![]() |
Foto : penulis puisi |
Tanyaku pada sang rembulan
Apakah hanya aku yang menyelinap pada mimpi di hari esok
Namun engkau masih saja menatapku dengan penuh sinis
Bukankah aku bersamamu, hanya jarak yang tak memutuskan kita sejajar
Namun aku masih menatap sendiri
Mungkinkah aku hanya berilusi, tapi tidak
Aku melihat sendiri, kaum jelatan menetes berharap tangan mengulur
Namun nihil tersentuh jawaban, maka aku beramarah
Saatnya masa kelam, 1998 pun menjunjungku untuk bertapa pada tepian-tepian lalu tintas
Negeri tengurap, bertelanjang hukum berbasic korup
Dijamak sang belatuk cina, bersurban pelita
Bongkar kata ifan fals, namun banyak yang telah tutup usia idiologi
Kapal selam mengelembung pada lautan, asap kapal meracuni kehidupan akal
Ayo ciptakan asap kebebasan
"fhyan Mapera"
Makassar, 9/9/2018
Keren puisinya adinda Ketua Mapera Nusantara.
BalasHapusMakasih banyak atas apreseasi dan dukungannya kakanda, semoga kita menjadi generasi yang melek literasi
Hapus