PEDULI YANG TAK DI ANGGAP

Hoax jadi UU Teroris
Foto : ilustrasi puisi

Peduli yang tak di anggap
Teriakan di anggap gerylia
Hegemoni Undang-Undang yang salah tertafsir
Hoax jadi ancaman teroris?
Bunuh saja kami
Tak ada gunanya kami harus hidup
Jika harus di penjara dalam berpikir

Waras dimana kamu bersembunyi?
Kami sedang benyanyi mencari akal sehat
Kenapa sembunyi semakin menjadi
Kemana kami mengadu
Jika kewarasan tidak pernah ada di dalam akal sehat

Pengkhianat semesta tertera dalam-dalam
Terbungkus jeruji sistem tanpa transparan
Demokrasi berada pada kapitulum ketersesatan
Hilang makna di era orba yang berkelanjutan

Aduhai siapa yang akan menjadi kapit
Jika kapitalis telah melayangkan jurus sampit
Rakyat terbentrok akibat olahan pikiran sempit
Hoax menjadi iming-iming sumpit
Makan sehari sekali sudah sangat sulit
Melgamkan semua warna kulit
Aturan yang kian menghimpit
Mengapit seluruh titik oleh elit
Hampa melilit

Demokrasi ucap iwan
Nasi menjadi tai ucap wiji
Tertelan dan terkonsumsi oleh tubuh negeri
Hitamkan pandangan semua penguasa
Harta tahta dan wanita adalah semboyan utama
Tameng ampuh untuk merebut kuasa
Rakyat mari berpuasa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk