MENGAPA?

Foto : penulis


Menggema dalam setiap detakan
Gong ini membingarkan telinga
Andai saja ringkikanku dapat kau tafsirkan
Mungkin aroma dari semerbak harum akan tercium di kala pagi datang menyapa

Seirama sair berdendang dalam senandung
Dekapan pikiran terus menyelam dalam kebisuan yang haus akan hadirmu

Gerakku mulai terhampa pikiranku mulai menganga
Atas ambisiku yang kian hilang oleh torehan yang tak kian menggema

Mengapa?

Mengapa kau tak bisa membaca atas kata yg kurangkai dalam baitku

Mengapa?

Mengapa dalam menjamu hanya sekedar lemparan senyuman sinismu

Mengapa?

Senggama gema kini kian tabu akan harapan
Seiring pikiran telah tengelam dalam raut yang hanya bayangan

Harapanku hampa
Harapan ku sirna
Harapanku harapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk