HALUSINASI


Ilustrasi puisi (foto : penulis)

Aku hendak menulis untuk seseorang yang kecantikannya tak mampu terlukiskan oleh aksara
Yang keindahannya tak mampu di untaikan oleh seluruh bahasa pujian :

Sesuatu yang bermakna dalam hidup kini sudah menjadi memoar
Berlalunya begitu cepat
Hingga belum sempat teruntai
Semuanya menghilang dan meninggalkan luka
Dalam bayangan semu

Masih berdiri dalam naungan rona indahmu
Sempatku tepis dan menghilangkan
Namun rautnya semakin memberi pelita dalam amukan ilusi
Menjauhi mu sangat mudah namun begitu sakit
Terasa sakti untuk bisa membanting semua wajah dalam kesemuan pikiranku.

Berkacaku pada waktu
Bertatap dalam halusinasi buas
Mimpi
Itulah mimpi terburuk
Ketika indamu kau hilangkan dari pandanganku

Bermimpi
Lelah masih di bungkus dengan tawa
Pilu di ungkus dengan sapa
Rasaku bungkus dengan canda
agar tak ada keraguan dari dirmu
Yang akankah menjelma untuk menjadi indah
Semoga.........

Halusinasi
Sesendak angkuh sepi ini membekukan pikiranku
Sepi dirundung pilu meski lalu lalang begitu ramai
Harus apa lagi?
Harus bagaimana lagi?
Jika bunyi kata saja sudah membisu meski sedang menguraikan semuanya

harus apa lagi?
harus bagaimana lagi??
jika sosok yang ada bukanlah jelmaan sempurna

Hanya maya
Hanya semu
Ku rangkaikan indahmu di pelataran
Kutetapkan rinduku pada sosokmu
Untuk ku jumpai meski dalam mimpi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk