![]() |
Foto : Ilustrasi puisi |
Aku selalu sedih, memaksa yang terpaksa untuk meraih sesuatu yang tak mungkin di miliki.
Aku selalu sedih memendamb yang terpendam dalam-dalam setiap kisah sakit yang ada
Aku selalu sedih melihat dan menatap daerah yang di kuasai wanita kini telah di lacuri dengan darah pembataian oleh orang-orang mengaku sebagai pengayom
Aku selalu sedih dengan srgala kasus sosial yang kerap terjadi.
Jauh di tepi pantai seorang bapak memaksa wanita yang masih belia untuk menikmati indahnya surga dalam balutan darah perawan yang telah terenggut paksa.
Di ujung timur sana pasukan bersenjata sedang pasrah dengan takdiryang memaksa mereka harus menahan segala kerinduan pada keluarga.
Masih di timur sana, seorang wanita tengah menunggu kepastian di dalam penantian, sedang yang di nanti kini telah terlelap dalam buaian sanita yang rela perawannya terenggut demi sebuah nama yang berasaskan cinta. Katanya itu cinta suci..!!! Haha
Jauh di barat sana seorang wanita menghilang dalam waktu yang lama. Dengan alibi-alibi para pembual yang menginginkan mereka untuk di jual, namun pembeli tak mampu membayar dengan jumlah yang mengantarnya ke nagara maju untuk sekedar meraup ripiah yang lebih.
Jauh di utara sana seorang wanita memaksa fosa untuk merasuk kefalam jiwanya dan membunuh ibunya kandungnya yang telah memberikan kasih sayang dan juga telah membesarkannya dengan cinta.
Jauh disini seorang penyair tengah menanti penantian yang telah hilang dalam balutan luka dan sajak-sajak cinta teruntuknya yang jauh di penjuru funia yang sedang minum kopi ataukah minum susu.
Penantian
Gie
07 Juli 2019
Pena langit di bumi selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk