RINDU JAKARTA

Foto : penulis saat berkunjung ke masjid kubah emas (oleh : mazhab depok)
Senja telah hilang dalam naungan awan
Meninggalkan hati yang berlindung di bawah naungan amor
Kesaktian awan teduhkan dusunku
Disana terlahir samudranya nelayan
Disini terpenjara aku dalam bisa
Bius bisu menjadi kelu
Diam dan bisu tak menjadi apa-apa

Jakarta ramai kota kita
Kita punya ibu kota indonesia
Ramai dari rerantaun jiwa pendamba kampung
Hilang akal hilang saat di sapa kabar
Keluarga wakaf hanya tinggal doa

Jakarta ibu kota kesayangan
Kesayangan bagi semua orang
Orang-orang kelaparan dan pengamen jalanan hidu di ibu kotaku
Sungguh rindu ibu kotaku
Rindu jakarta ku

Petani di seberang sedang membajak
Lega hati menghirup udara segar
Damai hati menulis sajak
Sabar petaniku hidup harus tegar

Gadis tani membisu di pematangan
Sapa mata seakan mengajak mulut untuk menyunggik
Kaukah hilang yang selama ini ku cari
Bisik hati yang tak sempat berucap

Kota ku indah
Kotaku malang
Desaku indah
Petaniku malang
Dusunku asri
Nelayanku

Gie
22 Januari 2019
Inspirasi malam
Pai di ujung pena

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk