![]() |
Reverensi puisi |
Sajak sunyi.....!!!!!
Hatiku terluka dalam durhaka para anak dalam sebuah tautan globalisasi yang ikut terjerumus pada pembodohan hati nurani dan kasih sayang.
Sebagai bentuk solidaritas, nurani yang suci ialah penopang dari segala kesadaran yang dizinahi oleh dunia perkembangan peradaban.
Masih adakah kasih sayang?
Tanya suara yang tak sempat terucap
Jawab nurani tak bertepi :
Entahlah.....
Aku sibuk menguraikan kata sunyi
Menjiwainya lalu ku uraikan dengan seribu aksara
Memaknainya??
Sunyi adalah untaian sepi Para perindu di balik jeruji
Menikmati genting yang menyayat puting
Menggelegar mimpi meraih bahasa sufi
belalang pun ikut sembah sujud medekapkan kening
Pada tiap altar suci di pelataran lazuardi
Sunyi adalah bunyi yang tersembunyi
di balik bising yang berdenting
Ia adalah jalan menuju diri
Tuk mencapai langit menuju arasy
Melewati batas tanpa giting
Menjumpai cahaya tanpa bling-bling
Sunyi adalah jalan peri tuk berdiskusi dengan dewi
Tuk meraih senang dengan ketenangan.
Sunyi adalah jiwaku
Jiwa pendamba
Aku tak lagi bisa mencerna semua dinamika
Sebab aku sedang mencari jalan kebenaran diriku
Tuk menuju tangga-tangga langit
Agar bisa ku lihat di atas puncaknya
Warna apa saja yang di gunakan oleh generasi
Aku sedang mencari diriku
Jangan lagi kau bebanlan aku
Dengan genetasi yang tengah di perkosa oleh peradaban dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk