![]() |
Ilustrasi puisi |
TANGISAN MALING DI UJUNG AJAL YANG MENGERIKAN
Kebisuan malam memberontak
Membawa pada suatu peristiwa di ujung ajal
Membawa diri dari jiwa
Menjadi sebuah sejarah
Dimana nyawa kini tak lagi berharga
Kembali!!!!
Kedinginan ditemani para pengisap darah yang beterbangan
Meliarkan pikiran keji
Menghunus semua ambisi dari dalam rongga hitam
Hausssss
Lapaarrrrr
Amukan dari bayangan kegagalan dimasa lalu kini membawa pada dunia yang begitu hitam.
Kau dengar Tuhan
kini aku memberontak
Membawa neraka di depanmu
Agar kau tau, takdirku terlalu kau sia-siakan.
Seribu mimpi ku bisikan pada pemuda bujangku
Agar ia tak berjalan di hitam yang kini kutapaki
Agar ia berlari dari jerat mimpi besar yang ku bungkus di ujung senja
Seribu maaf untuk istiku
Maafkan atas mimpi yang kita bangun bersama
Kini telah menjadi sesuatu yang sangat menakutkan
Kini menjadi sesuatu yang sangat menyakitkan
Aku tak dapat lagi melihat si pemuda bujangku
Dan lagi tak melihat kelami dari anak yang sedang kau kandung maafkan aku istriku
Aku sedang berandai di kegelapan
Hingga mimpi itu menghantam pada ujung yang mengerikan.
kerumunan datang beramai-anai
Menghunus amarah dari dalam sarung jiwa murninya
Memberikan sebuah kesan
jiwa-jiwa suci kini tak lagi bermakna
Kini.......
Nyawa hanyalah seonggok daging yang telah busuk
Lalu di masukkan dalam mulut anjing yang tak berharga
Aku masih menganga dalam persembunyian
Ku susun dengan indah rangkaian cerita dalam benakku
Terbayang istri dan anakku memelukku pulang
Namun ilalang tak mampu lagi menyembunyikanku
Dan
dorrrrrrrr
suara peluru menembus kepalaku
Mengahapus semua mimpi di jiwaku
Menghardik keluarga yang tengah terombah ambing
Kini makin ciutkan nyali dari anakku.
Percikan minyak bumi melumuri sekujur tubuh
Melumasi disetiap bulu di tubuhku
Dan kini ku berjalan dengan kobaran api yang menyala
Kemudian
HITAAAAMMMMM
Reverensi puisi yang di tulis oleh penulis |
Gie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk