KHATULISTIWAKU YANG MANIS

Foto : ilustrasi puis
Buana semakin tua
Kita tetap pada kungkungan semesta
Perlindungan anak hanya sebuah asa
Perawan terobek dalam satu adegan asmara
Dimana Bhineka berkuasa?
Warna yang kita tawar berbeda selalu dan harus dengan paksa
Dimana lagi Pancasila tertanam dalam jiwa?
Berbeda keyakinan masih saling mencerca

Keharmonisan dalam berwarga negara
Cita-cita proklamator tercinta
Namun politik milenial memaksa
Merumuskan sendiri tentang makna
Hak asasi terjual di ujung senjata
Bahkan berjenggot di cap teroris musuh negara
gila....!!!!!

Kiri di tuduh sosial komunis
Kanan di tuduh neoliberalis
Di ajak berdiskusi malah bilang sudah finis
Rasa optimis telah di rombak menjadi pesimis
Miris

Lihatlah dalam kacamata paris
Menara tinggi sang borjuis
Makin tinggi jadi tempat strategis
Menumpuk dada para feminis
Stadium lima kata para pakar psikologis
Yang kecil di luar garis
Ambil aja kartu sembako gratis

Katulistiwaku yang manis
Indonesiaku humoris
Negaraku yang makin narsis
Generasi ku yang makin miris
Tiris
Lalu aduk bumbu supermasi
Baris-berbaris menunggu terpanggil antri
Para calon raja saling tawarkan janji
Kartu sehat, kartu sembako, kartu gila, kartu maling, juga kartu polusi

Gie
14 April 2019
Ilo peta
Pena langit di kota tepian air

2 komentar:

terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk