![]() |
Foto : penulis |
Menggema dalam setiap detakan
Gong ini membingarkan telinga
Andai saja ringkikanku dapat kau tafsirkan
Mungkin aroma dari semerbak harum akan tercium di kala pagi datang menyapa
Seirama sair berdendang dalam senandung
Dekapan pikiran terus menyelam dalam kebisuan yang haus akan hadirmu
Gerakku mulai terhampa pikiranku mulai menganga
Atas ambisiku yang kian hilang oleh torehan yang tak kian menggema
Mengapa?
Mengapa kau tak bisa membaca atas kata yg kurangkai dalam baitku
Mengapa?
Mengapa dalam menjamu hanya sekedar lemparan senyuman sinismu
Mengapa?
Senggama gema kini kian tabu akan harapan
Seiring pikiran telah tengelam dalam raut yang hanya bayangan
Harapanku hampa
Harapan ku sirna
Harapanku harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk