SELAMAT JALAN KAWAN


AKU MENGUTUK KEMATIAN

Kurasakan betul bagaimana hitam itu
Ia mengalir bagai darah yang membara
Tak ada yang mampu di lihat
Bahkan tatapan tak mampu melihat di depan layar

Sempat di sapa oleh suara
Namun hirau entah kemana
Ia mendekam dalam alam yang sangat jauh
Menyerupai buta tuli tanpa indra

Aku mengutuk kematian
Sebab kehilangan adalah bencana
Pemberi luka derai air mata
Air mata dia
Air mata ku
Air mata para kolega

Aku benci perpisahan
Sebab menidurinya sangat menjijikan
Hampa tanpa tepi
Sakit tanpa luka

Hari kemarin kita minum kopi bersama bukan?
Sekarang kenapa kau lekas pergi tanpa sepatah kata?
Bukankah aku di depan mu tadi?
Di dekat pembaringan aku berdiri
Apa kau tak mendengar?
Aku memanggilmu
Kau tuli?
Kau buta?
Kau mati?

Tak percaya rasanya sobat
Kita baru saja berpikir bahwa kita akan menjadi orang yang akan merubah wajah desa kita
Kita berbicara sambil asap ngebul menjulang di udara
Kini kau telah terlelap abadi
Terkulai dengan wajah pucat pasi

Kau ingat bukan?
Tapi kau bisu dalam diammu
Kau tuli dalam lelapmu

Selamat jalan brother

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah mengunjungi dan mensuport halaman kami kk