu ikrar suci
Lalu kuhidupkan kembali dirimu bersama cintaku
Kau wanitaku


Ilustrasi wanitaku

MERDEKAKAH MEREKA???

MERDEKA!!!!!
Aku berdikari
Aku proklamasi
Aku idiologi
Disini di tanah tercinta
Ibu pertiwi ku yang permai
Di tengah lantunan lagu indonesia rasa yang khusuk
Air mata metes bersama embun pagi
Ia jatuh tepat di atas pundak ibu pertiwi
Memberdirikan semua bulu kuduk
Hingga sempurna MERAH PUTIH ku mencapai langit
Aku masih Merdeka
Ku lihat kembali bekas tetes air mata yang membasahi tubuh ibu pertiwi
Ku ambil bekas itu
Lalu ku buatkan sebuah ajimat
Sebagai wujud ibuku ibu pertiwi
Supaya bisa ku tanyakan
Apakah kita merdeka??
Apakah arti merdeka??
Bukankan di Taiwan
Bukankah di hongkong
Bukankah di Saudi
Bukankah di Qatar
Bukankah di Singapore
Itu adalah anak-anakmu juga??
Kenapa mereka masih menjadi Babu??
Kenapa mereka menjadi Budak pencuci piring??

Apakah ini kemerdekaan yang kau tawarkan ibuku?
Kemerdekaan bagi para elit politik
Kemerdekaan bagi yang punya titel
Kemerdekaan bagi yang punya akses di tiap birokrasi

Sementara kami, aku, kita, bagai anak tiri dari rahim yang sama.


ULURAN KASIH TANGISAN LOMBOK

ULURAN KASIH TANGISAN LOMBOK

gemuruh riuh desakan reruntuh bangunan
menjelma menjadi duka bangsa
maut terenggut dalam nestapa yang menyayat
membuka mata bagi para jiwa solidaritas manusia
berpapas diding, menjerit nelangsa para bocah-bocah menangis di tengah guncangan petaka

aku berdiri di persimpangan jalan
dengan kotak bertulis pray for lombok
untuk jiwaku
untuk kemanusianku
yang ditanamkan tuhan lewat nurani anak manusia

terengah-engah di bawah terik matahari
membasuh luka mereka dengan teriakan lantang di jalanan
sebab finansial perseorangan tak akan mampu mencukupi butuhnya
tak akan sanggup menyelimuti kedinginannya
tak akan mampu menghapus tiap duka dalam ratapannya

anak-anak, kehilangan ibu bapaknya
pemuda kehilangan pacarnya
suami kehilangan istrinya
mereka semua manusia yang seperti kita
yang membutuh dekapan kasih sayang seorang terkasih

aku menangis meratapi ini
meringis dalam batin
atas duka lombok yang menyayat kholbu

tak ada yang mengerti tak ada yang tau
sebab apa aku menangis.
menangis tak berairmata
selalu resah dalam dekapan nurani
aku menjerit
aku meratap
mungkinkah langit yang menurunkan bencana
ataukah bumi yang tak lagi bersahabat
seribu tanya menghantam pikiran
yang kemudian membuyarkan segala resah dan lamunan sedihku

wahai para jiwa-jiwa dermawan
tak cukupkah jeritan itu yang akan membuka nurani kita?
tak cukupkan air mata mereka membasahi jiwa kita yang kekeringan??
kenapa tak kau ulurkan tangan tuhanmu untuk membantu mereka yang tengah kedinginan, kelaparan, ketakutan dan semuanya.

aku butuh lombokku butuh
kebutuhan ku tak tertandingi
namun kebutuhan mereka lebih utama
sebab manusia yang baik ialah manusia yang mendahulukan orang lain dari pada dirinya

tidak kah kau lihat umar bin khatab rela miskin agar rakyatnya sejahtera??
tidakkah kau dengar dari telingamu yang tuli umar berkata gempa bumi adalah teguran dari Allah.
sebab itu mari kita ulurkan tangan kita
sucikan harta kita
murnikan niat kita
ikhlaskan hati kita
demi kemanusian
demi lombok yang tengah menangis


Penulis sedang melakukan penggalangan dana


Ginanjar Gie

JINGGA

JINGGA

disuatu sore yang indah,
ditemani warna jingga merona di ufuk barat,
sunset begitu anggun di pelupuk mata,
merias diri dalam awan tebal hinggapi imaji
memaksa paksa terlepas dari lilitan aksara
mencerna sekitar
mencoret putih dengan hitam noda bermakna
insan penabur bait hikayat kata

dalam setiap detakan nafas
syukur ialah kata bergema yang menggema
memberi kayakinan pada penerima pematah lidah
atas keindahan yang di goreskan di ujung cakrawala