Foto : Ilustrasi puisi |
Kau tak mengerti tentang laju roda
Peradaban hanya pendengaran yang buta
Lihat nun jauh kau mampu terka
Dalam dekap kau hanya mampu meraba
Lelah dalam alunan lagu
Gendang kau taburkan senandung indah
Lalai hati sang gadis tercuri hati
Koar sorak riuh ria dalam mulut yang tersunggik
Roda dua telah berlalu
Dua lembar ungu terselip dalam kresek sebelum pergi
Doa dan dosa menyelimuti hati
Malaikat apa yang di tawarkan Tuhan dalam keindahan alunanNya
Mendengar tanpa melihat
Si buta dengan imajinasi
Memberi warna pada kaleng bekas
Alunan lagu tercetus di mulut tanpa tau dosa
Bentala terpampang luas
Samudera berikrar di pinggir pantai
Semesta memantau dalam diam
Matamu tetap saja tak mampu melihat
Si buta dengan kaleng bekas
Sayang kau tak mampu melihat keindahan puisi
Kau hanya mampu mendengar dari ketidak tahuan
Aksara ini ada pujaan bagi jiwa seni yang bernaung dalam jiwamu
Semoga kau menjadi
Semoga kau sukses sobat
Aku pengagummu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk