![]() |
Foto : ilustrasi puisi |
Hingga bulu setiap telinga yang mendengar berdiri bersama tertil yang sempurna
Fatimah binti khatab sedang terpada bersama sa'ad bin zaid di dalam kamar
Lalu Umar datang bersama kebengisan pedangnya
Hendak membunuh sang adik yang telah mengkhianati kaumnya sendiri
Namun potongan kalimat suci yang selaly di jaga oleh langit tak menghendaki umar untuk membunuh fatimah bersama adik iparnya
Umar bahkan berikrar salawat ketika mendengar alunan potongan ayat suci yang di bacakan oleh fatimah
Adik-adik ku
Ayat pertama telah memerintahkan sang baginda Syaidina Muhammad untuk membaca
Al-alaq adalah jalan untuk pengetahuan adik-adikku
Maka bacalah atas nama Tuhanmu
Bacalah
Ayat-ayat Alquran itu terasa indah menggetarkan hati
Saat kau latunkan dengan nada Tartil
Dengan Makhroj hurufmu yang Begitu fasih
Juga Hafalanmu yang begitu mengesankan hati
Duhai Adikku
Pelajarilah AlQuran Karena Allah
Mencintainya juga karena Allah
Dan Hafalkan juga untuk Allah
Sebab, Kenapa?
Karena DIA yang mengizinkanmu mampu menghafal
Aduhai Adikku…..
AlQuran itu tinggi derajatnya
Dekatilah dan berteman dengannya
Jangan pernah berteman asal-asal saja
Sebab Dia takkan rela menggiringmu keNeraka
Aduhai Adikku…….
Hiasilah Dunia ini dengan Syair-syair indah Allah
Terangilah Dunia ini dengan cahaya Al-Qur'an
Lengkapilah ilmu pengetahuamu dalam memahami isi Al-Qur'an
Ginanjar Gie
09 Desember 2018
#Nb
Puisi ini pernah di bacakan saat pengkajian dan acara pengajian yang di adakan oleh masyarakat Bolo.
pada saat itu, seorang ustadzah dari Jakarta yang mengisi materi dan kajiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk