![]() |
Foto : ilustrasi pusi |
Ilmu terpendam bukan lagi penunjang
Sebab segelintir kepentingan tetap yang utama
Hingga lahir rintih menjerit dalam setiap laku para intelek yang katanya
Ide tuk membangun tercetus di ujung lidah tanpa rekam
Membuali bualan mimpi cita-cita di ujung malam
Yang tercetus sebelum mata terlelap
Di atas kasur empuk pun kasur kusut kamar kosan
Sesekali kuda tetangga meringkik
Bertanda mimpi buruk datang bersama lolongan anjing liar
Hingga lahir jiwa ketakutan
Ketakutan selalu hadir bahkan bukan di jalanan
Keadilan penghantuan yang menghantui kerap menyiutkan nyali
Pembodohan oleh alam
Penindasan oleh tirani
Pemboman oleh teroris
Pemerkosaan oleh oleh para hipersex
Penghianatan oleh lembaga pendidikan
Pencucian otak oleh lembaga kesehatan
Banyak
Masih banyak
Kita masih jua tetap tertidur
Generasi menghabiskan malam di tiap rental Play Station
Orang tua Menghabiskan waktu untuk merenung harga hasil yang tak cukup
Atau nasib tanaman yang di makan ulat karena insektisida terlalu tinggi
Pemuda masih tetap indah mengalunkan lagi di pinggir jembatan
Atau yang di sebelah sana masih tergelak tertawa melihat temannya yang di hukum gantungan karena kalah bermain domino
Tokoh-tokoh?
Penguasa birokrasi?
Penghuni istansi?
Mahasiswa? jangan di tanya....!!!!!
Mereka sibuk mencari.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk