Foto : ilustrasi puisi |
Selubuk tersembunyi namun pasti hadirkan dirja
Molekul-molekul rasa tumbuh di ujung pagi saat mata air memancarkan kebeningan dalam keheningan desa
Serunai berbisik pada semesta
Mereka adalah rasa yang sama
Yang inginkan keadilan di dalam satu lingkaran budaya yang berbangsa-bangsa
Lihatlah moyang-moyangku dahulu
Terlahir dari rahim penguasa samudra
Lautan adalah kehidupan pagi bagi mereka
Mercusuar dunia yang menundukkan segala benua
Rempah-rempah produksi yang paling berharga
Sembako tak pernah kekurangan
Moyangku sang penakluk
Pemberantas para bajing-bajing berontak
Moyangku tak pernah tunduk
Dulu...!!!!!
Sebelum Kata kapitalis belum di temukan
Sebelum bangsa penindas datang menyita
Menggerut seluruh isi perut ibu pertiwi
Dulu....!!!!
Mereka bebas dari penindasan
Merdeka dalam segala lahan
Pertanian
Peternakan
Perikanan
Kelautan
Dan ribuan bidang pekerjaan
Mereka mengelola tanpa tekanan
Dulu....!!!!!
Cerita usang yang hanya indah dalam negeri dongeng
Hari ini
Sekarang
Lihatlah
Budaya yang sakit terjangkit penyakit
Ingin bangkit namun terhalang bukit
Buruh tersiksa dengan sistem pengungkit
Terbungkam suara dengan amplop sakti
Sing penting anak istri bisa makan esok hari
Di percaya ngutang di warung dengan modal janji
Gajian tanggal muda nanti tak lunasi
Sementara jangan pikirkan liburan apalagi hiburan
Sebab itu hanya milik kaum pemodal setan
Membayar dengan upah kesepakatan elit politik
Memerintah semau tanpa kenal delik
Tak pernah memikirkan suara buruh di balik bilik
Sebab negara bukan lagi tempat bersandar anak negeri
Sistem telah terkendali oleh penguasa keji
Sekarang.... Hari ini
Kita hanya punya mimpi
Berandai di tiap cangkir kopi
Ruang umpama siap menghegomoni
Kemelaratan berpusat di ibukota negeri
Ngeriiiiii
Buruh
Harapan paruh
Terperintah dan di suruh-suruh
Menghilangkan nilai luhur jiwa moyangku
Penakluk benua yang berpulau-pulau
Kalau
Ruang umpama
Yaaaaaa
Harapan
Yang memenuhi trotoar jalanan kota
lolongan malam di lorong-lorong waktu
Harapan buruh ingin segera terkabul
Sejahtera bagi semua pekerja juga pemodal
Kita sama-sama sederhana
Sebab moyang kita sama
Jangan jadikan kami budak di tanah sendiri
Jangan jadikan kami penikmat tubuh sendiri
Karena kami masih punya mimpi
Anak dan semua generasi
Cita-cita negara yang adil makmur untuk seluruh rakyat dan petani
Pun buruh jangan di pandang suri
Jangan anggap mereka bangka
Apalagi ayam kari
Karena kami ada untuk bersuara demi keadilan di seluruh negeri
Harapan kami
Mahasiswa indonesia
Buruh adalah penunjang ekonom negara
Maka sejahterakanlah mereka
Gie
Pena langit di bumi pai
01 Mei 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk