SAJAK CINTA SEORANG JANDA

Ilustrasi cerita Nobel


SEBUAH PERCAKAPAN

sungguh tak ada yang abadi, ia berlalu dan berkata "cinta ialah ibarat bunga di negara tandus, ia tak akan hidup tanpa ia melewati kematian"

"perpisahan adalah kematian??" tanyaku

"ya, itulah jiwa yang akan mencari lagi raganya yang telah hilang"

"apa yang kau tawarkan padaku" sergahku

"aku tak punya apa-apa untukku tawarkan padamu, disaat kau bertanya tentang rasa di malam itu, aku lalu berpikir untuk berkata padamu (butuh satu malam untuk melewati seribu malam dalam keabadian niat sucimu)"

"Lalu apa yang salah dari ucapku?" sambil ku tundukkan kepala ku

"tak ada kesalahan dari ucap mu (sungguh)" kau memegang daguku lalu mengangkat kepala ku dengan tangan manismu

"lalu?"

"aku telah lama jatuh dalam lumpur yang menjijikan bagi para jiwa kerdil di sini, di mana tempat kaki ku dan tempat kakimu berpijak, engkau pun tau"

"lalu apakah tak ada di dirimu untuk membuka lembaran baru?"

"sungguh aku rasa dalam diriku ada rasa yang kian hari kian tumbuh, rasa itu datang dan menyuri tanpa sepengetahuan hatiku, aku tak ingin itu terjadi, tak ingin lagi, tak mau lagi jatuh dalam kubangan yang bertanduk tahta cinta kesemuan"

"Sungguh aku tau wanita itu adalah seseorang peka, mereka tak akan mengulangi kesalahan yang sama, meskipun masih ada sata atau dua orang dari 1000 orang wanita yang tetap melakukannya".

"Dan janda adalah wanita yg selalu belajar untuk bagaimana suatu hubungannya tak kandas lagi, sebab bagaimanapun juga, berpisah dari suami adalah kesakitan yang menganga bagi setiap wanita. Jangankan suami, kehilangan pacarpun sakitnya luar biasa".

"Aku bahkan satu katapun tak dapat ku rangkaikan untuk mewakili isi hatiku padamu, aku tau aku cinta padamu, namun juga ku tau jika hatimu telah di racuni oleh para pencuri hatimu sebelum ku mengenalmu, aku tau aku adalah balutan dari wujud dosa tersebut, namun Pagi ini ku menelanjangi dosa masa laluku
Menghasut batin tuk mau merebah
Melenturkan sakit pada dinding setia
Menjumpai bait-bait yang telah lama pudar
Atas kisah sakit yang pernah ku jumpai", rintik embun suci kemudian mengikuti aluran nada pengakuan dosamu, di pelupuk mata tulus sang seorang yang gagal menjadi seorang ibu.

"Heyyy, jangan menangis" ucapku sambil ku usap balutan kepalamu yang di tutupi oleh pembungkus aurat.

"aku telah lama hilang, bahkan sebelum kehilangan kamu ciptakan dalam kehidupanmu, aku sudah lama menghilang, menjumpai sebuah perjumpaan, namun hakikatku keluh dalam sebuah tali kata pengikat"

"Kau pernah sakit juga?" sahutmu

"ya, aku adalah jiwa yang sakit, sepanjang malam aku meniduri semua penyesalan, menyetubuhi pikiran atas kisah unik yang menerpa diri, yang talah membeli seribu luka bahkan lebih dalam alur kisah takdir Tuhan"

"maafkan aku yang telah lama membangkitkan cakra luka nostalgiamu, aku tak bermaksud membangunkan kesedihan dalam hatimu, sekali lagi maafkan aku" sambil kau beradu kepalamu di pundakku, selaksa aku adalah jiwa yang kau cari selama ini.

"uraian tentang cinta terkadang adalah sesuatu yang sangat mematahkan logika, ia mampu memberi kesakitan berikut kenikmatan dan kesenangan dalam menjalaninya, jadi hadapilah dengan selalu sabar, sebab cinta tak pernah mengenal cengeng, cinta tak mengenal putus asa, jadi yaaa siapkan dirimu untuk menyambut cinta yang entah pahit maupun manis.

Rembulan masih menemani kita malam itu, jam terus berputar tanpa suatu paksaan sesiapapun, memaksa nguap harus keluar dari mulut para insan yang suka akan kata insomnia. Lalu aku pamit pulang. Meninggalkan dirimu yang tengah di madu dilema atas lalu dan masa yang akan datang


Bersambung......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk