![]() |
Foto : penulis |
Bercerita tentang pengapnya ibu kota
Di sela-sela awan putih
Berhembus sepui hawa tak mampu
Menembus panas tak kunjung menjadi sejuk
Telanjangi saja tanpa busana
Sebab pengap kini lagi menerpa
Menindih kulit terekresi basah
Dalam baju tersimpan garam pun bau keringat
Bercak putih di ujung kerah
Mengingatkan saat kita masih bersama kemarin
Kita habiskan siang di suatu bukit
Bukit indah jua bukit hatimu
Bercorak khas hasil ekskresi
Gumpalan putih di kerah baju hitam
Saat kau rebah di pangkuan kasih
Kau berucap aku rindu bau badan ini
Akan selalu ku ingat bau badanmu
Meski ribuan waktu nanti yang akan memisahkan kita
Terbuai lamunan saat angin menghembuskan pengap
Senja tiba menyapa
Membawaku pada kenangan masa lalu saat bersamamu
Namun tidak untuk sekarang
Semua hilang dalam kekejaman waktu dan ego kita
Malam menghampiri
Menghapus senja yang baru saja ku nikmati
Pekat megah siap menciutkan nyali
Sebab tanpamu adalah ketakutan dalam hidup
Dan juga untuk menjalani hidupku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk