INDAHNYA INDAH MU MEMBUNUHKU

Foto : Nurmi Yanti
Merah merona
Di tempat Zulkarnain meneguk air keabadian
Semburat jingga awal kehidupan
Masih dalam satu bulatan bola
Indahnya indah mu
Menyatu dalam lingkaran indah matamu

Memberi sejuta energi untuk tetap hidup
Memaksa semua milik untuk tak berkutik
Karena bersama dengan tatapanmu
Ada yang hilang dalam kekuatan ku
Ada yang pergi dari jiwaku
Karena begitu tajam tatapan itu
Hingga memberi isyarat
Tajam pedang fatih tak mampu menandingi
Pedang Zulkarnain pun jauh

Dalam sorot itu sempat ku baca
Dari aksara yang tak pernah tertulis
Dari suara yang tak pernah berbisik

Untuk hidupku dan juga pikiranmu
Ucapmu

Aku yang hilang
Kehilangan hati yang berpaut
Menjamu luka yang tiap siap menyayat
Atas intrik sunyi yang melanda jiwa
Karena luka yang kau tawar dan yang kau beri
Adalah kesakitan kesaktian cinta sihir matamu
Kau jahat
Kau Bunuh jiwaku ribuan kali
Bukan dengan pedang, Namun dengan cinta dan indah matamu

Kau pembunuh berdarah dingin
Membunuh jiwa dengan ketenangan
Tanpa iba kau hunuskan pedang cinta yang menusuk ulu
Selaksa mengulum bratawali
Kepahitan dan kesakitan hidup
Yang kini menyiksa
Yang kian menyiksa
Sekali lagi menyiksa
Kau jahat lagi-lagi jahat sayang

Bahwa kita adalah pisah yang paling baik

Gie
31 Januari 2019
Pena langit di bumi pai

2 komentar:

  1. Oh Zulkarnain kenapa kautega menghunuskan pedangmu ke dadaku
    bukannya sudah kubilang
    jangan jangan lakukan itu berbahaya
    bahkan nyawaku bisa melayang karnamu
    karna pedangmu

    .
    Bagus mas Gie, baru bisa berkunjung dan memberi komentar. Biasanya hanya kunjungan, layaknya tamu negara. No Coment

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih banyak mas ganteng. Tamu negara dari cina kayaknya hahah

      Hapus

terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk