Ilustrasi Puisi |
Sebagai kebenaran pikiran zarathustra
Bahwa Tuhan telah lama mati
Bersama matinya hati para penidur di dalam bangsa yang tertidur
Miskin adalah kata sampah bagi bualan mereka
Tuhan kata indah ucapan di atas mimbar penganut
Namun dalam bahasa kholbu para penyiar
Dompet adalah yang maha kuasa
Nietzsche terbangun dari dalam makam
Melantunkan syair merdu dalam kebijkan dan kabajikan
Hendakkah Tuhan kembali berreinkarnasi
Sejak mula dia telah lenyap bersama para atheisme
Tuhan bukan pencipta
Sebagaimana para santo mengakui kehadirannya lewat kesunyian
Tuhan bukan juga Tuhan
Sebab Tuhan bukan umpama
Tuhan bukan untuk kalimat sebagai Tuhan
Sebab pengklaiman selalu hadir jika kau reguk
Rumi bersuara di mimbar pena
"Agama kalian bukan agamaku, sebab jika satu kataku sebut, maka menghilanglah nilai yang kuyakini."
Sebagai orang yang beriman
Kita adalah hamba
Sedang di adalah pencipta
Yakinkan dalam hati bahwa dia bukan Tuhan
Melainkan dia Adalah Pencipta Semesta
Dia adalah sesuatu yang Bukan dari kata Tuhan
Sebab terlalu rendah jika kita mengatakan dia adalah Tuhan
Sebab batu juga pernah di sebut sebagai Tuhan oleh para penganut "Makimbi dan makamba"
Maka jangan lagi kau sebut ia sebagai Tuhan
Ilah itulah sebutannya
Sebagai bentuk tafsiran dari Tuhan
Namun Sujiwo Tedjo berkata dengan lantang
Esa itu bukan satu
Sebab itu hanya umpama untuk mempermudah penyebutan
Kau tau keyakinanku?
Tuhan telah mati adalah bahasa Nietzsche
Tuhan telah hilang adalah bahasaku
Sebab ia telah bersembunyi di dalam AKU
Di dalam diri manusia ada segumpal daging
Di dalam daging ada hati
Di dalamnya ada ilmu
Di dalamnya ada rahasia
Di dalamnya ada cahaya
Di dalamnya ada AKU
Kau tak akan paham dan kau tak akan mengerti
Maka terimalah
Bahwa kau tak akan pernah melihat ilahmu
Maka cukup kau yakini ucapan Nietzsche bahwa Tuhan telah mati
Atau Tuhan bersembunyi di dalam Dirimu kata ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk