KEBENARAN AL-QUR'AN DALAM ILMU PENGETAHUAN (Filsafat Langit)

foto : ilustrasi tulisan
Rimba dalam dirimu adalah arasy yang termanifestasi dalam bentuk kosmis. Ia adalah kejelian memilah yang terpendam di antara hah yang terlihat di antara tempat berhembus masuk dan keluarnya udara.

Geliat dalam tatanan kehidupan yang akan kita capai untuk tujuan yang hakiki terpendam di dalam diri insani yang mampu menerjemahkan yang tersirat lalu mengendalikan dalam bentuk keyakinan antara cahaya dan cahaya yang terpancar dengan keberadaan ada di sana. Nun jauh namun tak berjarak. Ia bersembunyi di dalam diri setiap diri.

Pencapaian adalah ketika kosmos dan kosmis mampu terkendali dalam tatanan rasional akal budi yang mampu mengendalikan ruang hampa pada setiap detak nafas. Ia adalah pengendali ke empat element dan yang akan menuju lima dimensi kebenaran dalam lingkaran tatanan rasi bintang.

Bintang-bintang arasy adalah cerminan capaian yang akan di pilah. Kedua wujud dan Dzat yang menyatu tapi tidak bersatu. Telah di pisahkan dengan terlahirnya hasan dan husen yang menjadi pedoman yin yang menyatu dalam satu rahim kasih sayang.

Namun kini adalah benar penyatuan antara keduanya adalah sebuah pencapaian yang syarat akan tangga-tangga menuju langit tidak terlompati dengan kata lain bahwa kita harus merumuskan dengan sistematika keilmuan agar tercapai tuntutan yang beruntun lagi benar guna mendapat kebenaran yang sebenarnya.

Kosmis dan kosmos adalah manifestasi dari hasan husen, ia akan di satukan dalam lingkaran hitam dan putih yang akan menjawab segala polemik dan dinamika semesta terkait grafitasi bumi dan astronomi yang tidak memiliki rumusan jelas dengan hukum newton maupun hukum renezct.

Keberimbangan antara teori dan hukum yang saling menuai kontroversi antara satu sama lain ini tidak akan mampu di satukan jika tidak di dasari dengan sebuah keyakinan bahwa tidak ada hukum yang mengatur alam semesta Kecuali yang hakiki adalah Allah. Karena setiap planet memiliki potensi listrik yang menggaungkan suara sonar yang memancarkan bahwa setiap rotasi memiliki kehidupan tersendiri.

Ini adalah jembatan yang akan membawa kita kepada kebenaran yang hakiki, dimana teori gravitasi akan terbantahkan oleh sebuah balon gas yang tidak mampu di tarik olehnya meski dalam teori-teori para ahli astronomi mengatakan bahwa Bumi memiliki gravitasi yang sangat besar bahkan mempengaruhi lapisan ozon maupun okto ozon. Dimana Bumi akan menarik dengan kekuatan besarnya yang bernama gravitasi yang akan mengendalikan segala bentuk benda untuk kembali menyatu dengan penyatuan penuh di atas mantel bumi.

Teori-teori barat yang terjewantahkan dengan sebuah kekuatan balon gas ini akan mengantarkan kita kepada pencapain tersebut. Dimana kita akan mencapai pribadi gas seperti yang di perlihatkan oleh kosmos kepada kosmis untuk di jadikan rahasia di dalam rahasia, supaya insan yang memiliki kesempurnaan ciptaan menjadi manusia bisa mencapai hal yang menakjubkan semua dasar ilmu pengetahuan tersebut.

Kesempurnaan teori ternyata tidak mampu membuka segala tabir ini jika tidak di barengi dengan kitab suci. Ia adalah jalan yang akan mengantarkan kita kepada sesuatu substansi subnatural multidimensi juga multifungsi berdasar pada pengendalian ke-empat element yang mengantar kita kepada angaka lima tersebut.

Maka yang demikian adalah kesempurnaan manusia adalah memiliki potensi menjadi malaika atau jin adalah kebenaran yang tidak mampu di bantah oleh ilmu pengetahuan yang hanya beradai yang hanya menggunakan akal rasio namun dalam kenyataannya adalah ilusi dan hanya sekedar intuisi yang bermain dalam tataran imajinasi.

Tidak sempurnanya teori dalam ilmu pengetahuan dan banyak pembantahan antara teori-teori yang telah di rumuskan adalah bukti bahwa semuanya adalah berdasakan kepada kesepakatan ahli untuk menunjang elektabilitas nama yang di sandang di dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.  Tidak ada bedanya dengan darwin yang memberikan tesis buta tanpa di barengi dengan uji laboratorium yang jelas. Dengan kata lain seperti yang tertaing adalah kegilaan uang tak mamoh terasionalkan.

Mari merenung sejenak sebab Kosmis yang memiliki potensi ini akan merujuk kepada teori albert einstein yang merumuskan kebenaran Tuhan dalam Sepuluh capaian. Ini akan berbanding terbalik dalam teori islam yang dimana alif dan kekosongan adalah satu kesatuan yang di nisbah kan untuk menjadi tempat bersembunyi di dalamnya.
Al abidu wal ma'bud wahiddun.
Wallahuaklam.
29 Juli 2019
Ginanjar Gie

Penulis dan Ironi Negeri

Foto : penulis
Lukisan : Aby Imam
Sajak-sajak berserakan di atas meja
Di atas ranjang tidur kertas-kertas bertumpuk
Berserakan dimana-mana
Ada yang di gerogoti tikus-tikus rumah
Ada yang telah kusut kusam pun kabur semua tulisannya
Tulisan tak bermakna. 

Kemana ku buang semua pikiran?
Lembaga-lembaga penerbit sulit di lobbyng
Meraup keuntungan demi perut Sendiri
Penulis mati dalam buaian abadi
Rupiah jangan di tanya untuk pena
Sebab selalu luput dari anggaran pembelanjaan Negara.

Penulis mati dengan pikiran
Mereka lunglai menelan mimpi
Terkenal dengan karya sendiri
Di kenang dengan pikiran-pikiran sunyi
Penulis mati
Penyair tak punya arti
Ironi negeri

Penulis pulang kedalam palung hati
Dengan segala ironi tetap berharap pada mimpi
Semoga waktu cepat membaca semua jeritan hati
Jeritan penulis di dalam negeri
Gie
29 Juli 2019
^Kopi_kenangan
pena langit di bumi pai

Nama-nama Novel dan Pesan yang Terkandung di Dalamnya

Foto : ilustrasi tulisan
Cantik itu luka adalah sebuah novel yang menceritakan tentang perjuangan perempuan melawan penindasan dan menghidupkan kebenaran.

Babi Hutan adalah sebuah novel yang menceritakan tentang siapa kekuatan dan kekuasaan yang berada di atas presiden.

Batavia adalah novel yang menceritakan tentang seorang wanita yang berjuang membebaskan rakyat Indonesia dengan sebatang Pena.

Memoar sang presiden adalah sebuah novel yang menceritakan tentang perjuangan aktivis yang mendekam dalam penjara karena tertipu oleh hasutan seorang perempuan.

Tuhqn izinkan aku jadi pelacur adalah novel yang menceritakan tentang seorang eanita yang inginkan ada kesetaraan gender dan memperjuangkan emansipasi wanita.

Hujan adalah novel yang menceritakan tentang perjuangan seorang wanita yang di tinggal mati oleh orang tuanya tapi mampu menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Rembulan tenggelam diwajah mu adalah sebuah novel yang menceritakan tentang seorang suami yang sangat cinta akan istrinya dan selalu berharap istrinya kembali meskipun dia telah lama meninggal. Dengan  kata lain harapan adalah kekuatan dan Do'a adalah energi penumbuh kekuatan.

Petala cinta adalah novel yang menceritakan tentang jika mencintai karena Allah harus ikhlas melepasnya karena Allah jua.

Dilan 1990-1991 dan pengakuan dilan adalah novel berkelajutan yang menceritakan bahwa dalam berhubungan tidak harus mengekang atas nama cinta dan kasih sayang karena itu akan membuat hubungan itu renggang dan berakhir dengan kata perpisahan.

Dunia shopies adalah novel yang menceritakan bahwa dalam berfilsafat bukan tentang menghafal teori sebagai ilmu pengetahuan, tapi tentang berjiwa ingin mengetahui.

Iblis menggugat Tuhan adalah sebuah novel yang menceritakan bahwa sebuah kesalahan bukan dari faktor eksternal melainkan faktor internal pribadi manusia dengan kata lain "Rubahlah dunia dalam dirimu niscaya dunia di luar sana akan berubah mengikutimu.

Agama Cinta adalah sebuah novel yang menceritakan tentang bagaimana seorang manusia harus tunduk dan patuh terhadap lingkaran skenario takdir yang di mainkan oleh pena Tuhan agar ia mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.

Bidadari untuk Ikhwan adalah novel yang menceritakan tentang bagaimana seorang lelaki harus menghargai wanita dan taat kepada Aturan Tuhan agar mendapatkan kenikmatan surga.

Ayat-ayat cinta 2 adalah sebuah novel yang menceritakan bahwa sesuatu yang hilang pasti akan datang jika kita mengharapkannya untuk kembali.

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin adalah sebuah novel yang menceritakan bahwa mencintai tidak harus memiliki.

Minak jinggo adalah sebuah novel yang menceritakan bahwa tidak selamanya di hina akan terhina, namun dengan hinaan tersebut kita menjadi pribadi yang lebih kuat untuk mendapatkan kekuatan juga kekuasaan.
Gie
^Kopi_kenangan

PEREMPUAN AKSIONER HMI

Spesial untuk Yunda Karni dan Yunda Fitry
Foto : karni & fitry

Laksana daun hijau pemberi oksigen
Hitam malam berikan ketenangan
Hijau hitam menyatu dalam pandangan
Menunduklah kader dalam satu bendera naungan

HMI yang permai
Jiwamu adalah ideologi kami
Semua yang bernaung berjiwa ksatria dibawa panji islami
Kami ada HMI untuk kemajuan negeri

Dikala organisasi terkena virus degradasi
Terlahir perempuan berjiwa insani
Menyatukan kader dalam satu persepsi
Nilai dasar perjuangan harus tertanam dalam hati

Jiwa perempuan super
Tertanam dalam tubuh perempuan suci
Perempuan aksioner sang revolusioner
Terlahir dari Tubuh ideologi HMI

Perempuan perkasa tanpa kasar
Berjiwa pemimpin demi mimpi besar
HMI dalam jiwa yang menyala dan berkobar
Hijau hitam pasti akan tetap berkibar

Aksioner sejati
Perempuan dengan jiwa kartini
Tertempa dengan ilmu-iman-amal yang mumpuni
Perempuan itu adalah fitryani dan karni
Yang telah memberikan segenap jiwa raganya untuk HMI

AKU MEMILIH PERGI

Oleh :Desti
Foto : penulis
Perjalanan Melupakanmu
Aku memutuskan untuk berhenti. Membiarkan remah-remah kenangan yang pernah kita ciptakan, tersapu angin bersama gugur daun kering yang merapuh. Dengan gemetar kututup kotak memori yang berisikan keping-keping hati yang dulu sempat tersusun rapi, kini berantakan nyaris tak membentuk. Kita; simpul yang telah tandas, ingin segera aku kuburkan dalam-dalam di dasar segara perasaan yang kau tinggalkan.
Aku memutuskan untuk berhenti.

Membiarkanmu pergi tanpa peduli telah menghancurkan harapku. Sedang aku harus mengemasi segala cerita yang pernah kita rangkai, menaruhnya di laci paling dasar dan menguncinya, agar tak lagi kubuka. Kuakui, melupakanmu bukan perkara mudah, terlebih ketika kenangan kita beterbangan seperti capung kala petang mencumbu senja; indah yang harus kuhentikan.

Aku dan kamu sempat menjadi kita yang melangkah seiring. Membunuh waktu dan rindu dalam riak tawa dalam ruang semesta tanpa batas. Hingga pada suatu ketika perpisahan mengalir dari birai kenestapaan. Beku; serupa gelas kaca yang kau biarkan menggigil dalam dekap musim dingin. Dadaku sesak, lidahku kelu. Ada hampa di sana yang sedang mempersiapkan diri, melepas ceria satu demi satu.

Air mataku gugur setiap kali kuingat kamu, setiap kali bayangan tawamu terlintas dalam anganku. Tidak lagi ada rindu sebagai alasan untuk jumpa denganmu, tidak ada lagi perjalanan untuk menuntaskannya. Kini dan selanjutnya, aku akan menanggung rindu sendirian, menikamnya dengan kejam. Meski akhirnya, jantungku layak terhunus pedang panas yang menyala saga. Tak apa, jika ini adalah jalanku untuk bahagiamu.

Pasca kepergianmu, ada yang harus berkali-kali kuhadapi. Sepi yang menggaungkan jerit nurani, pun dengan luka yang kian perih, dihujani derai yang mengalir dari sudut netra. Aku baik-baik saja, sejujurnya aku telah muak dengan pernyataan itu. Berulang kali kurayu diri agar mau berdamai dengan segala yang tersisa. Menyiapkan langkah untuk mengurungi perjalanan baru; perjalanan melupakanmu.

Pernah kamu bertanya, perihal apa yang bisa kamu lakukan untuk membuatku membaik. Berdoalah, berdoalah agar segala ingatan tentangmu segera terpangkas. Pun dengan aku sedang berusaha mengendalikan hatiku, menghapus aksara yang menyusun namamu. Menata kembali hari depanku yang tanpamu. Berdoalah untukku, dan aku percaya bahwa mengarungi perjalanan melupakanmu, aku mampu.

Satu Waktu, Ada satu waktu di mana aku membayangkan, bahwa bersamamu di masa depan adalah sebuah kebahagiaan.
Ada satu masa di mana kebersamaan denganmu, kukira akan selamanya hingga nanti menua. Namun waktu dan masa itu sudah usai, habis ditelan kecewa yang nyatanya hadir bertubi-tubi. Meski jujur saja, sesekali waktu aku masih akan tertawa mengingat kita yang dulu.
Seseorang pernah berkata, jika tawa sudah tercipta, maka tak lagi ada masalah untuk masa lalu itu. Mungkin kiranya itu benar, aku dan kamu sudah benar-benar saling melupa, hingga tak lagi peduli dengan apa yang kata orang-orang belum jua usai.

Untuk kamu yang pernah berada di penghujung harapku. Semoga kali ini kamu masih dan akan selalu baik-baik saja. Sebab di sini aku, sedang teramat baik karena telah merelakanmu untuk pergi.

YAKIN USAHA SAMPAI

Foto : sampul undangan pelantikan Ketua HMI Cabang Bima
Kembali bergeming
Suara-suara kini mulai bising
Masing-masing punya opini untuk menggiring
Himpunan di pecah dan di goreng
Dalam situasi genting
Kita terpelanting ingin saling membanting
Demi tercapai impian iming-iming
Demi ego untuk jadi pemenang

Kader terpecah belah
Tuding menuding siapa yang salah
Keadaan kita kini makin parah
Saling adu argument dalam amarah
Marah-marah

Tidakkah kita ingat perjuangan para senior
Yang membesarkan nama HMI dengan semangat yang berkobar
Menjalankan roda organisasi dengan mengkader
Bukan dengan intimidasi horor
Menyalahkan yang lain demi nama kita pribadi yang tenar

Abang senior
Yunda senior
Mari sejenak kita tundukkan pandangan kita
Kita kembali pada roda organisasi
Kita hidupkan nawacita HMI

mari...!!!!
Kembali kiat
Rumah kita tembat beribadat
Meski kita berasala dari yang berbeda adat
Kita terhimpun dalam satu pondasi yang kuat
Terhimpun dalam Himpunan Mahasiswa Islam yang mengikat
Silaturahmi untuk menambah bakat
Kualitas insan cita yang di cita-citakan oleh semua

Kita adalah keluarga
Mari gantungkan cita-cita kita bersama
Di bawah bendera hijau hitam nan perkasa
Kita pasti bisa

Yakin usaha sampai
Cita-cita kita tergapai
Akademisi yang kita tempuh tercapai
Insan cita yang kita gaungkan kita tanam dalam nurani
Agar terlahir pribadi yang hakiki
Pribadi yang bisa membawa perubahan untuk negeri

Indonesia Negara kita
Himpunan mahasiswa islam organisasi kita
Pancasila ideologi kita
Kita adalah penghimpun suara di segala penjuru semesta
Untuk menyiaran agama cinta
Islam
Agama yang di ridhoi Allah

AL-JAWI TANAH YANG DI RAHMATI

Foto : ilustrasi Tulisan
Jiwa leluhur memeluk dalam hening
Berbisik dalam gerakan tubuh yang dingin
Menyapa dengan senyuman yang meng-andai
Semoga tercapai cita untuk menemukan yang hilang
Dalam tubuh Bima yang menyimpan misteri
Harapnya dalam senandung bulu perindu yang tengah di bisikkan.

Sesuatu yang hilang harus di cari
Sanggili Nggoi yang tersirat haruslah tersurat untuk menyabut per-adab-an yang menyatukan antara semua persepsi yang di rumuskan dalam 73 cabang.
Ia hilang dalam sebuah samudera Al-fatih-hah, Tersembunyi di awal pembuka segala surah. Sulaiman melafazkan dalam surat yang terkirim dengan hud-hud dengan indah, Hingga puncak sinai tertunduk memeluk tubuhnya dalam menyaksikan kekuasaan kekuatan huruf ba-mim-laf-ha-ra- kha.

Kekuatan itu terus datang mengintai, mem-ber-diri-kan semua bulu yang hidup di dalam tubuh Bumi manusia, Hingga semesta pikiran tertuju pada intuisi yang meyakini bahwa alam dalam alam adalah keghoiban yang di isyaratkan sebagai kekuatan supnatural manusia.

Sembilan untuk mencapai sepuluh tengah di cari ia  di sembunyikan dalam semesta pikiran manusia, pencapaian cahaya dalam rumusan terpancaraku dalam aku hingga terpancar menjadi pancaran murni dari mata yang menatap cahaya keabadian.

Kenikmatan ini tak ada yang menjumpai selain diri, leluhur terus mendekap dalam-dalam, hingga keinginan terus dan terus membuka hijab dari segala hutuf yang tersurat.  Kemampuan terjamah oleh fituah-ffituah-fituah yang di anggap mitologi, namun jauh di dalamnya ada keyakinan yang akan di nikmati oleh jiwa setelah kita menyatu menjadi dalam peleburan akal budi manusia.

Inilah capaian, inilah titik p3ncapai bagi orang-orang yang sedang memeluk sunyi dan mendekap dalam rukuk dan sujud di kalan keheningan malam datang menyapa. Merenungi segala dinamika pikiran lalu bertanya tentang dimana diri dalam raganya, apakah hanyalah lahiriah atau ada sesuatu yag tersembunyi di dalam diri yang kerap lemas dan seketika kuat.

Kembali, setiap manusia memiliki jiwa untuk mencapai,namun tangga menujunya selalu berbeda untuk setiap manusia, itulah keindahan dalam mencapai dengan jiwa yang bersih dalam tanah jawi yang telah di rahmati.
Gie
24 Juli 2019
Pena langit di Bumi pai



PENYEBAB DEGRADASINYA PERGERAKAN MAHASISWA

Foto : penulis
Penulis : Desti
Editor : Ginanjar Gie

"Masa kini adalah masanya kita. Siapa yang diam, dia akan ditinggalkan dan dilupakan oleh Sejarah. Hanya orang kritis dan beranilah yang membuat perubahan”

Sejak jatuhnya Soeharto pada bulan Mei 1998, mahasiswa Indonesia terpecah menjadi dua blok besar. Kalau dulu mahasiswa berhimpun dalam satu barisan untuk melawan rezim diktator yang terkenal otoriter dimana tenaga, waktu, air mata, keringat, bahkan darah menjadi taruhannya, dimana para martir intelektual berguguran dan betapa mahal dampak huru hara setelah peristiwa-peristiwa tersebut, kini mereka seperti terpecah.

Saat ini terdapat blok yang melanjutkan tradisi heroik sebagai kekuatan parlemen jalanan yang blak-blakan saat menyoroti masalah kebangsaan dengan segala resikonya, namun adapula blok yang bersikap apatis dengan acuh tak acuh dalam menyikapi masalah-masalah kekinian, barangkali kita telah kehilangan musuh bersama sehingga menjadi demikian, dan begitulah yang sering terdengar.

Memang pada kenyataanya, setelah reformasi bergulir, kendati tidak serta merta membuat keadaan sosial, politik dan ekonomi jadi lebih baik, tetapi kebebasan mulai dapat dirasakan bukan hanya oleh kalangan aktivis tapi juga masyarakat pada umumnya. Orang-orang mulai bebas bekumpul, berpendapat, bahkan yang dulunya pengecut intelektual kini mulai berani keluar dari tempat persembunyian dan mengklaim sebagai pahlawan reformasi.

Sistem pemerintahan dirombak dan setelah reformasi, bergulirlah untuk pertama kalinya rakyat dapat memilih calon pemimpin mereka secara langsung. Setelah kekuasan beralih, keadaan menjadi lebih nyaman, gerakanpun lambat laun mengendur.

Sejatinya mahasiswa merupakan sebuah kekuatan besar yang telah mencatatkan namanya pada panggung sejarah di negeri ini. Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa. Sejak tahun 1908 sampai dengan tahu 1998, mahasiswa menjadi penyeimbang pemerintah yang represif, diktator dan bertindak semena-mena. Ada kebanggan tersendiri, bukan soal menurunkan diktator Soeharto; tetapi bagaimana perjungan akan keadilan dan kesejahteraan itu bisa mahasiswa sumbangkan kepada negara tercinta ini.
Saat ini, sejujurnya mahasiswa kehilangan orientasi gerakan.

Gerakan mahasiswa menjadi mandul, tidak substansif dan hanya sekedar corong sponsor saja. Idealisme yang di agung-agungkan sejak masa lampau akhirnya dengan sendirinya tergerus oleh zaman yang menghadirkan persaingan yang tidak sehat.

Aspirasi mahasiswa menuntut perbaikan dalam segala bidang kehidupan bangsa Indonesia harus dijamin oleh kepastian hukum. Sedangkan yang disebut hukum bagi bangsa Indonesia adalah hukum yang berkedaulatan rakyat, bukan hukum yang hanya menguntungkan dan menguatkan penguasa. Hal inilah yang belum dicapai oleh bangsa kita hingga saat ini. Oleh karena itu yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia saat ini adalah mengembalikan kedaulatan kepada rakyat, kedaulatan milik rakyat, kedaulatan rakyat.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah siapa dan bagaimana kedaulatan rakyat dapat dikembalikan ke tangan pemiliknya?. Fenomena ini semakin menakutkan dan saban hari benar-benar mengguritalah sikap apatis dan tidak masifnya perjuangan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi.

Kemandulan idealisme menjadi sebuah tuduhan awal untuk menjawab fenomena ini, dan angan sampai hal ini akhirnya menjadi mitos, bahwa kemandulan aksi dan perjuangan mahasiswa bertekuk lutut pada yang namanya fashion and food, atau dalam bahasa trend kita sekarang yang di sebut dengan pencitraan.

Dalam kacamata penulis, realiats yang terjadi kurang lebih sesuai dengan bahasa publik yang sering di ganungkan di dalam media sosial bahwasannya. "Mahasiswa apatis versus mahasiswa idealis (aktivis)."

Mahasiswa sekarang dalam pandangan sosial telah berkotak-kotak, dan masing-masing melindungi idologi kepentingan kelompok dan pribadinya, seperti halnya partai politik, mahasiswa sekarang dikendalikan oleh sebuah sistem kepentingan kelompok tersebut, hingga akhirnya mengakibatkan degradasi pada tingkat pembangunan infrastruktur dan Sumber daya manusia.  Karena srjatinya revolusi sosial haruslah terjadi dengan cara persatuan persepsi mahasiswa dimana sebagai generasi yang memegang tongkat estafet kemajuan sebuah bangsa.

Mendalami persoalan ini, seharusnya mahasiswa tidak mementingkan egisentrisnya atau kesenangan dan kemenangan diri sendiri dan seharusnya tidak perlu ada kotak yang memisahkan mahasiswa agar tercapai mimpi bersama dalam membangun bangsa yang kita cinta bersama ini.

"Perjuang kami sangat mudah karena kami hanya melawan penjajah, sedangkan perjuangan kalian sulit karena melawan bangsa sendiri"
Kutipan di atas tidak seharusnya kita amini dengan cara mengkotak-kmengkotak-kotakan diri dengamasing melindungi ideologi kepentingan, karena srjatinya kita adalah mahasiswa yabg akan memberi warna untuk kemajuan bangsa indonesia.

Sebagai seorang mahasiswa, yang hendak berbuat banyak bagi orang lain disekitar, sebenarnya inilah pilihan yang sebenarnyaharus kita ketahui bersama dan yang harus kita rubah secara totalitas secara bersama. Hilangkan pengkotakan dan satukan kembali seluruh elemen mahasiswa di bawah panji ”kedaulatan rakyat” dan dibawah ideologi "sumpah mahasiswa."

Kita bisa lihat dengan anaoisis bahwa Kemunduran ini merambah sampai kedalam tubuh organisasi-organisasi kemahasiswaan. Banyak mahasiswa yang memilih menjadi intelektual tradisional (rumah-kampus-rumah). Mungkin karena tuntutan hidup yang tidak menganjurkan mahasiswa untuk berlama-lama di kampus. Kuliah hingga 5 tahun atau lebih saat ini, bukan sebuah hal yang patut untuk dibanggakan. Biaya kuliah semakin mahal dari tahun ke tahunnya. Sehingga pilihannya cuma kuliah dan kuliah. Tidak untuk yang lainnya. Dalam kasus ini kita tidak bisa menghakimi kawan mahasiswa yang lainnya sebagai bagian dari yang tidak berkepedulian terhadap persoalan rumit bangsa ini. Hal ini bertolak belakang dengan para aktivis yang menyebut dirinya sebagai pelopor pergerakan atau kaum idealis. Menjadi intelektual organik adalah pilihan hidup. Yang tetap menjaga jangan sampai idealisme mahasiswa untuk memperjuangkan kesejahteraan sirna oleh kemilau kemajuan teknologi yang memudahkan hidup dengan mengenyampingkan semangat berpikir.

Kemampuan berpikir kritis mahasiswa terpasung oleh tawaran menggiurkan bernama globalisasi dan pasar bebas yang menyediakan segala sarana bagi manusia. Juga di dalamnya mahasiswa.

Persoalan kedua elemen (aktivis vs apatis) ini masih berkutat pada saling menjatuhkan dengan argumen masing-masing. Bagi saya secara pribadi cukup logis dan cemerlang dalam hal saling mempertahankan pendapat. Dua blok inilah yang saya yakini selalu bersengketa dikampus manapun. Mahasiswa aktivis menganggap mahasiswa apatis sebagai mahasiswa yang tidak peka, pragmatis, oportunis, pengkhianat intelektual, atau belum menyadari hakikatnya sebagai mahasiswa. Sebaliknya mahasiswa apatis menganggap mahasiswa aktivis sebagai orang-orang yang tidak ada kerjaan, yang sok ikut campur, keras kepala, cari ketenaran dan mengidap penyakit sok pahlawan. Pada keadaan seperti ini, tiap mahasiswa dari blok manapun harus mengedepankan akal sehat sebagai bukti kalau mereka adalah bagian dari komunitas intelektual.

Seharusnya eksistensialisme dan elitisme yang ditampilkan masing-masing blok segera dikikis bahkan dihilangkan, dan seharusnya kita mengingat dan merenungkan kembali catatan-catatan sejarah yang selalu menempatkan mahasiswa kritis ataupun pemuda sebagai pioneer perjuangan dalam menyatakan kebenaran. Jangan samapi blok ini yang dulu pernah berdarah-darah ketika memperjuangkan dan merebut kemerdekaan, menjatuhkan diktator soeharto,dll. Kini menjadi sebuah dongeng sebelum tidur.

Patut pula kita sadari bahwa tanpa radikalisme pemikiran mahasiswa kritis dan dukungan mahasiswa ataupun pemuda pada umumnya, niscaya sampai hari ini sejarah hanya akan melewatkan lembaran-lembaran kosong dalam buku catatanya.

Sampai pada pemikiran ini apa yang selayaknya kita lakukan? Terus maju dan pekikkan terus semangat perjuangan yang tak kenal henti. Sejatinya kita perlu reorientasi arah gerak dan perjuangan mahasiswa. Kita perlu ret-ret mempertanyakan sejauh mana kontribusi kita bagi bangsa ini. Dengan sejenak mengabaikan sejarah, kita perlu turun ke titik nadir untuk berkontemplasi dengan waktu dan diri kita mengkritisi sendiri jalan panjang perjuangan yang telah mahasiswa rintis di negeri ini.

Imbasnya cukup besar, sebagian besar organisasi mahasiswa mengeluhkan hal yang sama. Kekurangan kader militan yang secara kualitas dan kuantitas seimbang. Yang ada bukan hanya kader karbitan yang sesekali waktu bisa meninggalkan organisasi tanpa permisi. Organisasi intra kampus apalagi. Kini saatnya kita bangkit dari tidur panjang dan mimpi indah mengenaiheroiknya perjungan mahasiswa dulu. Itu dulu. Dulu sekali. Lampau.

Sekarang? Penting bagi kita memahami, saatnya kita bangkit dan bersatu. Dengan berbagai macam identitas kita yang perlu kita tampilkan cuma satu: MAHASISWA INDONESIA. Yang bersatu, teguh dan berintelektual. Hilangkan perbedaan kalau persamaan adalah kekuatan kita. Hilangkan persamaan kalau kita bisa menerima perbedaan sebagai jalan keluar terbaik untuk bersatu. Keduanya merupakan pilihan jitu bagi pengembangan kehidupan berbangsa dan bagi masyarakat agar tidak perlu jauh-jauh dari kata sejahtera.

Kita tidak ingin melihat perang saudara antara mahasiswa kritis dan mahasiswa apatis/pragmatis. Jika memang ada sesuatu yang tidak beres, ayo kita duduk bersama, berdialektika, dan mengerucutkan apa ataupun siapa musuh bersama kita dan musu itu adalah kapitalisme. Karena senjata kita adalah kata, dalam semangat persaudaraan, dan tetap berpedoman pada nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kebenaran. Harapan kita adalah seluruh blok mahasiswa (kelompok mahasiswa apapun) dapat bersinergi tanpa harus saling melempar stigma pada blok lain. Betapapun berat masalah-masalah kekinian, sudah seharusnya menjadi topik pembicaraan dan dicari solusi penyelesaianya. Daripada permusuhan, sungguh saya rindu melihat mahasiswa-mahasiswa dari strata sosial, agama, etnis dan latar belakang manapun berteriak dengan lantang dalam satu barisan kalau mereka adalah intelektual Indonesia yang melawan kejoliman di negeri ini dalam untaian pembebasan.

Kita hidup di dunia nyata. Segala impian dan kenangan mengenai perjuangan dan pergerakan mahasiswa bolehlah tetap ada tetapi jangan sampai kita terus terbuai olehnya. Tetap beraksi, fokus, dan mengedepankan intelektualitas sebagai kekuatan satu-satunya kita. Mahasiswa tidak bertindak dengan senjata. Bagi kita, senjata adalah kata-kata yang keluar dari kemurnian hari dan kejujuran dalam bertutur.

Satu lagi "Bangkit melawan diam ditindas"
Salam pembebasan
salam perjuangan bagi seluruh mahasiswa Indonesia.

PENYAIR TERKENA VIRUS SEORANG AKTIVIS

Foto : Nilam
Hidupku tak terurus
Tubuhku semakin kurus
Aku bagai di serang virus
Sakitnya sampai kedalam usus

Berawal dari kacamata minus
Yang dikenakan oleh wajah mulus
Membuat hati ini terjerumus terjurumus
Dalam senyuman manis si nona pengintai kasus

Nona sang aktivis
Aku pengagum dirimu yang manis
Yang berorasi di tengah laju bis
Yang berteriak lantang demi pancasilais

Hey nona cantik
Kau membuat ku tertarik
Kau menarik imajinasi tuk kian berkutik
Dalam majemukku yang semakin sakit

Hy nona
Mau kah kau menerima cinta
Dari sang penyair trotoar yang berkelana
Dari jaln menuju semesta
Berpetualang mencari asa
Untuk terwujud keadilan di Indonesia

MARI BERPUISI

Foto : ilustrasi puisi
Mari berpuisi
Sebab hanya ini tempat meluapkan emosi
Para penegak hukum telah menjelma menjadi tirani
Yang mengkritik lewat media sosial terkena uu ite
Yang mengkritik di jalanan terkena tembakan polisi

Mari berpuisi
Disini kita bisa meluapkan semua yang ada dalam imajinasi
Kekuasaan yang memonopoli
Kapitalisme yang menggerogoti perut ibu pertiwi
Kita gugat dalam alunan sajak-sajak intuisi

Mari berpuisi
disini kita bisa meluapkan segala yang bercokong di hati
Kita tuang dalam kalimat sunyi
Sebab puisi adalah bunyi yang tersembunyi

Wahai generasi
Sekali lagi mari berpuisi
Karena kita adalah pemegang kendali
Untuk kemajuan bangsa kita nanti
Mari berpuisi..!!!!!
Gie
21 Juli 2019
Pena langit di Bumi Buncu

KAU KINI MENJADI KENANGAN

Foto : Makammu
Kini terulang
Rindu yang menggunung
Di atas Nisan yang menjulang
Kenangan bersamamu saat bersulang
Kembali terulang dalam jasadmu yang kini telah menjadi belulang

Kapan engkau pulang ?
Kapan kau datang menemani hatiku yang Malang ?
Meraih cita saat bersama dalam hidup yang gemilang

Sayang
Hati ini nelangsa pun malang
Ingin kembali menggalang
Namun senyummu masih memenjaraku dalam hening

Kenang
Saat ku cumbui kening
Matamu teramat bening
Kita terpaut untuk saling
Menjumpai diri kini terpelanting

Ku dapati dirimu berbaring lesu
Di atas ranjang berwana biru
Warna langit yang sangat kau suka
Memintaku tuk menemani saat senja

Kini hilang
Kau kini menjadi kenangan
Hanya Nisanmu yang selalu ku kenang
Ku dekap nisanmu dalam wajahmu yang selalu terbayang
Semoga engkau damai di surga-Nya sayang
Gie : 12 Juli 2019
Tanah ombak hamparan makam

NIDAH KIRANI JANGAN MATI

Nidah kirani
Kau sangat berambisi untuk emansipasi
Bahkan Tuhan kau gugat demi sebuah mimpi
Ingin membuktikan bahwa kelaliman lelaki
Mampu kau tundukkan dalam kelembutan jari

Nidah kirani
Kau adalah misi para politisi
Menjebloskan Vanessa angel dalam jeruji besi
Demi tercapai cita periodesasi

Nidah kirani
Tirani kini menggerogoti tubuh demokrasi
Memberi mimpi untuk sebuah revolusi
Setelah cita-cita proklamasi yang entah kemana kini
Revolusi industri telah pergi
Setelah revormasi di gaungkan untuk memakmutan negeri

Nidah kirani
Jangan mati
Cukup ceritamu yang fiksi
Sementara Vannesa Angel jadikan ia reinkarnasi
Yang akan menumbang rejim tirani
Karena mahkamah konstitusi tak mampu berinovasi, dalam membuat sebuah analisis hukum baru kata sebagaimana yang di ucapkan oleh bung Rocky.
Gie : 16 Juli 2019

PERTEMUAN YANG HANYA MENYISAKKAN KENANGAN

foto : ilustrasi puisi
Apakah kita hanya sekedar berjumpa di dunia maya lalu menghilang dan tak pernah kembali untuk sama-sama berusaha untuk bertemu dan saling bertatap untuk sekedar menyuguhkan kopi hangat sehangat pertemuan pertama?

Apakah kita hanya sekedar bertatap muka dan berkenalan dalam dunia hayal lalu menghilang dan tak pernah lagi saling tatap untuk sekedar saling sapa?

Apakah rasa itu adalah ketiadaan wujud lalu rindu menjadi gelandangan yang terbuang tanpa rumah untuk ia kembali sekedar singgah dan istirahat?

Apakah sederet kenangan maya menjadi beban luka dari ketidak pastian raut dan dunia yang kita geluti dalam perjumpaan ini?

Adakah sesayat luka yang ada dalam hati? Hingga ketiadaan menghampiri semestaku untuk pergi bersama rautmu yang memuakkan..!!

Ahhh...
Tidakkk...!!!!!!
Pertemuan hanya menyisakkan bayangan. Bayangan pahit dalam nostalgi yang akan memberi luka bertubi-tubi dalam ingin yang ber-asa untuk kembali berjumpa walau sekali lagi.

Tidak....!!!

Itu tidak akan terjadi, karena kita adalah jalan dari jalan lain yang memisahkan dimensi pikiran dari naluri akal budi yang pernah meng-ameng-anggap bahwa nyata adalah wujud maya dari sebuah potret.

Sekali lagi tidak..!!

Tidak dua kali berharap pada hantu yang telah memberi rasa nyaman pada hati lalu dengan sangat jahat meninggalkan luka yang teramat dalam.
#cerita tetangga
Gie : 19 Juli 2019






AKU INGIN BERCERITA MALAM INI

Foto : penulis dan penyair jalanan
aku ingin bercerita malam ini
aku ingin bercerita banyak malam ini
aku ingin bercerita tentang pacarku yang mengajakku nikah
aku ingin bercerita tentang pacarku yang ku tolak untuk menikah dengan dalih yang ku rangkai dari ketidak tanggungjawaban ku atas kata nikah.
aku ingin bercerita tentang mimpiku yang tak jua tak tergapai
aku ingin bercerita tentang siapa dan bagaimana semua mau mu, semua maunya.
aku ingin bercerita tentang dinamika sosial yang sedang terjadi di daerah ku.
aku ingin bercerita tentang politik yang sedang menggerogoti pikiran setiap manusia bahkan orok yang baru lahir yang di ajak berpolitik.
aku ingin bercerita tentang mimpi negeri dan juga mimpiku untuk negeri.
aku ingin bercerita tentang semua hal yang ku lewati baik bersamanya maupun bersama lainnya.
aku ingin bercerita tentang segala lekukannya yang menjadikan aku bisa tetap bertahan hidup.
aku ingin bercerita bagaimana perkembangan ekonomi desaku, daerahku, dan juga negaraku.
aku ingin bercerita bagaiman suara-suara gagap di tengah jalan, ludes hancur di sergap oleh para penguasa.
aku ingin bercerita tentang suara lantang para pemuda negeri yang di hantam oleh para keamanan sipil yang katanya.
aku ingin bercerita tentang segala yang ku lihat di muka muka bumi ini.
aku ingin bercerita tentang bulan yang tak indah jika tanpa matahari.
aku ingin bercerita tentang bumi yang magmanya lebih tebal dari pada mantelnya, namun kita tak mau hiraukan.
aku ingin bercerita tentang si gila yang tak waras, si gila yang waras dan si waras yang gila.
aku ingin bercerita tentang aku kau dan tuhan.
aku ingin bercerita.
siapakah yang mau mendengar ceritaku
siapa yang mau mendengar suaraku
suara seorang yang terbuang yang sedang duduk di tepi trotoar jalanan kota.
siapa yang mau mendengar??
siapa?
negeriku bukan milikku lagi
negeriku bukan untukku lagi
negeriku bukan lagi lagi bukan negeriku
Gie
17 Juli 2019

NIDAH KIRANI MENJELMA TIRANI

Foto : ilustrasi puisi
Janda sang pelita pemberi cahaya
Aura cahaya ingin di memperkosa
Memperkosa hak rakyat yang kini sedang melaknat
Tirani kejam sejarah kelam bima lebam
Mari menyelam dalam kalam
Kehancuran siap menghampiri kirana
Pelacur yang menggugat tuhan dibalik tirai

Bersatu kita teguh
Bercerai kawin lagi
Tinggalkan istri yang telah di ikat wali
Hancurkan masa depan generasi
Hancurkan masa depan daerah tercinta

Di satu sisi sang janda naik tahta
Meluluh lantakkan nafsu para penghuni birokrasi
Tunduk tertindas jadi babu sang ratu
Kasihan nasibmu sobat

Lihatlah...!!!!

Desahan nafas meracuni nafsu
Janda cantik yang sangat menarik
Mengundang imajinasi dalam intuisi
menelanjangi keindahan pelangi
Yang menari dalam tiap lenggok sang janda

Setiap media atur redaksi berita
Sang janda di sosial media kini mendunia
Nama selalu di sebut sebagai hama
Privasi kini jadi tempat masturbasi

Para politisi sibuk memaki
Para seniman sibuk merangkai imajinasi
para konseptor sibuk menyiapkan strategi
para calon sibuk jual diri
Para pakar salah menaksir
Emansipasi salah arti

JANDA JADI IDOLA

Foto: ilustrasi puisi
Janda jadi idola
Dari paris sampai sang pemilik keris
Terhipnotis hingga ingin berbaris
Karena kecantikan janda yang makin menggoda

Kini narsis  adalah daya jual yang sangat laris
Penunjang elektabilitas periodesasi bias
Kotak kosong lawan otak kosong
Wacana songong para oposisi di siang bolong

Dari sosial media sampai kaum pramoedya
Membahas sosok sebagai pucuk
Di tengah rakyat yang krisis kepercayan pada pemeritah bak malaikat
Tiap hari pencitraan dan pencitraan

Kini nasi telah gosong
janda bodong telah lama bolong
Aaa.... jahadnya sajak si gondrong,
kini sajaknya jadi incaran janda bodong.
Gie
17 juli 2019

TANGGA MENUJU LANGIT

Foto : HMI
Kesendirian merupakan inspirasi terhebat untuk meluapkan segala hal-hal indah dalam guratan tinta, menghasut imaji untuk terbang menuju dimensi langit, mencapai arasy hingga menyapu dinding penghalang antara ilusi dan rasa.

Melampaui ini, menjadikan diri merasa terkungkung di bawah majazi istimewa, memukhliskan segala skenario langit pada tiap tapak kaki dan pada sesuatu yang harus di gapai untuk membezakan sesuatu yang telah di beri oleh yang maha rahman dan yang maha rahim.

Kita sebagai insan dan makhluk yang paling sempurna di antara makhluk-Nya di tuntut untuk mencapai arasy dalam perjumpaan sebelum terpisah jasad dan ruh. Menemui sang khalik yang tersembunyi di balik netra yang tak terlihat. Ia kekal abadi di dalamnya namun tidak pula kita mampu melihat DzatNya yang maha Agung. Ia berada di antara dua sisi hamba yang di cipta dan hamba yang tujuannya untuk di ciptakannya hamba.

Manusia yang tinggi ialah manusia yang bisa melampaui segala aspek kehidupan sosial, kita terbangun di dalam gelap tanpa gemerlap cahaya, kita kembali meminta ncaha untuk di pancarkan dala jiwa melalui mata hati yang bersih dari pengatuh kemegahan dunia. Ikhlas yang sering di gaungkan itulah jalan menuju jalan maktifattullah yang di ridhoi Allah SWT.

Kita tertuntut dan di tuntut untuk mencapai langit. Namun di dalam hal tersebut tentu kita mencari jalan mana yang harus di lewati dan tangga mana yang di gunakan untuk sampai ke atas puncak tertinggi.

Tangga menuju langit yang di lafazkan oleh ibn arabi adalah jalan yang di lewati melalui maktifatullah, namun Jalalludin rumi menggunanakan jalan yang berbeda untuk mencapainya. Ia jauh dari kata pisah dan dekat dari kata jauh. Selalu bernaung di dalam lingkaran puncak tertinggi namun takdir dari skenario yang di rahmatilah yang akan menjumpai perjalanan setiap pencapaian.

Takdir, kita di haruskan untuk menemukan jalan dalam takdir, juga rahmat Allah bagi hamba yang menyerahlan firi dan yang menerima terkungkung di bawah majazi Tuhan semesta. Mengarungi lautan semesta yang tak berujung untuk melihat cerminan dunia dalam diri agar tercapai makrifat yang telah di janjikan Tuhan. Menjumpai perjumpaan diri dalam diri untuk menemukan cahaya yang abadi.

#hamba_yang_baik_ialah_yang_selalu_bangun_di_setiap_sepertiga_malam

Gie
16 Juli 2019
Kampo sarae Kota Bima

IMAJI YANG TERSAJI

Foto : ilustrasi puisi
Lagi-lagi aku di culik sepi
Memenjaraku dalam keterpakutan
Memaksa melebur dalam selimut alam
Sajadah semesta tengah terbesit dalam ingatan

Tubuh indah tempat merebah
Molekul rasa yang kian resah
Memaksaku terus menggigil
Bersama sunyi mantelku tak lagi berfungsi

Mantra-matra suci tak mampu mengusir sepi
Terpanjat doa di ujung hitungan jari
Wiridlah dunia dalam dekapan kasih sayang
Meski luka tengah mengoyak nurani

Senyum sumringah yang kau beri
Dalam imaji yang tersaji
Kau kian menjauh dan belalu pergi
Do'aku semoga Engkau datang kembali

NISANMU BERKALI-KALI MEMBERI LARA

Foto : ilustrasi puisi
Rangkaian do'a yang tersemat dalam hati
Untukmu yang terbaring dalam dekap Tuhan
Yang tak letih memberiku rasa rindu
Pada setiap kisah nostalgia kita

Untuk kesekian kalinya nisanmu memberi lara
Membunuh dimensi pikiranku
Merasuk membunuh jiwa berkali-kali
Hingga dalam sedalam samudera ingin terselami

Jauh kita disini
Di atas hamparan tanah taman firdausi
Kenang-kenangan bersama nafas sakratul mautmu yang masih ku ingat

Air matamu terjatuh saat kau melepas semuanya
Air mataku jangan di tanya
Aku telah menghabiskannya setelahmu pergi

Keranda pengantar tubuh menuju makam
Terlihat sempurna di atas pusara trmpat kembang mengembang
Bunga-bunga yang tertaburi bermekaran
Seiring bulir mata air air mata menetes
Bak embun suci yang di percikkan langit
Membelai kekasih sayang yang terpendam dalam perut Bumi

Kini kesepian melanda segala semestaku
Rangkaian-Rangkaian Do'a terpanjat pada Tuhan semesta
Semoga kau kekasihku akan menjadi bidadari surga
Penunggu cinta yang hakiki
Dariku untukmu yang tercinta.
Gie
08 Juli 2019
Pena langit di atas Nisanmu

KITA PEMILIK PENA YANG SAMA

Foto : Sang penyair pemilik pena yang menggemparkan istana
Sang pena berdenting di langit utara
Meruncingkan naluri imajinasi sang penyair
Menggugah selera pecinta sajak
Hingga teraksa ingin berjumpa
Dalam lamunan selalu berharap
Semoga impi tergapai dalam iming
Sekedar memaknai cangkir kopi dalam kenangan

Di atas meja kita bersenda gurau
Kau aku jiwa yang menyatu
Meski tak pernah bersatu dalam dekapan ruang yang sama
Meski kita sama-sama memiliki gravitasi
Namun bumi sedang tak merestui untuk menyatukan gravitasi kita

Kita pemilik pena yang sama dalam merangkai sajak
Meramu kata demi kata untuk sebuah kenikmatan
Bagi pengagum saja
Pun
Aku pengagummu
Gie
08 Juli 2019
Pena langit Di Bumi Timur

AKU SELALU SEDIH

Foto : Ilustrasi puisi
Aku selalu sedih, Sebab kesedihan akan membangkitkan sajak-sajak beracun yang akan menuntun air mata bermuara pada tiap mata.

Aku selalu sedih, memaksa yang terpaksa untuk meraih sesuatu yang tak mungkin di miliki.

Aku selalu sedih memendamb yang terpendam dalam-dalam setiap kisah sakit yang ada

Aku selalu sedih melihat dan menatap daerah yang di kuasai wanita kini telah di lacuri dengan darah pembataian oleh orang-orang mengaku sebagai pengayom

Aku selalu sedih dengan srgala kasus sosial yang kerap terjadi.
Jauh di tepi pantai seorang bapak memaksa wanita yang masih belia untuk menikmati indahnya surga dalam balutan darah perawan yang telah terenggut paksa.

