![]() |
Foto : penulis |
Bringasnya tirani terjewantahkan oleh amarahku
Bejatnya penghianat telah lumpuh ku menjajak
Sayang, aku mati tersengat asmara
Tidurku hanya mengigau tentang parasmu
Hidup ini telah sibuk memba'it tentang kita
Aktivitasku terbedaya oleh sadisnya rindu
Padahal, engkau telah terselimutkan pada rasa yang lain
Inikah bentuk dari cinta buta?
Atau, aku memang buta dalam bercinta?
Kenapa engkau hadir dan berlalu?
Rasa ini, menyita mimpiku dan mengusik dalam tidur
Engkau dengan mudah menyelinap dalam pikirku
Aku telah habih, hari-hariku habis karena memikirkanmu
Walau ku tahu, jodoh tergantung ilahi
Sungguh, aku tidak berpasrah karena tercampak
Lihatlah gunung berapi disana!
Akulah penakluknya
Dan lihatlah dirimu!
Begitu sulit ku mengerti
Sajak-sajakmu semuanya terserap cakraku
Memang benar, kau telah bersamanya
Tapi, hidupmu terisi cerita kita
Terbanglah!, setidaknya aku pernah berjuang
Setiap senja, banyangmu tergambar tak tersamar
Terbenang sinar, akan kembali cahaya
Walau sebatas bayang, surga tercipta di dalamnya
Impianku kan tetap ku gapai
Ini kisah dari cerita
Karena aku adalah orang yang pandai mengarang cerita
Predator lumpuh karena cinta
Itu hanya bumbu dalam berita
Ba'it-ba'it cinta hanya teruntuk penalar rasa
Gambaran khalbu telah termaktub dalam takbir
Tiba masa, tibalah azal
Azalku hanya bercinta dengan ilahi
#PuisiRakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk