![]() |
Foto : penulis |
Hadirku memang tak memberi warna
Karena aku bukanlah pelangi atau pelita
Yang dapat menerangimu dengan cahaya
Aku hanyalah pemuda pengembara
Yang tak tau arah dan tak tau kemana
Hanya penguasa yang tau
Apa yang aku cari dan ku mau
Jika dirimu tak sanggup mengimbangi hidupku
Terpaksa ku lepas engkau tuk berlalu
Agar kau bisa menjalani hidup baru
Kini aku tau
Kamu memang begitu
Tak pernah mengharapkan ku
Apalagi mencintaiku
Andai saja dari dulu aku tau
Kamu hanya mempermainkanku
Tak akan ku kenal dirimu
Meski dalam semu
Aku memang tak sempurna
Tak berparas tampan dalam rupa
Tak juga bergelimangan harta
Tapi inilah aku
Aku adalah diriku
Tak punya rasa kaku
Setiap hari berjalan tanpa ragu
Meraih cita-cita dan membuatmu malu
Karena telah mencampakkan cinta sejatiku
Setiap hari aku melewati kerikil kehidupan
Yang mengganjal pada tiap tapakkan
Dalam menggapai sebuah harapan
Untuk sebuah kesuksesan
Dihari yang telah Tuhan takdirkan!!
Saat itu aku akan berteriak dengan lantang
Menyatakan pada dunia aku datang untuk menantang
Menjadikan namaku seorang yang terpandang
Menaburkan genderang gendang
Tanda waktu kita mulai untuk berperang
Semua ini adalah sandang
Untuk ku jadikan pedang
Penumpas kehidupanku yang malang
Sayang (sandal melayang)
Menyatakan pada dunia aku datang untuk menantang
Menjadikan namaku seorang yang terpandang
Menaburkan genderang gendang
Tanda waktu kita mulai untuk berperang
Semua ini adalah sandang
Untuk ku jadikan pedang
Penumpas kehidupanku yang malang
Sayang (sandal melayang)
Mantap bung
BalasHapusMakasih banyak tum
Hapus