Di ujung timur sana pasukan bersenjata sedang pasrah dengan takdiryang memaksa mereka harus menahan segala kerinduan pada keluarga.

Masih di timur sana, seorang wanita tengah menunggu kepastian di dalam penantian, sedang yang di nanti kini telah terlelap dalam buaian sanita yang rela perawannya terenggut demi sebuah nama yang berasaskan cinta. Katanya itu cinta suci..!!! Haha

Jauh di barat sana seorang wanita menghilang dalam waktu yang lama. Dengan alibi-alibi para pembual yang menginginkan mereka untuk di jual, namun pembeli tak mampu membayar dengan jumlah yang mengantarnya ke nagara maju untuk sekedar meraup ripiah yang lebih.

Jauh di utara sana seorang wanita memaksa fosa untuk merasuk kefalam jiwanya dan membunuh ibunya kandungnya yang telah memberikan kasih sayang dan juga telah membesarkannya dengan cinta.

Jauh disini seorang penyair tengah menanti penantian yang telah hilang dalam balutan luka dan sajak-sajak cinta teruntuknya yang jauh di penjuru funia yang sedang minum kopi ataukah minum susu.
Penantian
Gie
07 Juli 2019
Pena langit di bumi selatan

PHOBIA JATUH CINTA

Foto : anak kecil
Lelah dalam memulai
Intrik sunyi selalu datang menghampiri
Menggapai ingin untuk selalu berdua
Dengan dia atau penggantinya

Mulai
Selalu memulia
Kembali
Selalu di sakiti
Dia Dia yang lain juga yang ini
Mereka semua adalah sejarah
Masa lalu sakit hati
Yang tertoreh dalam lembaran kisah cinta

Aku lelah
Aku letih
Aku tak ingin mengulang
Sebab rasa sakit selalu menghantui
Phobia

Karena.......

Selalu ada kata patah dalam memulai
Biarkan kehendak langit menutun langkah
Memapah takdir yang entah kemana ia kembali
Di pelukan jodoh atau di pelukan pencipta
Gie
7 Juli 2019
Pena langit di Bumi Timur

INTUISI MENDEKAM DALAM PETI MATI

Foto : ilustrasi puisi
Budak sajak melahirkan puisi aneh
Tak bersuara namun ia terbaca
Terdengar dari telinga yang tuli
Ia terbesit dari dalam ragam kholbu sang pemilik pena

Pecinta budak memaknai segala yang tertuang

Ingin

Meramu dalam bualan imaji yang telah mati
Hingga terlahir ribuan makna
Makna mereka tidak jua sama dengan mu atau diriku

Pembeda

Segala intuisi
mendekam dalam peti mati
Berharap sang Amor datang menjemput mimpi
Agar tercipta ketenangan di hati

Semoga
Harapku
Harpa kembali mengalun sendu
Dalam setiap telinga anak adam
Pasti



DARI KELAM MENUJU KALAM

Foto : Ilustrasi puisi
oleh ; Sri
Aku ingin berada dalam keramaian
Lalu lalang begitu ramai namun tetap sunyi
Mereka berkata-kata pada satu dinding
Di langit ada sebuah surga yang tengah menanti

Kebisingan tak mampu mengendali
Fokusku dalam sunyi senyap
Mereka semua orang lain yang tak dapat masuk
Pintu terkunci dalam satu pacak yang tak ternilai

Lazuardi
Langit tinggi
Kemana aku harus pergi
Sunyi mencekam berdiam diri
Kenapa tak enyah lalu mati

Dalam tepi nian malam
Berhamburku dalam kalam
Melantunkan senandung salam
Agar jiwa kembali tentram

Dalam malam
Dari Kelam menuju kalam
Tanpa bulan bintang
berkaca ku dalam hening
Gie
06 Juli 2018
Pena langit di ujung Timur Bima

KICAUAN PAGI SI KUTILANG

Foto : penulis bersama si kutilang
Kicauannya menenangkan jiwa
Saat pagi menyamput mentari
Saat mentari mengusir embun
Dendangannya meengusir segala pelik yang ada di pikiran

Saat naskah-naskah terdusun dengan rapi di dalam kertas
Menuai kembali segala mitologi
Yang tersirat kini mulai tersurat
Kita berada di dalam pekan revolusi 4.0
Kita generasi yang membangun peradaban

Literatur tertata menuju puncak kesuksesan
Dengan iringan kicauan si kutilang
Kita menuju satu titik yang sama
Sama-sama bahagia dalam pencapaian
Menuju Tuhan Pun menuju peradaban yang hakiki

Cerminan mahdi telah ada
Hadir di tiap kepala para pemburu surga
Semoga kita adalah jelmaaannya
Terbesit di tiap dada anak adam
Mencari menuju ruang hampa dalam diri
Dimana kita menjadi sesuatu yang menempati tanpa tempat
Pencapaian Makrifat sejati
Hakiki

DIPERKOSA DI ATAS SECANGKIR KOPI

Foto: sang penyair
Aku tengah melihat puan di perkosa
Di atas secangkir kopi sang adam berintuisi
Kata-kata gibrani tengah di lafazkan
Hendak membual dalam-dalam dalam lagu

Lagu cinta tengah terlantun
Berlalu lalang puan di tepi trotoar
Sang gibrani mulai menelanjangi
Puan berdiri tanpa busana di atas mimbar suci

Mimbar suci adalah lingkaran indah
Bola mata instrument yang baik dalam menatap
Menelanjangi semua busana di dalam pikiran
Hingga teraksa semua lentera
Pembuka tabir dalam diri yang tertabir hijab

Sesuatu telah terjadi
Desahan dan ereksi berlangsung dalam cangkir kopi
Ahhhh
Indah dan liar pikiran picik
Sangat di sayangkan..!!!

Puan telah di perkosa
Di telanjangi di atas secangkir kopi
Di atas meja para lelaki liar berimajinasi
Bersama asap ngebul yang di tiup dalam rongga hidung
Kini tertawa terbahak membahana

Membahana
Kelakar masih di dengungkan
Tiap setiap puan berlalu lalang
Imajinasi liar lelaki mulai menrlanjangi
Imajinasi merasuk merobek perawan
Dalam pikiran ia terenggut
Gie
10 September 2018
Pena langit di tanah kelahiran.

TERKIKISNYA KAUM INTELEKTUAL

Foto : penulis puisi
Degradasi intelektual tengah melanda semesta
Kemana nilai kemarin yang tengah dijual
Hilang sudah fatwa suci
Pudar dalam warna mati

Coba terbangun
Namun kini telah pergi
Tertinggal jauh dalam malam
Melintang satu kilatan giting

Aduhku aduhai
Kini.....!!!!!
Langitku menua
Di sudut dua belas terselip doa
Terijabah niat dalam waktu dekat
Yakin pada kala perjanjian terikrar sebelum penyatuan
Gie